Renungan Harian : Sabtu 27 Nopember 2010
Why 22:1-7, Mzm 95:1-2,3-5,6-7, Luk 21:34-36
(Fransiskus Antonius Fasani )
Why 22:1-7, Mzm 95:1-2,3-5,6-7, Luk 21:34-36
(Fransiskus Antonius Fasani )
“PEMAKNAAN DIRI”.
BACAAN INJIL:
"Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia."
PERMENUNGAN:
Lukas, pengarang injil, menampilkan wejangan Yesus tentang kehidupan yang akan datang, sesuatu yang akan dialami oleh manusia. Kehidupan yang akan datang sangat ditentukan oleh kehidupan saat ini. Sebagai orang beriman, kehidupan yang akan datang adalah kebahagian dalam kerajaan surga. Kebahagiaan itu akan dialami oleh setiap manusia yang memberi makna pada kehidupannya saat ini.
Tuhan Yesus memberikan wejanganNya tentang bagaimana memaknai kehidupan saat ini. “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi…”. Wejangan Yesus ini sekarang sedang bergema di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Para pemerhati social mulai angkat bicara tentang pentingnya ketegasan hukum untuk para koruptor yang hidup bergelimang uang hasil korupsi. Kelompok-kelompok masyarakat turun ke jalan-jalan berdemo supaya terlaksananya pemberantasan mafia hukum. Ada satu fakta yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia ini yaitu orang mengejar kepentingan-kepentingan duniawi. Kepentingan duniawi ini menjerat orang pada usaha untuk memenuhi kepentingan diri dan mengabaikan kepentingan umum. Dengan itu bermunculah para koruptor yang mabuk akan kepentingan diri sampai lupa tugas utamanya sebagai pemimpin yang melayani kepentingan masyarakat.
Kita diajak untuk memaknai kehidupan kita saat ini agar kita mengalami kebahagiaan pada kehidupan yang akan datang. Kita memaknai kehidupan kita saat ini dengan menjaga diri kita dari pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi. Kita diajak untuk menjauhkan diri kita dari usaha untuk memperkaya diri dengan mengorbankan orang lain. Agar kita kuat menghindari diri dari kemabukan dan pesta pora serta mementingkan diri, Tuhan Yesus mengajak kita untuk berjaga-jaga sambil berdoa. “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,…”.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Cobalah berbuat baik kepada orang lain hari in, ntah sekecil apapun.
2. Tambahilah waktumu untuk berdoa hari ini.
PERMENUNGAN:
Lukas, pengarang injil, menampilkan wejangan Yesus tentang kehidupan yang akan datang, sesuatu yang akan dialami oleh manusia. Kehidupan yang akan datang sangat ditentukan oleh kehidupan saat ini. Sebagai orang beriman, kehidupan yang akan datang adalah kebahagian dalam kerajaan surga. Kebahagiaan itu akan dialami oleh setiap manusia yang memberi makna pada kehidupannya saat ini.
Tuhan Yesus memberikan wejanganNya tentang bagaimana memaknai kehidupan saat ini. “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi…”. Wejangan Yesus ini sekarang sedang bergema di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Para pemerhati social mulai angkat bicara tentang pentingnya ketegasan hukum untuk para koruptor yang hidup bergelimang uang hasil korupsi. Kelompok-kelompok masyarakat turun ke jalan-jalan berdemo supaya terlaksananya pemberantasan mafia hukum. Ada satu fakta yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia ini yaitu orang mengejar kepentingan-kepentingan duniawi. Kepentingan duniawi ini menjerat orang pada usaha untuk memenuhi kepentingan diri dan mengabaikan kepentingan umum. Dengan itu bermunculah para koruptor yang mabuk akan kepentingan diri sampai lupa tugas utamanya sebagai pemimpin yang melayani kepentingan masyarakat.
Kita diajak untuk memaknai kehidupan kita saat ini agar kita mengalami kebahagiaan pada kehidupan yang akan datang. Kita memaknai kehidupan kita saat ini dengan menjaga diri kita dari pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi. Kita diajak untuk menjauhkan diri kita dari usaha untuk memperkaya diri dengan mengorbankan orang lain. Agar kita kuat menghindari diri dari kemabukan dan pesta pora serta mementingkan diri, Tuhan Yesus mengajak kita untuk berjaga-jaga sambil berdoa. “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu,…”.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Cobalah berbuat baik kepada orang lain hari in, ntah sekecil apapun.
2. Tambahilah waktumu untuk berdoa hari ini.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.