RENUNGAN HARI MINGGU BIASA 3: 22 Januari 2012
(Yosepha Maria dr Beniganim, Hari ke-5 Pekan Doa Sedunia)
Yun 3:1-5,10, Mzm 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9, 1Kor 7:29-31, Mrk 1:14-20
(Yosepha Maria dr Beniganim, Hari ke-5 Pekan Doa Sedunia)
Yun 3:1-5,10, Mzm 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9, 1Kor 7:29-31, Mrk 1:14-20
BACAAN INJIL: Mrk 1:14-20
“Bertobatlah dan percayalah pada Injil!”
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
RENUNGAN:
"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Seruan ini disampaikan oleh Yesus ketika mendengar bahwa Yohanes pembaptis telah ditangkap dan dipenjarakan. Penangkapan Yohanes adalah suatu kejahatan, suatu pertentangan antara kebaikan dengan kejahatan. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang menyerukan pertobatan karena Mesias akan datang. Namun orang-orang bukannya bertobat tetapi malah memenjarakan Yohanes. Beda halnya dengan yang kita dengarkan dalam bacaan I tadi, Tuhan menyuruh Yunus ke kota Ninive untuk menyerukan pertobatan dan mengatakan bahwa bila mereka tidka bertobat maka kota itu akan ditunggangbalikan Allah. Orang-orang Ninive akhirnya bertobat.
Dari sebab itu, melihat kenyataan yang demikian Yesus tampil menyerukan pertobatan, sebab kerajaan Allah sudah dekat, yakni dalam diri-Nya sendiri. Yesus tampil menyerukan pertobatan karena pada kenyataannya, orang tidak mendengarkan seruan pertobatan yang diserukan Yohanes tetapi malah memenjarakannya, orang bukannya bertobat dan berbuat baik, tetapi melakukan kejahatan. Tampaknya bahwa mereka tidak peduli lagi dengan pertobatan, tetapi seakan menganggap bahwa perbuatan jahat itu hal yang biasa.
Pertobatan yang diserukan oleh Yesus adalah pertobatan sejati, bukan hanya sekedar mendengar dan terkagum-kagum akan pengajaran yang baik dari Yohanes maupun dari yang disampaikan oleh Yesus sendiri. Pertobatan yang sejati itu, berarti percaya pada Injil. Dalam Injil hari ini, dinyatakan kepada kita bagaimana sesungguhnya pertobatan dan percaya pada Injil. Lewat panggilan Simon dan saudaranya Andreas, Yohanes dan Yakobus anak Zebedeus, merupakan gambaran nyata dari suatu pertobatan dan percaya kepada Injil. Para murid ini dipanggil oleh Yesus ketika mereka sedang bekerja sebagai nelayan. Ketika Yesus melihat Simon bersama saudaranya Andreas yang sedang bekerja menebarkan jalanya, Yesus mengajak mereka untuk mengikuti Dia dan berjanji akan menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Yesus tidak menerangkan apa artinya menjadi penjala manusia, namun kedua bersaudara ini langsung meninggalkan pekerjaan mereka lalu mengikuti Yesus. Demikian juga halnya Yohanes dan saudaranya Yakobus sedang membereskan jala mereka bersama ayah dan para upahan ayah mereka, ketika diajak oleh Yesus untuk mengikuti-Nya, mereka berdua langsung meninggalkan ayah mereka dan para upahan ayah mereka. Yesus juga tidak menerangkan ke mana mereka akan mengikuti Yesus dan untuk apa. Namun para murid ini, tidak bertanya dan tanpa ragu meninggalkan pekerjaan mereka serta mengikuti Yesus. Inilah gambaran pertobatan yang sejati dan murid yang sungguh mendengarkan sabda Tuhan. Mereka meninggalkan hidup lama, masuk pada kehidupan baru bersama dengan Yesus dan percaya sepenuhnya kepada Yesus yang mereka ikuti.
Kita semua telah dipanggil oleh Yesus menjadi pengikut-pengikut-Nya yakni lewat baptisan yang kita terima. Namun seruan ini kembali disampaikan kepada kita, teruama seruan pertobatan agar kita mau mendengarkan sabda Yesus, menjadi murid yang sejati. Seruan ini sungguh relevan pada masa ini, karena saat ini hidup manusia penuh dengan perbuatan yang tidak baik, yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dalam hidup yang sekarang, kita melihat bahwa seakan manusia zaman ini tidak lagi malu untuk berbuat yang tidak baik, berbuat jahat dianggap hal yang biasa karena telah umum dilakukan orang. Banyak juga orang yang tidak lagi mengakui bahwa dirinya adalah seorang ateis, orang yang tidak percaya pada Tuhan. Malahan sekarang ini, berbuat baik seringkali dianggap hal yang aneh.
Apalagi saat ini, banyak juga orang kristen yang mengakatan dirinya sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak mendengarkan Injil dan tidak percaya pada Injil serta Yesus. Banyak para pengikut Yesus yang menjalankan ibadahnya hanya sebagai rutinitas saja, sebagai kewajiban saja. Malahan seringkali iman itu dirayakan hanya seputar liturgi saja, tetapi diluar itu, hidup dalam kedosaan. Kita seringkali mengatakan sebagai orang yang percaya kepada Yesus, tetapi hidup dalam perbuatan-perbuatan dosa, malah tidak sedikit yang menentang perbuatan baik dari sesama. Banyak orang yang mengatakan diri percaya kepada Yesus, tetapi mereka lebih percaya dan menggantungkan diri pada harta duniawi dan kekuatan dunia. Malahan seringkali orang dengan mudah dan berani meninggalkan imannya demi harta atau jabatan.
Oleh sebab ini hari ini, Yesus menyerukan pertobatan dan agar kita kembali mengikuti Dia dengan sungguh-sungguh. Maka mari kita bertobat meninggalkan hidup lama kita yang penuh dengan kedosaan, seperti orang-orang Ninive yang bertobat, jangan sampai perbuatan kita itu membawa kita ke kebinasaan. Dengan jelan dikatakan bahwa hidup orang berdosa pada akhirnya akan mendatangkan kebinasaan. Demikian juga halnya, hendaknya kita bertobat, tidak lagi menggantungkan diri pada harta duniawi, ataupun lebih mengutamakan harta dunia dalam hidup ini. Sebab seperti dikatakan oleh Paulus, bahwa dunia dan segala isinya akan berlalu. Itu artinya bahwa harta duniawi ini adalah sia-sia sehingga tidak berpegang padanya.
Para murid yang dipanggil Yesus, mengikuti Yesus dengan meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka. Tentu bukan berarti semua kita harus melakukan hal yang sama, meninggalkan pekerjaan dan keluarga kita. Tetapi paling pertobatan kita nyata dengan berpegang teguh pada Yesus, mengikuti Dia dan percaya sepenuhnya pada Yesus, tidak terikat atau mengikatkan diri pada dunia, tetapi sepenuhnya hanya apda Tuhan. Maka semoga kita bertobat segera, jangan sampai tiba waktunya kita masuk dalam kebinasaan hidup. Amin.
“Bertobatlah dan percayalah pada Injil!”
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia.
RENUNGAN:
"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Seruan ini disampaikan oleh Yesus ketika mendengar bahwa Yohanes pembaptis telah ditangkap dan dipenjarakan. Penangkapan Yohanes adalah suatu kejahatan, suatu pertentangan antara kebaikan dengan kejahatan. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang menyerukan pertobatan karena Mesias akan datang. Namun orang-orang bukannya bertobat tetapi malah memenjarakan Yohanes. Beda halnya dengan yang kita dengarkan dalam bacaan I tadi, Tuhan menyuruh Yunus ke kota Ninive untuk menyerukan pertobatan dan mengatakan bahwa bila mereka tidka bertobat maka kota itu akan ditunggangbalikan Allah. Orang-orang Ninive akhirnya bertobat.
Dari sebab itu, melihat kenyataan yang demikian Yesus tampil menyerukan pertobatan, sebab kerajaan Allah sudah dekat, yakni dalam diri-Nya sendiri. Yesus tampil menyerukan pertobatan karena pada kenyataannya, orang tidak mendengarkan seruan pertobatan yang diserukan Yohanes tetapi malah memenjarakannya, orang bukannya bertobat dan berbuat baik, tetapi melakukan kejahatan. Tampaknya bahwa mereka tidak peduli lagi dengan pertobatan, tetapi seakan menganggap bahwa perbuatan jahat itu hal yang biasa.
Pertobatan yang diserukan oleh Yesus adalah pertobatan sejati, bukan hanya sekedar mendengar dan terkagum-kagum akan pengajaran yang baik dari Yohanes maupun dari yang disampaikan oleh Yesus sendiri. Pertobatan yang sejati itu, berarti percaya pada Injil. Dalam Injil hari ini, dinyatakan kepada kita bagaimana sesungguhnya pertobatan dan percaya pada Injil. Lewat panggilan Simon dan saudaranya Andreas, Yohanes dan Yakobus anak Zebedeus, merupakan gambaran nyata dari suatu pertobatan dan percaya kepada Injil. Para murid ini dipanggil oleh Yesus ketika mereka sedang bekerja sebagai nelayan. Ketika Yesus melihat Simon bersama saudaranya Andreas yang sedang bekerja menebarkan jalanya, Yesus mengajak mereka untuk mengikuti Dia dan berjanji akan menjadikan mereka sebagai penjala manusia. Yesus tidak menerangkan apa artinya menjadi penjala manusia, namun kedua bersaudara ini langsung meninggalkan pekerjaan mereka lalu mengikuti Yesus. Demikian juga halnya Yohanes dan saudaranya Yakobus sedang membereskan jala mereka bersama ayah dan para upahan ayah mereka, ketika diajak oleh Yesus untuk mengikuti-Nya, mereka berdua langsung meninggalkan ayah mereka dan para upahan ayah mereka. Yesus juga tidak menerangkan ke mana mereka akan mengikuti Yesus dan untuk apa. Namun para murid ini, tidak bertanya dan tanpa ragu meninggalkan pekerjaan mereka serta mengikuti Yesus. Inilah gambaran pertobatan yang sejati dan murid yang sungguh mendengarkan sabda Tuhan. Mereka meninggalkan hidup lama, masuk pada kehidupan baru bersama dengan Yesus dan percaya sepenuhnya kepada Yesus yang mereka ikuti.
Kita semua telah dipanggil oleh Yesus menjadi pengikut-pengikut-Nya yakni lewat baptisan yang kita terima. Namun seruan ini kembali disampaikan kepada kita, teruama seruan pertobatan agar kita mau mendengarkan sabda Yesus, menjadi murid yang sejati. Seruan ini sungguh relevan pada masa ini, karena saat ini hidup manusia penuh dengan perbuatan yang tidak baik, yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dalam hidup yang sekarang, kita melihat bahwa seakan manusia zaman ini tidak lagi malu untuk berbuat yang tidak baik, berbuat jahat dianggap hal yang biasa karena telah umum dilakukan orang. Banyak juga orang yang tidak lagi mengakui bahwa dirinya adalah seorang ateis, orang yang tidak percaya pada Tuhan. Malahan sekarang ini, berbuat baik seringkali dianggap hal yang aneh.
Apalagi saat ini, banyak juga orang kristen yang mengakatan dirinya sebagai pengikut Yesus, tetapi tidak mendengarkan Injil dan tidak percaya pada Injil serta Yesus. Banyak para pengikut Yesus yang menjalankan ibadahnya hanya sebagai rutinitas saja, sebagai kewajiban saja. Malahan seringkali iman itu dirayakan hanya seputar liturgi saja, tetapi diluar itu, hidup dalam kedosaan. Kita seringkali mengatakan sebagai orang yang percaya kepada Yesus, tetapi hidup dalam perbuatan-perbuatan dosa, malah tidak sedikit yang menentang perbuatan baik dari sesama. Banyak orang yang mengatakan diri percaya kepada Yesus, tetapi mereka lebih percaya dan menggantungkan diri pada harta duniawi dan kekuatan dunia. Malahan seringkali orang dengan mudah dan berani meninggalkan imannya demi harta atau jabatan.
Oleh sebab ini hari ini, Yesus menyerukan pertobatan dan agar kita kembali mengikuti Dia dengan sungguh-sungguh. Maka mari kita bertobat meninggalkan hidup lama kita yang penuh dengan kedosaan, seperti orang-orang Ninive yang bertobat, jangan sampai perbuatan kita itu membawa kita ke kebinasaan. Dengan jelan dikatakan bahwa hidup orang berdosa pada akhirnya akan mendatangkan kebinasaan. Demikian juga halnya, hendaknya kita bertobat, tidak lagi menggantungkan diri pada harta duniawi, ataupun lebih mengutamakan harta dunia dalam hidup ini. Sebab seperti dikatakan oleh Paulus, bahwa dunia dan segala isinya akan berlalu. Itu artinya bahwa harta duniawi ini adalah sia-sia sehingga tidak berpegang padanya.
Para murid yang dipanggil Yesus, mengikuti Yesus dengan meninggalkan pekerjaan dan keluarga mereka. Tentu bukan berarti semua kita harus melakukan hal yang sama, meninggalkan pekerjaan dan keluarga kita. Tetapi paling pertobatan kita nyata dengan berpegang teguh pada Yesus, mengikuti Dia dan percaya sepenuhnya pada Yesus, tidak terikat atau mengikatkan diri pada dunia, tetapi sepenuhnya hanya apda Tuhan. Maka semoga kita bertobat segera, jangan sampai tiba waktunya kita masuk dalam kebinasaan hidup. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.