RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXII, Jumat 2 September 2011
Ludovikus Yosef Francois, Yohanes Gruyer & Petrus Renatus Rogue, Yohanes Fransiskus Burte,Severinus Girault, Apolinaris Morel
Kol 1:15-20, Mzm 100:2,3,4,5, Luk 5:33-39
Ludovikus Yosef Francois, Yohanes Gruyer & Petrus Renatus Rogue, Yohanes Fransiskus Burte,Severinus Girault, Apolinaris Morel
Kol 1:15-20, Mzm 100:2,3,4,5, Luk 5:33-39
BACAAN INJIL:
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."
RENGUNAN:
Berpuasa pada zaman ini sudah sering dilakukan. Banyak bentuk puasa yang dilakukan oleh banyak orang. Ada orang berpuasa karena demi menjaga kesehatan, ada yang berpuasa supaya langsing, ada yang puasa karena pantangan. Tetapi ada pula yang berpuasa demi mengekang diri atas kenikmatan dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Nilai puasa yang kita lakukan bukan dilihat seberapa berat puasa yang kita lakukan, tetapi apakah puasa itu semakin membuat kita hidup lebih baik dan apakah hidup kita semakin dengan kepada Tuhan atau tidak.
Orang-orang Farisi melakukan puasa, tetapi hanya untuk dilihat orang dan tidak membuat hidup mereka semakin lebih baik dan dekat dengan Allah. Buktinya, mereka puasa, tetapi mereka malah tidak mengenal Mesias yang ada di depan mereka yakni Yesus sendiri.
Hidup orang beriman adalah hidup baru yang telah diperbaharui oleh Yesus sendiri berkat baptisan yang diterima. Namun kerap kali kita masih hidup dengan manusia lama kita, yakni hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita sering mendengarkan Sabda Allah, tetapi sabda yang kita dengarkan itu berdiam dalam manusia lama kita. Hidup baru berarti kita harus merubah pola pikir, pola hidup sesuai dengan kehendak Allah, bukan lagi seperti kehendak kita sendiri. Demikian halnya dalam puasa, bila kita sungguh-sungguh melakukan puasa, hendaknya puasa itu membuat kita hidup lebih baik, di mana kita tidak lagi mementingkan diri sendiri, tidak lagi mementingkan kenikmatan sendiri, tetapi mampu mengekang diri. Puasa itupun hendaknya membuat kita semakind mengenal dan dekat pada Yesus. Dan pada akhirnya puasa itu berbuah pada sikap hidup yang peduli dan rela berkorban dalam mengasihi sesama. Maka mari kita mengikuti Yesus dengan senantiasa hidup dalam manusia baru. Amin.
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."
RENGUNAN:
Berpuasa pada zaman ini sudah sering dilakukan. Banyak bentuk puasa yang dilakukan oleh banyak orang. Ada orang berpuasa karena demi menjaga kesehatan, ada yang berpuasa supaya langsing, ada yang puasa karena pantangan. Tetapi ada pula yang berpuasa demi mengekang diri atas kenikmatan dan semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Nilai puasa yang kita lakukan bukan dilihat seberapa berat puasa yang kita lakukan, tetapi apakah puasa itu semakin membuat kita hidup lebih baik dan apakah hidup kita semakin dengan kepada Tuhan atau tidak.
Orang-orang Farisi melakukan puasa, tetapi hanya untuk dilihat orang dan tidak membuat hidup mereka semakin lebih baik dan dekat dengan Allah. Buktinya, mereka puasa, tetapi mereka malah tidak mengenal Mesias yang ada di depan mereka yakni Yesus sendiri.
Hidup orang beriman adalah hidup baru yang telah diperbaharui oleh Yesus sendiri berkat baptisan yang diterima. Namun kerap kali kita masih hidup dengan manusia lama kita, yakni hidup yang tidak sesuai dengan kehendak Allah. Kita sering mendengarkan Sabda Allah, tetapi sabda yang kita dengarkan itu berdiam dalam manusia lama kita. Hidup baru berarti kita harus merubah pola pikir, pola hidup sesuai dengan kehendak Allah, bukan lagi seperti kehendak kita sendiri. Demikian halnya dalam puasa, bila kita sungguh-sungguh melakukan puasa, hendaknya puasa itu membuat kita hidup lebih baik, di mana kita tidak lagi mementingkan diri sendiri, tidak lagi mementingkan kenikmatan sendiri, tetapi mampu mengekang diri. Puasa itupun hendaknya membuat kita semakind mengenal dan dekat pada Yesus. Dan pada akhirnya puasa itu berbuah pada sikap hidup yang peduli dan rela berkorban dalam mengasihi sesama. Maka mari kita mengikuti Yesus dengan senantiasa hidup dalam manusia baru. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.