RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN II,
Selasa 6 Desember 2011
Yes 40:1-11, Mzm 96:1-2,3,10ac,11-12,13, Mat 18:12-14
Selasa 6 Desember 2011
Yes 40:1-11, Mzm 96:1-2,3,10ac,11-12,13, Mat 18:12-14
BACAAN INJIL:
"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
RENUNGAN:
Di Televisi ada iklan rokok yang sangat menarik. Dalam iklan itu ditayangkan beberapa ekor kambing sedang merumput. Seekor kambing mengintip ke pekarangan lain lewat lobang pagar kayu yang membatasi kandang mereka dengan kadang lain. Dia melihat bahwa rumput di kebun lain lebih hijau dan lebih menarik. Kambing itu mengajak kambing lain yang lagi asyik merumput untuk melompati pagar dan merumput di tempat lain, namun kambing temannya tidak mau, dia tetap asyik mermput. Akhirnya kambing itu melompat sendiri ke kebun lain. Kambing itu mulai memakan rumput yang dilihatnya sangat hijau, namun kambing itu langsung memuntahkan, karena ternyata rumputnya palsu bukan rumput sungguhan. Lebih tragis lagi, ternyata kandang itu adalah kandang singa yang ganas. Singa yang ada di kadang itu melihat si kambing dan mulai mengejar si kambing yang masuk ke kandangnya, yang terperangkap dengan rumput palsu yang kelihatan lebih hijau. Pada akhir iklan dikatakan, rumput tetangga kelihatan lebih hijau, tetapi rumput sendiri lebih enak.
Sebagai kawanan domba-domba atau umat Allah, kitapun mungkin sering demikian. Kita dengan sesangaja menyesatkan diri dari kawanan domba-domba Allah yakni tidak mengikuti Yesus, tidak mendengarkan sabda-Nya, karena merasa di tempat lain lebih menyenangkan dan karena menganggap tidak lebih bebas. Atau kita menyesatkan diri karena tergoda dengan tempat lain. Yesus gembala yang baik tahu akan hal itu, Dia peduli kepada kita semua dan tidak menghendaki satupun dari antara kita umat-Nya tersesat. Oleh karena itu Yesus mencari kita dan berusaha dengan berbagai cara agar kita kembali. Yesus akan bersukacita bila kita mau kembali dan diajak kembali ke dalam kawanan domba-dombanya. Sungguh besar kepedulian dan cinta kasih Allah kepada kita. Semuanya ini dikalakukan oleh Allah hanya supaya kita tidak binasa tetapi beroleh hidup bahagia dan hidup kekal.
Cintakasih Yesus yang demikian besar, hendaknya menjadi kekuatan bagi kita agar kita mau Dia ajak kembali ke kawanan domba-domba-Nya dan juga menjadi dorongan bagi kita untuk mau kembalai kepada-Nya. Betapapun kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat, Tuhan tidak akan memperhitungkannya dan tidak akan menolak kita bila kita sungguh mau kembali kepada-Nya. Kita kembali kepada-Nya atau bertobat tentu bukan hanya karena takut binasa, tetapi karena sadar akan kasih Tuhan sungguh besar atas kita dan hanya pada-Nya ada sukacita yang melampaui segalanya. Maka jangan takut kembali kepada Yesus, dan sadarilah bahwa Yesus selalu mencari kita yang tersesat dan selalu dengan berbagai cara mengajak kita untuk kembali kepada-Nya.
Akan tetapi sikap Yesus yang penuh cinta kasih juga hendaknya menjadi teladan bagi kita dalam hubungan dengan sesama kita yang lain. Kita hendaknya peduli dengan sesama kita yang mungkin tersesat atau menyesatkan diri dari hadapan Allah. Sebagai kawanan domba-domba Allah, kita hendaknya seperti Yesus yang peduli akan sesama yang lain, yang mungkin tersesat, berusaha mencari mereka, mengajak mereka kembali kepada Allah serta bersukacita bila ada sesama yang mau bertobat, kembali kepada Allah. Kita semua hendaknya menjadi gembala yang baik bagi sesama kita. Amin.
"Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
RENUNGAN:
Di Televisi ada iklan rokok yang sangat menarik. Dalam iklan itu ditayangkan beberapa ekor kambing sedang merumput. Seekor kambing mengintip ke pekarangan lain lewat lobang pagar kayu yang membatasi kandang mereka dengan kadang lain. Dia melihat bahwa rumput di kebun lain lebih hijau dan lebih menarik. Kambing itu mengajak kambing lain yang lagi asyik merumput untuk melompati pagar dan merumput di tempat lain, namun kambing temannya tidak mau, dia tetap asyik mermput. Akhirnya kambing itu melompat sendiri ke kebun lain. Kambing itu mulai memakan rumput yang dilihatnya sangat hijau, namun kambing itu langsung memuntahkan, karena ternyata rumputnya palsu bukan rumput sungguhan. Lebih tragis lagi, ternyata kandang itu adalah kandang singa yang ganas. Singa yang ada di kadang itu melihat si kambing dan mulai mengejar si kambing yang masuk ke kandangnya, yang terperangkap dengan rumput palsu yang kelihatan lebih hijau. Pada akhir iklan dikatakan, rumput tetangga kelihatan lebih hijau, tetapi rumput sendiri lebih enak.
Sebagai kawanan domba-domba atau umat Allah, kitapun mungkin sering demikian. Kita dengan sesangaja menyesatkan diri dari kawanan domba-domba Allah yakni tidak mengikuti Yesus, tidak mendengarkan sabda-Nya, karena merasa di tempat lain lebih menyenangkan dan karena menganggap tidak lebih bebas. Atau kita menyesatkan diri karena tergoda dengan tempat lain. Yesus gembala yang baik tahu akan hal itu, Dia peduli kepada kita semua dan tidak menghendaki satupun dari antara kita umat-Nya tersesat. Oleh karena itu Yesus mencari kita dan berusaha dengan berbagai cara agar kita kembali. Yesus akan bersukacita bila kita mau kembali dan diajak kembali ke dalam kawanan domba-dombanya. Sungguh besar kepedulian dan cinta kasih Allah kepada kita. Semuanya ini dikalakukan oleh Allah hanya supaya kita tidak binasa tetapi beroleh hidup bahagia dan hidup kekal.
Cintakasih Yesus yang demikian besar, hendaknya menjadi kekuatan bagi kita agar kita mau Dia ajak kembali ke kawanan domba-domba-Nya dan juga menjadi dorongan bagi kita untuk mau kembalai kepada-Nya. Betapapun kesalahan dan dosa yang telah kita perbuat, Tuhan tidak akan memperhitungkannya dan tidak akan menolak kita bila kita sungguh mau kembali kepada-Nya. Kita kembali kepada-Nya atau bertobat tentu bukan hanya karena takut binasa, tetapi karena sadar akan kasih Tuhan sungguh besar atas kita dan hanya pada-Nya ada sukacita yang melampaui segalanya. Maka jangan takut kembali kepada Yesus, dan sadarilah bahwa Yesus selalu mencari kita yang tersesat dan selalu dengan berbagai cara mengajak kita untuk kembali kepada-Nya.
Akan tetapi sikap Yesus yang penuh cinta kasih juga hendaknya menjadi teladan bagi kita dalam hubungan dengan sesama kita yang lain. Kita hendaknya peduli dengan sesama kita yang mungkin tersesat atau menyesatkan diri dari hadapan Allah. Sebagai kawanan domba-domba Allah, kita hendaknya seperti Yesus yang peduli akan sesama yang lain, yang mungkin tersesat, berusaha mencari mereka, mengajak mereka kembali kepada Allah serta bersukacita bila ada sesama yang mau bertobat, kembali kepada Allah. Kita semua hendaknya menjadi gembala yang baik bagi sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.