RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Sabtu 2 Juli 2011
(Pw. Hati Tersuci Santa Perawan Maria)
Kej 27:1-5,15-29, Mzm 135:1-2,3-4,5-6, Mat 9:14-17
(Pw. Hati Tersuci Santa Perawan Maria)
Kej 27:1-5,15-29, Mzm 135:1-2,3-4,5-6, Mat 9:14-17
BACAAN INJIL:
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
RENUNGAN:
Ada kelakar yang mengatakan bahwa umat katolik di Sumatera Utara ada yang HKBP. Kepanjangan HKBP yang dimaksud bukanlah Huria Kristen Batak Protestan, tetap Huria (Gereja/Umat)Katolik Bermental Protestan. Kelakar ini muncul karena kenyataannya banyak umat katolik yang dulunya berasal dari Gereja Parotestan karena perkawinan atau karena alasan apa saja menjadi katolik, tetapi mereka masih membawa-bawa kebiasaan dari Gereja mereka sebelumnya. Kejadian ini masih banyak ditemukan sehingga tidak sedikik pada akhirnya gereja di stasi seakan banyak dipengaruhi gereja protestan. Ini merupakan suatu keprihatinan dan juga merupakan tantangan untuk Gereja Katolik di Sumatera. Banyak umat katolik berasal dari Gereja Prostestan dan mereka tidak meninggalkan dan bahkan membawa-bawa kebiasaan mereka yang dulu di ketika masih Protestan.
Gambaran ini bisa kita kaitkan dengan gambaran yang diberikan oleh Yesus hari ini. Yesus mengatakan bahwa kain yang baru hendaknya ditambalkan ke baju yang baru pula, juga anggor yang baru hendaknya dimasukkan ke dalam kantong yang baru pula. Sebab sebagaimana dikatakan oleh Yesus, kain yang baru itu akan merobek kain lama dan anggur yang baru itu juga akan merobek kantong anggur yang lama sehingga semuanya akan terbuang.
Dalam kehiduan berimanpun seringkali terjadi demikian. Banyak umat yang mengatakan diri sebagai orang yang percaya kepada Yesus tetapi hidup mereka tidak semakin dekat dengan Yesus, hidup meraka tidak dirasuki oleh Yesus tetapi masih hidup dalam kebiasaan lama seperti sebelum mereka menjadi pengikut Yesus. Zaman sekarang ini juga masih banyak kita temukan umat kristiani yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus tetapi masih percaya kepada perdukunan dan masih berpegang teguh pada kepercayaan. Bahkan seakan berusaha menempelkan iman kristiani ke kebiasaan kepercayaan dengan berusaha mencari pembenaran diri. Misalnya ketika ada persoalan mereka bukannya berdoa kepada Yesus tetapi pergi ke dukun dengan membawa persembahan. Ada pula yng mengadakan “doa memanggila leluhur mereka’ dengan suatu alasan mereka berdoa sama halnya berdoa lwat orang kudus dengan alasan leluhur itu seperti orang kudus. Selain itu, seringkali kita rajin beribadah atau menjalankan kegiatan gereja, tetapi bukannya semakin mendekatkan diri dengan Yesus. Kegiatan ibadah kita malah menjadi alat untuk menjadi penghormatan dan menjadi suatu kesombongan.
Dari sebab itu, hari ini mari kita renungkan, apakah iman kita kepada Yesus telah mengubah hidup kita menjadi manusia baru dalam Yesus yang mana hidup kita dipenuhi oleh sabda Allah dan hidup seturut sabda dan teladan Yesus atau tidak. Hidup iman kita hendaknya menjadikan kita sebagai manusia-manusia baru dalam Allah dan semakin mendekatkan kita dengan Allah. Amin.
Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?" Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itupun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."
RENUNGAN:
Ada kelakar yang mengatakan bahwa umat katolik di Sumatera Utara ada yang HKBP. Kepanjangan HKBP yang dimaksud bukanlah Huria Kristen Batak Protestan, tetap Huria (Gereja/Umat)Katolik Bermental Protestan. Kelakar ini muncul karena kenyataannya banyak umat katolik yang dulunya berasal dari Gereja Parotestan karena perkawinan atau karena alasan apa saja menjadi katolik, tetapi mereka masih membawa-bawa kebiasaan dari Gereja mereka sebelumnya. Kejadian ini masih banyak ditemukan sehingga tidak sedikik pada akhirnya gereja di stasi seakan banyak dipengaruhi gereja protestan. Ini merupakan suatu keprihatinan dan juga merupakan tantangan untuk Gereja Katolik di Sumatera. Banyak umat katolik berasal dari Gereja Prostestan dan mereka tidak meninggalkan dan bahkan membawa-bawa kebiasaan mereka yang dulu di ketika masih Protestan.
Gambaran ini bisa kita kaitkan dengan gambaran yang diberikan oleh Yesus hari ini. Yesus mengatakan bahwa kain yang baru hendaknya ditambalkan ke baju yang baru pula, juga anggor yang baru hendaknya dimasukkan ke dalam kantong yang baru pula. Sebab sebagaimana dikatakan oleh Yesus, kain yang baru itu akan merobek kain lama dan anggur yang baru itu juga akan merobek kantong anggur yang lama sehingga semuanya akan terbuang.
Dalam kehiduan berimanpun seringkali terjadi demikian. Banyak umat yang mengatakan diri sebagai orang yang percaya kepada Yesus tetapi hidup mereka tidak semakin dekat dengan Yesus, hidup meraka tidak dirasuki oleh Yesus tetapi masih hidup dalam kebiasaan lama seperti sebelum mereka menjadi pengikut Yesus. Zaman sekarang ini juga masih banyak kita temukan umat kristiani yang mengatakan dirinya percaya kepada Yesus tetapi masih percaya kepada perdukunan dan masih berpegang teguh pada kepercayaan. Bahkan seakan berusaha menempelkan iman kristiani ke kebiasaan kepercayaan dengan berusaha mencari pembenaran diri. Misalnya ketika ada persoalan mereka bukannya berdoa kepada Yesus tetapi pergi ke dukun dengan membawa persembahan. Ada pula yng mengadakan “doa memanggila leluhur mereka’ dengan suatu alasan mereka berdoa sama halnya berdoa lwat orang kudus dengan alasan leluhur itu seperti orang kudus. Selain itu, seringkali kita rajin beribadah atau menjalankan kegiatan gereja, tetapi bukannya semakin mendekatkan diri dengan Yesus. Kegiatan ibadah kita malah menjadi alat untuk menjadi penghormatan dan menjadi suatu kesombongan.
Dari sebab itu, hari ini mari kita renungkan, apakah iman kita kepada Yesus telah mengubah hidup kita menjadi manusia baru dalam Yesus yang mana hidup kita dipenuhi oleh sabda Allah dan hidup seturut sabda dan teladan Yesus atau tidak. Hidup iman kita hendaknya menjadikan kita sebagai manusia-manusia baru dalam Allah dan semakin mendekatkan kita dengan Allah. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.