Hari ketujuh dalam Oktaf Natal; Jumat 31 Desember 2010
1Yoh 2:18-21, Mzm 96:1-2,11-12,13, Yoh 1:1-18
(St. Silvester I)
1Yoh 2:18-21, Mzm 96:1-2,11-12,13, Yoh 1:1-18
(St. Silvester I)
"Allah hadir, menyertai dan memberkati perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2010 yang akan berlalu."
BACAAN INJIL:
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Menjelan akhir tahun 2010 ini, Injil hari ini mengajak kita mengingat dan merenungkan bagaimana Allah yang hadir dalam hidup kita selama setahun ini. Dalam perayaan Natal kemarin, itulah yang kita rayakan, yakni Allah yang ada sejak kekal telah hadir menjadi manusia seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Dia yang telah menciptakan langit dan bumi ini juga kita manusia. Dia sungguh mengasihi kita dank arena kasihNya yang sangat besar Dia datang melawat kita dan hidup bersama dengan kita. Memang kahadiran-Nya yang demikian bagi kita dalah suatu ‘keanehan’, karena bagaimana mungkin Dia yang adalah Allah menjadi manusia seperti kita, Dia mau hidup bersama dengan kita. Itulah misteri masih Allah bagi kita, Dia bisa berbuat apa saja demi menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Tuhan begitu dekat dengan kita sehingga sebenarnya kita bisa begitu mudah mendakatkan diri pada-Nya karena Dia sendiri sudah terlebih dahulu mendekati kita. Tuhan itu pulalah yang memberkati dan melindungi kita sepanjang tahun ini sehingga kita mampu melewati tahun ini. Tentu banyak hal yang sudah kita alami sepanjang tahun ini, ada suka dan ada duka. Dalam semuanya Tuhan menyertai dan memberkati kita, Dia senantiasa hadir dalam sepanjang hidup kita. Hanya memang kehadiran-Nya seringkali tidak kita sadari dan seringkali kita tidak mengenal Dia yang hadir dalam hidup kita sepanjang tahun ini.
Sebelum mengakhiri tahun 2010 ini, patutlah kita merenungkan apakah selama setahun ini kita sudah menyadari kehadiran-Nya dan mengenal Dia yang telah hadir dan memberkati hidup kita? Menyadari dan mengenal kehadiran Allah dalam hidup, oleh pengarang Yohanes dalam bacaan I adalah tinggal dalam kasih Allah dan Kasih Allah ada dalam dia. Pengarang Surat Yohanes mengatkan bahwa semua kita, baik kaum muda, kaum ayah dan juga kaum ibu hendaknya merenungkan hidup kita selama setahun yang akan kita lewati ini. Dia mengatakan bahwa orang yang mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalamnya. Selama hidup kita memang hidup dunia tetapi dengan pengajaran itu, bukan berarti mengajak kita untuk membenci dunia, membeci hidup di dunia ini. Kita tetap harus hidup dalam dunia, karena Yesus sendiri tidak membenci dunia bahkan Dia sendiri memasuki sejarah hidup dunia kita. Namun Yesus mengajak kita agar kita hidup dunia ini tidak hanya sekedar hidup, tetapi hendaknya menjadi garam dan terang di dunia ini. Yang dimaksud dengan mengasihi dunia adalah hidup dalam keinginan daging, keinginan mata dan keangukan hidup karena semuanya itu bukan berasal dari Allah. Yang berasal dari Allah adalah semua kebaikan, karena Allah itu mahabaik. Dengan demikian jelasnya apa yang dimaksud oleh Yohanes dengan mengasihi dunia, yakni hidup yang tinggal dalam dan melakukan kedosaan hidup. Hidup yang tidak mengasihi dunia berarti senantiasa percaya kepada Allah, melaksanakan sabda-Nya dan mewartakan keselamatan-Nya dalam hidup. Manakala kita hidup mengasihi dunia ini, pada saat itulah kita tidak menyadari, tidak mengenal kehadiran Allah dan bahkan menolak Allah dalam hidup kita.
Nah, patutlah sebelum meninggalkan tahun 2010 ini kita renungkan hidup kita selama tahun ini. Kalau memang selama tahun ini, kita seringkali tidak meyadari, tidak mengenal dan menolak kehadiran Tuhan dalam hidup kita, baiklah kita menyesalinya dan pada akhirnya kita tanamkan sikap tobat sebelum meninggalkan hari tahun ini dan dalam menyambut tahun yang akan akan kita jalani. Kita meninggalkan tahun ini dengan penu syukur karena walaupun kita melakukan semua itu, tetapi Tuhan senantiasa mengasihi kita sehingga kita dapat melalui tahun ini. Selain itu, mari kita tanamkan dan bangun sikap tobat dalam hidup dalam menyambut tahun yang baru. Kita berharap bahwa Tahun baru nanti kita menjadi semakin menyadari kehadiran Tuhan, mengenal kehadiran-Nya dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Pengarang surat Yohanes mengatakan, “dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” Kata-kata ini menjadi semangat dan harapan bagi kita dalam menyambut tahun baru, bahwa tahun yang baru yang walaupun pasti terdapat perosalan hidup sesuai dengan zamannya, tetapi kita dalam iman akan Allah akan tetap hidup, bertahan dalam semuanya dan akan menemukan kebahagiaan berlimpah pada tahun baru. Amin dan semoga.
REFLEKASI PRIBADI:
1. Cobalah merenungkan perjalan hidup selama tahun 2010 ini, apakah Anda sungguh menyedari, mengenali kehadiran Tuhan dan menerima-Nya?
2. Bersyukurlah kepada Tuhan atas tahun yang akan kita lalui dan bangunglah sikap tobat dalam menyambut tahun 2011 yang hampir tiba.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Menjelan akhir tahun 2010 ini, Injil hari ini mengajak kita mengingat dan merenungkan bagaimana Allah yang hadir dalam hidup kita selama setahun ini. Dalam perayaan Natal kemarin, itulah yang kita rayakan, yakni Allah yang ada sejak kekal telah hadir menjadi manusia seperti kita, kecuali dalam hal dosa. Dia yang telah menciptakan langit dan bumi ini juga kita manusia. Dia sungguh mengasihi kita dank arena kasihNya yang sangat besar Dia datang melawat kita dan hidup bersama dengan kita. Memang kahadiran-Nya yang demikian bagi kita dalah suatu ‘keanehan’, karena bagaimana mungkin Dia yang adalah Allah menjadi manusia seperti kita, Dia mau hidup bersama dengan kita. Itulah misteri masih Allah bagi kita, Dia bisa berbuat apa saja demi menyatakan kasih-Nya kepada manusia. Tuhan begitu dekat dengan kita sehingga sebenarnya kita bisa begitu mudah mendakatkan diri pada-Nya karena Dia sendiri sudah terlebih dahulu mendekati kita. Tuhan itu pulalah yang memberkati dan melindungi kita sepanjang tahun ini sehingga kita mampu melewati tahun ini. Tentu banyak hal yang sudah kita alami sepanjang tahun ini, ada suka dan ada duka. Dalam semuanya Tuhan menyertai dan memberkati kita, Dia senantiasa hadir dalam sepanjang hidup kita. Hanya memang kehadiran-Nya seringkali tidak kita sadari dan seringkali kita tidak mengenal Dia yang hadir dalam hidup kita sepanjang tahun ini.
Sebelum mengakhiri tahun 2010 ini, patutlah kita merenungkan apakah selama setahun ini kita sudah menyadari kehadiran-Nya dan mengenal Dia yang telah hadir dan memberkati hidup kita? Menyadari dan mengenal kehadiran Allah dalam hidup, oleh pengarang Yohanes dalam bacaan I adalah tinggal dalam kasih Allah dan Kasih Allah ada dalam dia. Pengarang Surat Yohanes mengatkan bahwa semua kita, baik kaum muda, kaum ayah dan juga kaum ibu hendaknya merenungkan hidup kita selama setahun yang akan kita lewati ini. Dia mengatakan bahwa orang yang mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalamnya. Selama hidup kita memang hidup dunia tetapi dengan pengajaran itu, bukan berarti mengajak kita untuk membenci dunia, membeci hidup di dunia ini. Kita tetap harus hidup dalam dunia, karena Yesus sendiri tidak membenci dunia bahkan Dia sendiri memasuki sejarah hidup dunia kita. Namun Yesus mengajak kita agar kita hidup dunia ini tidak hanya sekedar hidup, tetapi hendaknya menjadi garam dan terang di dunia ini. Yang dimaksud dengan mengasihi dunia adalah hidup dalam keinginan daging, keinginan mata dan keangukan hidup karena semuanya itu bukan berasal dari Allah. Yang berasal dari Allah adalah semua kebaikan, karena Allah itu mahabaik. Dengan demikian jelasnya apa yang dimaksud oleh Yohanes dengan mengasihi dunia, yakni hidup yang tinggal dalam dan melakukan kedosaan hidup. Hidup yang tidak mengasihi dunia berarti senantiasa percaya kepada Allah, melaksanakan sabda-Nya dan mewartakan keselamatan-Nya dalam hidup. Manakala kita hidup mengasihi dunia ini, pada saat itulah kita tidak menyadari, tidak mengenal kehadiran Allah dan bahkan menolak Allah dalam hidup kita.
Nah, patutlah sebelum meninggalkan tahun 2010 ini kita renungkan hidup kita selama tahun ini. Kalau memang selama tahun ini, kita seringkali tidak meyadari, tidak mengenal dan menolak kehadiran Tuhan dalam hidup kita, baiklah kita menyesalinya dan pada akhirnya kita tanamkan sikap tobat sebelum meninggalkan hari tahun ini dan dalam menyambut tahun yang akan akan kita jalani. Kita meninggalkan tahun ini dengan penu syukur karena walaupun kita melakukan semua itu, tetapi Tuhan senantiasa mengasihi kita sehingga kita dapat melalui tahun ini. Selain itu, mari kita tanamkan dan bangun sikap tobat dalam hidup dalam menyambut tahun yang baru. Kita berharap bahwa Tahun baru nanti kita menjadi semakin menyadari kehadiran Tuhan, mengenal kehadiran-Nya dan semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Pengarang surat Yohanes mengatakan, “dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” Kata-kata ini menjadi semangat dan harapan bagi kita dalam menyambut tahun baru, bahwa tahun yang baru yang walaupun pasti terdapat perosalan hidup sesuai dengan zamannya, tetapi kita dalam iman akan Allah akan tetap hidup, bertahan dalam semuanya dan akan menemukan kebahagiaan berlimpah pada tahun baru. Amin dan semoga.
REFLEKASI PRIBADI:
1. Cobalah merenungkan perjalan hidup selama tahun 2010 ini, apakah Anda sungguh menyedari, mengenali kehadiran Tuhan dan menerima-Nya?
2. Bersyukurlah kepada Tuhan atas tahun yang akan kita lalui dan bangunglah sikap tobat dalam menyambut tahun 2011 yang hampir tiba.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.