Renungan : Senin 13 Desember 2010
Bil 24:2-7,15-17a, Mzm 25:4bc-5ab,6-7c,8-9, Mat 21:23-27
(St. Lusia)
Bil 24:2-7,15-17a, Mzm 25:4bc-5ab,6-7c,8-9, Mat 21:23-27
(St. Lusia)
"Menerima Yesus adalah Mesias, berarti menerima dan melaksanakan sabda-Nya."
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." Lalu mereka menjawab Yesus: "Kami tidak tahu." Dan Yesuspun berkata kepada mereka: "Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu."
Demikianlah Injil Tuhan hari ini.
PERMENUNGAN:
Sama seperti Injil kemarin, ketika Yesus ditanya apakah Dia Mesias yang dinantikan atau tidak, Yesus tidak langsung memberi jawaban, tetapi Dia mengajak yang bertanya untuk melihat apa yang Dia perbuat dan memutuskan sendiri, dengan harapan tentu dengan melihat semunya itu, mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan. Dalam Injil hari ini juga, ketika Yesus mengajar di Bait Allah, imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi bertanya kepada-Nya, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Yesus tidak langsung menjawab tetapi balik memberi suatu pertanyaan kepada mereka sehubungan asal dari baptisan Yohanes pemandi. Yesus balik bertanya karena Dia tahu hati dan niat jahat para imam-imam kepada dan serta tua-tua bangsa Yahudi itu. Seharusnya dengan melihat dan mendengarkan pengajaran Yesus, mereka sudah bisa menangkap bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan seperti yang telah diwartakan oleh para nabi dan kemudian ditegaskan oleh Yohanes Pemandi. Mereka tetap tidak percaya dan tidak mau bertobat.
Demikianlah halnya yang sering terjadi dalam hidup kita umat kristiani. Kita sudah sering mendengar Yesus bersabda kepada kita, secara khusus pada masa adven ini yang menyerukan bahwa Yesus adalah Mesias dan juga menyerukan pertobatan, namun kita kurang memperhatikannya dan belum sepenuhnya bertobat. Mungkin Sabda Tuhan yang kita dengar terasa indah, tetapi tidak kita resapkan dalam hati sehingga kita belum melaksanakannya dan belum mau bertobat. Sama halnya, pada saa ibadah hari Minggu, Sabda Yesus diwartakan dan umat yang hadir pada saat itu, pasti banyak yang seperti imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, mendengar tetapi tidak mau percaya dan malah mungkin menganggap Sabda itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk orang lain. Seperti mereka itu, kita mendengar Sabda Tuhan tetapi kita tidak percaya karena kita tidak mau mengubah hidup dan perilaku kita seperti yang dikehendaki sabda itu, kita tidak mau kehilangan kesenangan kita, kita tidak mau berkorban dalam melaksanakan sabda itu. Juga mungkin kita semua mengakui Sabda yang kita dengar itu sangat baik, berguna dan akan membawa kita ke kebahagiaan dan keselamatan kekal, tetapi kita tidak berani mengakui. Kita tidak berani bersaksi akan kebenaran Sabda Tuhan yang akan membawa kita ke kehidupan kekal.
Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menolak Yesus Sang Mesias dan juga menolak sabda keselamatan yang mereka dengarkan. Menerima Yesus sebagai Mesias, berarti juga menerima sabda yang diwartakan-Nya. Juga sebaliknya menerima sabda yang diwartakan Yesus berarti juga menerima Dia sebagai Mesias. Dengan demikian, mari kita mengakui dan berani bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias. Pengakuan dan kesaksian kita, kita nyatakan dalam mendengarkan sabda keselamatan yang diwartakan-Nya, mengubah hidup kita sesuai dengan sabda itu dan bersaksi bahwa Dia adalah Mesias.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Baca, dengarkan, renungkan dan hayatilah sabda yang Anda dengarkan.
2. Berusahalah selalu mengakui dan memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias.
Demikianlah Injil Tuhan hari ini.
PERMENUNGAN:
Sama seperti Injil kemarin, ketika Yesus ditanya apakah Dia Mesias yang dinantikan atau tidak, Yesus tidak langsung memberi jawaban, tetapi Dia mengajak yang bertanya untuk melihat apa yang Dia perbuat dan memutuskan sendiri, dengan harapan tentu dengan melihat semunya itu, mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dinanti-nantikan. Dalam Injil hari ini juga, ketika Yesus mengajar di Bait Allah, imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi bertanya kepada-Nya, "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Yesus tidak langsung menjawab tetapi balik memberi suatu pertanyaan kepada mereka sehubungan asal dari baptisan Yohanes pemandi. Yesus balik bertanya karena Dia tahu hati dan niat jahat para imam-imam kepada dan serta tua-tua bangsa Yahudi itu. Seharusnya dengan melihat dan mendengarkan pengajaran Yesus, mereka sudah bisa menangkap bahwa Yesus adalah Mesias yang dinantikan seperti yang telah diwartakan oleh para nabi dan kemudian ditegaskan oleh Yohanes Pemandi. Mereka tetap tidak percaya dan tidak mau bertobat.
Demikianlah halnya yang sering terjadi dalam hidup kita umat kristiani. Kita sudah sering mendengar Yesus bersabda kepada kita, secara khusus pada masa adven ini yang menyerukan bahwa Yesus adalah Mesias dan juga menyerukan pertobatan, namun kita kurang memperhatikannya dan belum sepenuhnya bertobat. Mungkin Sabda Tuhan yang kita dengar terasa indah, tetapi tidak kita resapkan dalam hati sehingga kita belum melaksanakannya dan belum mau bertobat. Sama halnya, pada saa ibadah hari Minggu, Sabda Yesus diwartakan dan umat yang hadir pada saat itu, pasti banyak yang seperti imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi, mendengar tetapi tidak mau percaya dan malah mungkin menganggap Sabda itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk orang lain. Seperti mereka itu, kita mendengar Sabda Tuhan tetapi kita tidak percaya karena kita tidak mau mengubah hidup dan perilaku kita seperti yang dikehendaki sabda itu, kita tidak mau kehilangan kesenangan kita, kita tidak mau berkorban dalam melaksanakan sabda itu. Juga mungkin kita semua mengakui Sabda yang kita dengar itu sangat baik, berguna dan akan membawa kita ke kebahagiaan dan keselamatan kekal, tetapi kita tidak berani mengakui. Kita tidak berani bersaksi akan kebenaran Sabda Tuhan yang akan membawa kita ke kehidupan kekal.
Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menolak Yesus Sang Mesias dan juga menolak sabda keselamatan yang mereka dengarkan. Menerima Yesus sebagai Mesias, berarti juga menerima sabda yang diwartakan-Nya. Juga sebaliknya menerima sabda yang diwartakan Yesus berarti juga menerima Dia sebagai Mesias. Dengan demikian, mari kita mengakui dan berani bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias. Pengakuan dan kesaksian kita, kita nyatakan dalam mendengarkan sabda keselamatan yang diwartakan-Nya, mengubah hidup kita sesuai dengan sabda itu dan bersaksi bahwa Dia adalah Mesias.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Baca, dengarkan, renungkan dan hayatilah sabda yang Anda dengarkan.
2. Berusahalah selalu mengakui dan memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.