Renungan Hari Biasa Khusus Adven,
Kamis, 23 Desember 2010
Mal 3:1-4,4:5-6, Mzm 25:4b-5b,8-9,10-14, Luk 1:57-66
Kamis, 23 Desember 2010
Mal 3:1-4,4:5-6, Mzm 25:4b-5b,8-9,10-14, Luk 1:57-66
"Tuhan senantiasa tidak mengabaiakan apa yang kita mohonkan dengan sungguh-sungguh.”
BACAAN INJIL:
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan iapun melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: "Jangan, ia harus dinamai Yohanes." Kata mereka kepadanya: "Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian." Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: "Namanya adalah Yohanes." Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: "Menjadi apakah anak ini nanti?" Sebab tangan Tuhan menyertai dia.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini:
RENUNGAN:
St Lukas melukiskan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis secara ajaib. Zakaria dan Elisabet, orang tua dari Yoanes Pembaptis, sudah lanjut umurnya. Tetapi justru di hari tua mereka mendapatkan kabar yang menggembirakan. Namun kabar itu sulit dipercaya oleh Zakaria dan ketidakpercayaan Zakaria menyebabkan dirinya bisu.
Kelahiran Yohanes Pembaptis di tengah keluarga Zakaria dan Elisabet dilihat oleh para tetangga dan kaum keluarganya sebagai curahan rahmat Tuhan. Tuhan sudi menunjukkan rahmatNya yang begitu basar kepada Zakaria dan Elisabet. Di hari tua mereka diberi kegembiraan dengan kelahiran seorang anak yang tentunya sudah dinantikan cukup lama, sejak mereka masih pengantin baru.
Kisah Zakaria dan Elisabet ini memberikan inspirasi bagi keluarga-keluarga yang menantikan kehadiran seorang anak dalam keluarga namun penantian itu belum terwujud untuk senantiasa berharap pada kemurahan Tuhan. Membaca kisah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis dan situasi orang tuanya yang sudah lanjut usia saya teringat akan sebuah keluarga yang juga menanti kehadiran seorang anak namun tidak kunjung memilikinya.
Ada sebuah keluarga yang tak kunjung dikaruniai keturunan. Dalam penantian yang cukup panjang akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi anak dari keluarga yang tidak mampu. Setelah beberapa tahun memiliki anak adopsi istrinya mengandung. Mengetahui kalau istrinya mengandung keluarga ini menjadi bingung. Dalam benak mereka muncul pertanyaan: “Bagaimana dengan anak yang mereka adopsi?” Namun dalam perjalanan waktu mereka akhirnya menyadari kalau anak yang mereka adopsi itulah yang membawa berkah bagi mereka. Perbuatan baik mereka dengan mengadopsi anak dilihat sebagai jalan agar Tuhan menunjukkan rahmatNya bagi mereka dengan mengabulkan harapan dan impian mereka untuk memiliki keturunan.
Kisah keluarga ini memberikan keteguhan iman bagi kita bahwa Tuhan senantiasa tidak mengabaiakan apa yang kita mohonkan dengan sungguh-sungguh. Tuhan senantiasa mencurahkan berkatNya yang melimpah kepada kita semua seturut apa yang kita perlukan. Oleh karena itu, janganlah putus-putusnya memohonkan apa yang kita butuhkan kepada Tuhan.
REFLEKSI:
1. Sadarilah abhwa Anda juga berasal dari Tuhan dan dikasihi oleh Tuhan.
2. Dalam doa, sampaikanlah pujian dan permohonanmu kepada Tuhan untuk hari ini.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini:
RENUNGAN:
St Lukas melukiskan tentang kelahiran Yohanes Pembaptis secara ajaib. Zakaria dan Elisabet, orang tua dari Yoanes Pembaptis, sudah lanjut umurnya. Tetapi justru di hari tua mereka mendapatkan kabar yang menggembirakan. Namun kabar itu sulit dipercaya oleh Zakaria dan ketidakpercayaan Zakaria menyebabkan dirinya bisu.
Kelahiran Yohanes Pembaptis di tengah keluarga Zakaria dan Elisabet dilihat oleh para tetangga dan kaum keluarganya sebagai curahan rahmat Tuhan. Tuhan sudi menunjukkan rahmatNya yang begitu basar kepada Zakaria dan Elisabet. Di hari tua mereka diberi kegembiraan dengan kelahiran seorang anak yang tentunya sudah dinantikan cukup lama, sejak mereka masih pengantin baru.
Kisah Zakaria dan Elisabet ini memberikan inspirasi bagi keluarga-keluarga yang menantikan kehadiran seorang anak dalam keluarga namun penantian itu belum terwujud untuk senantiasa berharap pada kemurahan Tuhan. Membaca kisah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis dan situasi orang tuanya yang sudah lanjut usia saya teringat akan sebuah keluarga yang juga menanti kehadiran seorang anak namun tidak kunjung memilikinya.
Ada sebuah keluarga yang tak kunjung dikaruniai keturunan. Dalam penantian yang cukup panjang akhirnya mereka memutuskan untuk mengadopsi anak dari keluarga yang tidak mampu. Setelah beberapa tahun memiliki anak adopsi istrinya mengandung. Mengetahui kalau istrinya mengandung keluarga ini menjadi bingung. Dalam benak mereka muncul pertanyaan: “Bagaimana dengan anak yang mereka adopsi?” Namun dalam perjalanan waktu mereka akhirnya menyadari kalau anak yang mereka adopsi itulah yang membawa berkah bagi mereka. Perbuatan baik mereka dengan mengadopsi anak dilihat sebagai jalan agar Tuhan menunjukkan rahmatNya bagi mereka dengan mengabulkan harapan dan impian mereka untuk memiliki keturunan.
Kisah keluarga ini memberikan keteguhan iman bagi kita bahwa Tuhan senantiasa tidak mengabaiakan apa yang kita mohonkan dengan sungguh-sungguh. Tuhan senantiasa mencurahkan berkatNya yang melimpah kepada kita semua seturut apa yang kita perlukan. Oleh karena itu, janganlah putus-putusnya memohonkan apa yang kita butuhkan kepada Tuhan.
REFLEKSI:
1. Sadarilah abhwa Anda juga berasal dari Tuhan dan dikasihi oleh Tuhan.
2. Dalam doa, sampaikanlah pujian dan permohonanmu kepada Tuhan untuk hari ini.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.