RENUNGAN HARIAN: Jumat 20 Januari 2012
(Fabianus, Sebastianus,Angelo Paoli, Cyprianus Michael Tansi,Johannes Pembaptis dr Triquerie)
1Sam 24:3-21, Mzm 57:2,3-4,6,11, Mrk 3:13-19
(Fabianus, Sebastianus,Angelo Paoli, Cyprianus Michael Tansi,Johannes Pembaptis dr Triquerie)
1Sam 24:3-21, Mzm 57:2,3-4,6,11, Mrk 3:13-19
BACAAN INJIL:
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
RENUNGAN:
Kita masih ingat berita tentang pemilihan ketua KPK. Sebelum pemilihan itu, banyak calon yang mengajukan diri atau diajukan dan katanya diadakan uji kelayakan sebelum dipilih. Dari sekian orang yang menjadi calon, pasti hanya beberapa yang akhirnya dipilih. Sesudah mereka terpilih, pihak yang berwenang mengatakan bahwa yang terpilih itu, merekalah yang layak menjadi pemimpin KPK karena mereka memenuhi syarat untuk itu. Namun walaupun demikian, kita juga mendengar suara yang mengatakan bahwa mereka yang terpilih itu bukanlah yang sungguh-sungguh layak, sebab mereka dipilih karena kepentingan tertentu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka dipilih adalah orang-orang yang ‘lemah’ agar mereka tidak mengungkit persoalan besar yang pernah dan akan terjadi. Jadi intinya ada orang mengatakan bahwa pihak berwenang memilih orang-orang yang berguna kelak untuk kepentingan orang-orang atau kelompok tertentu, bukan demi tujuan dari jabatan itu sendiri.
Hari ini kita mendengar dalam injil bahwa Yesus memilih kedua belas murid yang menjadi rasul. Sebelum pemilihan itu, Yesus juga melalui proses, yakni Dia naik ke atas bukit untuk berdoa. Yesus terlebih dahulu berdoa karena tugas yang diberikan-Nya bukanlah suatu jabatan yang menjanjikan kuasa atau kekayaan tetapi melulu suatu pelayanan kepada sesama, yakni menyertai Dia dalam mewartakan Injil. Yesus juga memberikan kepada mereka kuasa untuk mendukung tugas perutusan itu. Kalau dalam pemilihan untuk tugas pemerintahan ini, seringkali tidak murni dipilih untuk tugas, tetapi disertai kepentingan kelompok tertentu, beda halnya dengan pemilihan para murid. Yesus memilih para murid, bukan untuk kepentingan Yesus, tetapi demi kepentingan dan keselamatan manusia. Yesus memilih para rasul juga bukan karena memang layak untuk menjadi rasul, dalam arti bukan karena mereka sudah mengenal dan sungguh percaya kepada Yesus adalah Tuhan, bukan pula karena mereka sudah pahak betul akan tugas itu, tetapi karena Yesus mau mempercayakan tugas itu kepada para murid dan Yesus juga mau berbagi kuasa yang ada pada-Nya untuk dibagikan kepada sesama. Para murid sendiri tentu tidak semuanya tahu mengapa mereka dipilih dan untuk apa mereka dipilih. Para murid sendiri juga belum murni untuk mengikuti Yesus, masih diliputi kepentingan pribadai. Oleh karena itulah, dari 12 rasul itu, ada seorang murid yang akhirnya gagal dan mengkhianati Yesus yakni Zudas Iskariot.
Dari 12 murid itu ada yang akhirnya berkhianat, bukan karena Yesus dalah pilih dan gagal mendidik rasul itu. Sebab Yesus dari awal mengenal yang Dia pilih, dan Yesus sendiri menghendaki keselamatan bagi semua orang, jadi bukan karena mereka sudah layak. Murid itu mengkhianati Yesus karena gagal dalam mengerti pilihan Yesus dan tugas yang diberikan padanya.
Kitapun yang telah menjadi murid Yesus atau sudah menjadi pengikuti Yesus adalah karena Yesus sendiri telah memilih kita untuk menikmati keselamatan Allah. Mungkin kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus bukan karena Yesus sendiri memilih kita seperti Dia memilih para rasul, karena mungkin kita menjadi pengikut Yesus karena mengikuti orang-orang tertentu, misalnya ikut suami, ikut istri, ikut pacara atau karena yang lain. Mungkin juga kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena keputusan dan pilihan kita sendiri. Mungkin ada juga yang berpikir bahwa dia menjadi pengikut Yesus juga karena memang layak menjadi pengikuti Yesus. Kemungkinan itu bisa terjadi dalam diri setiap orang. Namun ingatlah bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena Yesus sendiri yang memilih kita. Yesus memilih kita menjadi pengikut-Nya, bukan karena memang kita layak, bukan karena kita pantas, bukan pula demi kepentingan Yesus, tetapi semata-mata karena Yesus ingin berbagi sukacita surgawi dengan kita bahkan Yesus mau berbagi tugas dengan kita yakni kita dipercaya untuk mewartakan kerajaan Allah bagi sesama. Jadi semata-mata adalah demi keselamatan kita dan keselamatan semua orang.
Oleh karena itu, hari ini kita diajak untuk menyadari bahwa menjadi pengikut Yesus adalah panggilan khusus dan cuma-cuma dari Tuhan sendiri, bahwa Yesus sendirilah yang memilih kita untuk keselamatan kita. Jadi bukan karena jasa-jasa kita atau bahwa kita layak. Kita juga dipilih oleh Tuhan untuk tugas mulia yakni ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Untuk tugas mulia ini, Yesus mempercayakan Roh Kudus dalam diri kita masing-masing agar membantu kita dalam tugas itu. Semuanya dalah karena cinta kasih Yesus sendiri. Maka mari kita sadari panggilan menjadi murid dan tugas perutusan kita menjadi murid. Baiklah kita jangan sampai menjadi salah seorang murid yang gagal dalam menjadi meurid Yesus seperti Yuda Iskariot. Amin.
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia.
RENUNGAN:
Kita masih ingat berita tentang pemilihan ketua KPK. Sebelum pemilihan itu, banyak calon yang mengajukan diri atau diajukan dan katanya diadakan uji kelayakan sebelum dipilih. Dari sekian orang yang menjadi calon, pasti hanya beberapa yang akhirnya dipilih. Sesudah mereka terpilih, pihak yang berwenang mengatakan bahwa yang terpilih itu, merekalah yang layak menjadi pemimpin KPK karena mereka memenuhi syarat untuk itu. Namun walaupun demikian, kita juga mendengar suara yang mengatakan bahwa mereka yang terpilih itu bukanlah yang sungguh-sungguh layak, sebab mereka dipilih karena kepentingan tertentu. Bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka dipilih adalah orang-orang yang ‘lemah’ agar mereka tidak mengungkit persoalan besar yang pernah dan akan terjadi. Jadi intinya ada orang mengatakan bahwa pihak berwenang memilih orang-orang yang berguna kelak untuk kepentingan orang-orang atau kelompok tertentu, bukan demi tujuan dari jabatan itu sendiri.
Hari ini kita mendengar dalam injil bahwa Yesus memilih kedua belas murid yang menjadi rasul. Sebelum pemilihan itu, Yesus juga melalui proses, yakni Dia naik ke atas bukit untuk berdoa. Yesus terlebih dahulu berdoa karena tugas yang diberikan-Nya bukanlah suatu jabatan yang menjanjikan kuasa atau kekayaan tetapi melulu suatu pelayanan kepada sesama, yakni menyertai Dia dalam mewartakan Injil. Yesus juga memberikan kepada mereka kuasa untuk mendukung tugas perutusan itu. Kalau dalam pemilihan untuk tugas pemerintahan ini, seringkali tidak murni dipilih untuk tugas, tetapi disertai kepentingan kelompok tertentu, beda halnya dengan pemilihan para murid. Yesus memilih para murid, bukan untuk kepentingan Yesus, tetapi demi kepentingan dan keselamatan manusia. Yesus memilih para rasul juga bukan karena memang layak untuk menjadi rasul, dalam arti bukan karena mereka sudah mengenal dan sungguh percaya kepada Yesus adalah Tuhan, bukan pula karena mereka sudah pahak betul akan tugas itu, tetapi karena Yesus mau mempercayakan tugas itu kepada para murid dan Yesus juga mau berbagi kuasa yang ada pada-Nya untuk dibagikan kepada sesama. Para murid sendiri tentu tidak semuanya tahu mengapa mereka dipilih dan untuk apa mereka dipilih. Para murid sendiri juga belum murni untuk mengikuti Yesus, masih diliputi kepentingan pribadai. Oleh karena itulah, dari 12 rasul itu, ada seorang murid yang akhirnya gagal dan mengkhianati Yesus yakni Zudas Iskariot.
Dari 12 murid itu ada yang akhirnya berkhianat, bukan karena Yesus dalah pilih dan gagal mendidik rasul itu. Sebab Yesus dari awal mengenal yang Dia pilih, dan Yesus sendiri menghendaki keselamatan bagi semua orang, jadi bukan karena mereka sudah layak. Murid itu mengkhianati Yesus karena gagal dalam mengerti pilihan Yesus dan tugas yang diberikan padanya.
Kitapun yang telah menjadi murid Yesus atau sudah menjadi pengikuti Yesus adalah karena Yesus sendiri telah memilih kita untuk menikmati keselamatan Allah. Mungkin kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus bukan karena Yesus sendiri memilih kita seperti Dia memilih para rasul, karena mungkin kita menjadi pengikut Yesus karena mengikuti orang-orang tertentu, misalnya ikut suami, ikut istri, ikut pacara atau karena yang lain. Mungkin juga kita merasa bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena keputusan dan pilihan kita sendiri. Mungkin ada juga yang berpikir bahwa dia menjadi pengikut Yesus juga karena memang layak menjadi pengikuti Yesus. Kemungkinan itu bisa terjadi dalam diri setiap orang. Namun ingatlah bahwa kita menjadi pengikut Yesus adalah karena Yesus sendiri yang memilih kita. Yesus memilih kita menjadi pengikut-Nya, bukan karena memang kita layak, bukan karena kita pantas, bukan pula demi kepentingan Yesus, tetapi semata-mata karena Yesus ingin berbagi sukacita surgawi dengan kita bahkan Yesus mau berbagi tugas dengan kita yakni kita dipercaya untuk mewartakan kerajaan Allah bagi sesama. Jadi semata-mata adalah demi keselamatan kita dan keselamatan semua orang.
Oleh karena itu, hari ini kita diajak untuk menyadari bahwa menjadi pengikut Yesus adalah panggilan khusus dan cuma-cuma dari Tuhan sendiri, bahwa Yesus sendirilah yang memilih kita untuk keselamatan kita. Jadi bukan karena jasa-jasa kita atau bahwa kita layak. Kita juga dipilih oleh Tuhan untuk tugas mulia yakni ambil bagian dalam mewartakan kerajaan Allah. Untuk tugas mulia ini, Yesus mempercayakan Roh Kudus dalam diri kita masing-masing agar membantu kita dalam tugas itu. Semuanya dalah karena cinta kasih Yesus sendiri. Maka mari kita sadari panggilan menjadi murid dan tugas perutusan kita menjadi murid. Baiklah kita jangan sampai menjadi salah seorang murid yang gagal dalam menjadi meurid Yesus seperti Yuda Iskariot. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.