RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXII, Senin 29 AGUSTUS 2011
(Wafatnya St. Yohanes Pembaptis)
Yer 1:17-19, Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17, Mrk 6:17-29
(Wafatnya St. Yohanes Pembaptis)
Yer 1:17-19, Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17, Mrk 6:17-29
BACAAN INJIL:
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
RENUNGAN:
Hidup baik, jujur dan berkata benar adalah sangat mahal harganya. Setiap orang pasti mengharapkan orang lain hidup baik, jujur dan berkata atau berlaku benar. Namun untuk melakukannya sendiri, bukanlah suatu hal yang mudah. Karena seringkali orang yang berusaha hidup jujur, baik dan berlaku benar akan mengalami nasib yang tidak mengenakkan dari pihak yang tidak menghendaki demikian. Itulah yang dialami oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak hanya dibenci karena berkata jujur menegur Herodes yang mengambil istri saudaranya Filipus, tetapi malah dia akhirnya dibunuh. Dia mati karena iman dan tugas perutusan dari Allah.
Nasib yang serupa kiranya sering terjadi dengan orang yang hidup jujur, baik dan benar. Olehkarena itulah seringkali ini menjadi alasan bagi orang untuk tidak terlalu berani hidup baik, jujur dan benar. Sehingga orang seringkali mencari selamat dengan berdiam diri dan seakan pura-pura tidak tahu bila melihat dan menemukan hal yang tidak baik. Namun walaupun demikian, hidup baik, jujur dan berlaku atau berkata benar adalah keutamaan kristiani yang harus kita hidupi. Benar bahwa dengan hidup demikian, kita akan mengalami persoalan atau penderitaan, namun dengan hidup demikian, Tuhan ada bersama kita dan kita bersama kita. Hidup yang demikianlah yang berkenan di hadapan Tuhan. Maka semoga kita berani hidup benar, jujur dan berlaku baik sebagai buah dari iman kita. Amin.
Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!" Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarny perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!", lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!" Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!" Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!" Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.
RENUNGAN:
Hidup baik, jujur dan berkata benar adalah sangat mahal harganya. Setiap orang pasti mengharapkan orang lain hidup baik, jujur dan berkata atau berlaku benar. Namun untuk melakukannya sendiri, bukanlah suatu hal yang mudah. Karena seringkali orang yang berusaha hidup jujur, baik dan berlaku benar akan mengalami nasib yang tidak mengenakkan dari pihak yang tidak menghendaki demikian. Itulah yang dialami oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis tidak hanya dibenci karena berkata jujur menegur Herodes yang mengambil istri saudaranya Filipus, tetapi malah dia akhirnya dibunuh. Dia mati karena iman dan tugas perutusan dari Allah.
Nasib yang serupa kiranya sering terjadi dengan orang yang hidup jujur, baik dan benar. Olehkarena itulah seringkali ini menjadi alasan bagi orang untuk tidak terlalu berani hidup baik, jujur dan benar. Sehingga orang seringkali mencari selamat dengan berdiam diri dan seakan pura-pura tidak tahu bila melihat dan menemukan hal yang tidak baik. Namun walaupun demikian, hidup baik, jujur dan berlaku atau berkata benar adalah keutamaan kristiani yang harus kita hidupi. Benar bahwa dengan hidup demikian, kita akan mengalami persoalan atau penderitaan, namun dengan hidup demikian, Tuhan ada bersama kita dan kita bersama kita. Hidup yang demikianlah yang berkenan di hadapan Tuhan. Maka semoga kita berani hidup benar, jujur dan berlaku baik sebagai buah dari iman kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.