Sabtu, 13 Nopember 2010
3Yoh 1:5-8, Mzm 112:1-2,3-4,5-6, Luk 18:1-8
3Yoh 1:5-8, Mzm 112:1-2,3-4,5-6, Luk 18:1-8
“BERDOALAH TANPA HENTI!”
Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: "Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorangpun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku." Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
Demikianlah warta Gembira bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Ada dua kenyataan yang terjadi dalam hidup orang-orang beriman. Pertama, pada saat tertentu kita merasa kalau doa kita terkabul. Tentang hal ini aku memiliki sebuah pengalaman. Pada suatu hari datang seorang ibu yang sudah tua sambil bercucuran air mata menjabat tanganku erat-erat lalu berkata, Pastor tolong doakan anak-anakku yang saat ini lagi bermusuhan bahkan hampir saling membunuh. Dalam hati kuberdoa, “Tuhan, engkau sendiri tahu isi hati ibu ini. Kabulkanlah permintaannya.” Selang beberapa minggu ibu itu datang lagi sambil tersenyum menjabat tanganku lalu berujar, “Terimakasih pastor atas doa-doanya.”
Kenyataan kedua, ada juga yang merasa kalau doanya tidak terkabul. Suatu hari HPku berdering, terdengar suara yang begitu panik meminta supaya mendoakan kesembuhan suaminya yang sedang sekarat di rumah sakit. Akupun bergegas ke gereja dan di depan Sakramen Mahakudus kuberdoa agar Tuhan sudi mencurahkan rahmat kesembuhan bagi bapak yang sedang sakit tersebut. Selang beberapa jam kemudian, HPku berdering lagi tidak ada kata yang terucap cuma tangisan yang kudengar. Aku langsung paham kalau bapak tersebut sudah meninggal.
Kisah ini adalah kenyataan yang sering kita hadapi sekaligus menjadi tantangan bagi kehidupan iman kita. Dalam Injil Lukas 18 : 1 – 8, Tuhan Yesus memberikan nasihat kepada kita agar berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa tanpa henti. Untuk memperkuat nasihat-Nya, Tuhan Yesus mengangkat kisah seorang janda miskin dengan seorang hakim yang tidak adil. Janda itu memohon agar hakim itu membantu untuk menyelesaikan perkaranya. Namun, tentu saja hakim itu tidak akan memperhatikan permintaan janda tersebut karena janda itu miskin, tidak memiliki uang untuk membayar hakim tersebut. Tetapi janda itu tidak putus asa. Tiap hari dia datang ke hakim tersebut memohon supaya hakim itu memperhatikan perkaranya. Dikisahkan bahwa hakim itu kemudian mengabulkan permohonan janda tersebut dengan alasan supaya tidak diganggu terus-terusan oleh janda tersebut.
Ketekunan dari janda tersebut akhirnya membuahkan hasil. Dan janda ini menjadi contoh untuk kita dalam berdoa. Kita diajak untuk senantiasa tekun dalam doa. Dan tentu saja dalam doa kita, kita selalu menambahkan kesempurnaan dari doa itu sendiri sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus sendiri, yakni “KehendakMulah yang terjadi.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Awalilah hari ini dengan doa dan selalula berdoa sebelum melaksankan tugas-tugas hari ini.
2. Berapa jam, menit, atau detik yang Anda usahakan untuk berdoa setiap hari?
Demikianlah warta Gembira bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Ada dua kenyataan yang terjadi dalam hidup orang-orang beriman. Pertama, pada saat tertentu kita merasa kalau doa kita terkabul. Tentang hal ini aku memiliki sebuah pengalaman. Pada suatu hari datang seorang ibu yang sudah tua sambil bercucuran air mata menjabat tanganku erat-erat lalu berkata, Pastor tolong doakan anak-anakku yang saat ini lagi bermusuhan bahkan hampir saling membunuh. Dalam hati kuberdoa, “Tuhan, engkau sendiri tahu isi hati ibu ini. Kabulkanlah permintaannya.” Selang beberapa minggu ibu itu datang lagi sambil tersenyum menjabat tanganku lalu berujar, “Terimakasih pastor atas doa-doanya.”
Kenyataan kedua, ada juga yang merasa kalau doanya tidak terkabul. Suatu hari HPku berdering, terdengar suara yang begitu panik meminta supaya mendoakan kesembuhan suaminya yang sedang sekarat di rumah sakit. Akupun bergegas ke gereja dan di depan Sakramen Mahakudus kuberdoa agar Tuhan sudi mencurahkan rahmat kesembuhan bagi bapak yang sedang sakit tersebut. Selang beberapa jam kemudian, HPku berdering lagi tidak ada kata yang terucap cuma tangisan yang kudengar. Aku langsung paham kalau bapak tersebut sudah meninggal.
Kisah ini adalah kenyataan yang sering kita hadapi sekaligus menjadi tantangan bagi kehidupan iman kita. Dalam Injil Lukas 18 : 1 – 8, Tuhan Yesus memberikan nasihat kepada kita agar berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa tanpa henti. Untuk memperkuat nasihat-Nya, Tuhan Yesus mengangkat kisah seorang janda miskin dengan seorang hakim yang tidak adil. Janda itu memohon agar hakim itu membantu untuk menyelesaikan perkaranya. Namun, tentu saja hakim itu tidak akan memperhatikan permintaan janda tersebut karena janda itu miskin, tidak memiliki uang untuk membayar hakim tersebut. Tetapi janda itu tidak putus asa. Tiap hari dia datang ke hakim tersebut memohon supaya hakim itu memperhatikan perkaranya. Dikisahkan bahwa hakim itu kemudian mengabulkan permohonan janda tersebut dengan alasan supaya tidak diganggu terus-terusan oleh janda tersebut.
Ketekunan dari janda tersebut akhirnya membuahkan hasil. Dan janda ini menjadi contoh untuk kita dalam berdoa. Kita diajak untuk senantiasa tekun dalam doa. Dan tentu saja dalam doa kita, kita selalu menambahkan kesempurnaan dari doa itu sendiri sebagaimana yang diajarkan oleh Kristus sendiri, yakni “KehendakMulah yang terjadi.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Awalilah hari ini dengan doa dan selalula berdoa sebelum melaksankan tugas-tugas hari ini.
2. Berapa jam, menit, atau detik yang Anda usahakan untuk berdoa setiap hari?
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.