RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Rabu 29 JUNI 2011
(HARI RAYA St. PETRUS & St. PAULUS, RASUL)
Kis 12:1-11, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, 2Tim 4:6-8,17-18, Mat 16:13-19
(HARI RAYA St. PETRUS & St. PAULUS, RASUL)
Kis 12:1-11, Mzm 34:2-3,4-5,6-7,8-9, 2Tim 4:6-8,17-18, Mat 16:13-19
BACAAN INJIL:
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
RENUNGAN:
Hari kita merayakan 2 rasul besar yakni Petrus dan Paulus. Kedua rasul ini dikenal keberanian dan semangatnya dalam mewartakan Yesus Kristus. Namun perlu kita ingat bahwa mereka sebelum menjadi rasul yang tangguh, mereka juga mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan. Petrus dikenal sebagai murid Kristus yang berani tetapi juga pernah menyangkal Yesus ketika Yesus diadili dan disalibkan. Paulus juga sebelum bertobat, dia menjadi anti Kristus yang tidak hanya membenci para pengikut Kristus tetapi juga dia menangkap, memenjarakan dan bahkan membutuh pera pengikut Kristus. Namun setelah itu mereka menjadi rasul yang gagah berani. Yesus tahu kelemahan dan masa lalu kedua rasul itu, tetapi Yesus tetap menggunakan mereka menjadi rasul-Nya, bahkan kepada Petrus yang pernah menyangkal-Nya, dipercayakan Gereja-Nya yang kudus. Kelemehan manusiawi mereka tidak menjadi penghalang atau kendala bagi Yesus untuk menggunakan mereka sebagai rasul. Malah kelemahan mereka menjadi kekuatan yang dasyat dalam mewartakan keselamatan karena Yesus yang memanggil mereka dan Yesus sendiri menyertai mereka. Demikianpun kedua rasul ini, setelah mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh, mereka menjadi rasul yang tangguh.
Yesus juga mengenal kita dengan baik, Dia tahu kelemahan kita selama ini dan tentu kita semua mempunya pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalu. Namun kiranya semuanya itu tidak menjadi penghalang bagi Yesus yang memanggil kita dan mengutus kita menjadi rasulnya. Maka janganlah kiranya kita beralasan bahwa kita punya masa lalu yang tidak baik atau kita punya kelemahan sehingga kita menghindarkan diri dari tugas perutusan untuk mewartakan kerajaan Allah. Yesus tahu siapa kita dan kelemahan kita, tetapi semuanya itu tidak menghalangi Dia untuk memanggil dan mengutus kita menjadi rasul-rasul-Nya seperti Petrus dan Paulus. Kelemahan atau kekurangan dan masa lalu kita yang mungkin tidak baik, bukan menjadi penghalang, bahkan bisa menjadi kekuatan dalam pewartaan bila kita mempersembahkannya kepada Yesus. Justru karena kita sadar bahwa kita lemah, seharusnya kita semakin mendekatkan diri, menyerahkan diri dan mengandalkan Yesus dalam hidup dan pewartaan kita.
Kita tidak menjalankan tugas perutusan kita adalah sebenarnya karena kita belum sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus dalam hidup kita. Yesus bagi kita hanya sebetas pemahaman dan pengertian kita, kita belum sungguh-sungguh mengenalnya bahwa Dia adalah Tuhan. Mengenal Yesus adalah Tuhan, berarti kita percaya kepada-Nya dan menyembah Dia dalam hidup serta menyerahkan seluruh hidup kita kepada kuasa dan kasihnya. Namun yang sering terjadi kita dengan mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, bahkan kita dengan mudah dan indah mengucapkan sabda-sabda-Nya tetapi kita sendiri tidak meneladan hidup dan mendengatkan sabda-Nya. Oleh karena itu, bila kita sungguh-sungguh mengenal Yesus adalah Tuhan penyelamat, maka kitapun hendaknya seperti Paulus dan Petrus menjadi rasul dalam kehidupan kita sekarang ini. Ingatlah, Tuhan mengenal kita sungguh-sungguh dan Dia pula mempercayakan keselamatan-Nya kepada kita untuk kita wartakan kepada semua manusia. Amin.
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi." Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
RENUNGAN:
Hari kita merayakan 2 rasul besar yakni Petrus dan Paulus. Kedua rasul ini dikenal keberanian dan semangatnya dalam mewartakan Yesus Kristus. Namun perlu kita ingat bahwa mereka sebelum menjadi rasul yang tangguh, mereka juga mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan. Petrus dikenal sebagai murid Kristus yang berani tetapi juga pernah menyangkal Yesus ketika Yesus diadili dan disalibkan. Paulus juga sebelum bertobat, dia menjadi anti Kristus yang tidak hanya membenci para pengikut Kristus tetapi juga dia menangkap, memenjarakan dan bahkan membutuh pera pengikut Kristus. Namun setelah itu mereka menjadi rasul yang gagah berani. Yesus tahu kelemahan dan masa lalu kedua rasul itu, tetapi Yesus tetap menggunakan mereka menjadi rasul-Nya, bahkan kepada Petrus yang pernah menyangkal-Nya, dipercayakan Gereja-Nya yang kudus. Kelemehan manusiawi mereka tidak menjadi penghalang atau kendala bagi Yesus untuk menggunakan mereka sebagai rasul. Malah kelemahan mereka menjadi kekuatan yang dasyat dalam mewartakan keselamatan karena Yesus yang memanggil mereka dan Yesus sendiri menyertai mereka. Demikianpun kedua rasul ini, setelah mengenal Yesus dengan sungguh-sungguh, mereka menjadi rasul yang tangguh.
Yesus juga mengenal kita dengan baik, Dia tahu kelemahan kita selama ini dan tentu kita semua mempunya pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalu. Namun kiranya semuanya itu tidak menjadi penghalang bagi Yesus yang memanggil kita dan mengutus kita menjadi rasulnya. Maka janganlah kiranya kita beralasan bahwa kita punya masa lalu yang tidak baik atau kita punya kelemahan sehingga kita menghindarkan diri dari tugas perutusan untuk mewartakan kerajaan Allah. Yesus tahu siapa kita dan kelemahan kita, tetapi semuanya itu tidak menghalangi Dia untuk memanggil dan mengutus kita menjadi rasul-rasul-Nya seperti Petrus dan Paulus. Kelemahan atau kekurangan dan masa lalu kita yang mungkin tidak baik, bukan menjadi penghalang, bahkan bisa menjadi kekuatan dalam pewartaan bila kita mempersembahkannya kepada Yesus. Justru karena kita sadar bahwa kita lemah, seharusnya kita semakin mendekatkan diri, menyerahkan diri dan mengandalkan Yesus dalam hidup dan pewartaan kita.
Kita tidak menjalankan tugas perutusan kita adalah sebenarnya karena kita belum sungguh-sungguh mengenal siapa Yesus dalam hidup kita. Yesus bagi kita hanya sebetas pemahaman dan pengertian kita, kita belum sungguh-sungguh mengenalnya bahwa Dia adalah Tuhan. Mengenal Yesus adalah Tuhan, berarti kita percaya kepada-Nya dan menyembah Dia dalam hidup serta menyerahkan seluruh hidup kita kepada kuasa dan kasihnya. Namun yang sering terjadi kita dengan mudah mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, bahkan kita dengan mudah dan indah mengucapkan sabda-sabda-Nya tetapi kita sendiri tidak meneladan hidup dan mendengatkan sabda-Nya. Oleh karena itu, bila kita sungguh-sungguh mengenal Yesus adalah Tuhan penyelamat, maka kitapun hendaknya seperti Paulus dan Petrus menjadi rasul dalam kehidupan kita sekarang ini. Ingatlah, Tuhan mengenal kita sungguh-sungguh dan Dia pula mempercayakan keselamatan-Nya kepada kita untuk kita wartakan kepada semua manusia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.