Renungan Harian : Jumat 26 Nopember 2010
Why 20:1-4,11-21:2, Mzm 84:3,4,5-6a,8a, Luk 21:29-33
(Leonardus dr Porto Maurito, Yohanes Berchman)
Why 20:1-4,11-21:2, Mzm 84:3,4,5-6a,8a, Luk 21:29-33
(Leonardus dr Porto Maurito, Yohanes Berchman)
"Apapun yang terjadi, tetaplah teguh pada firman Tuhan."
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Demikianlah warta gembira bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Kita mungkin masih ingat peristiwa ketika Gunung Merapi mengeluarkan asap sangat tebal dan membentuk satu pemandangan. Ketika melihat itu, muncul penafsiran atas makan bentuk awan itu. Ada yang mengatakan bahwa awan itu berbentuk gambar Petruk, tokoh pewayangan dan mereka memberi penafsiran atas bentuk awan tersebut. Penafsiran itu benar atau tidak, logis atau tidak, tergantung dari masing-masing menanggapinya. Meskipun kesannya seringkali di luar logika dan seringkali pada saat demikian, nalar dan iman seseorang bisa dikesampingkan. Namun sehubungan dengan hal itu, yang menjadi perhatian kita adalah, bahwa Tuhan memberi kita akal budi sehingga kita mampu melihat tanda-tanda zaman, kita mampu menafsirkan sesuatu hal dengan lihat peristiwa alam. Kemampuan itu seringkali membuat kita menjadi waspada dan dapat membantu kita dalam melakukan sesuatu hal. Kemampuan itu juga membantu manusia mampu bertahan hidup. Misalnya seorang petani mulai musim menanam setelah melihat tanda-tanda alam. Walaupun demikian, penafsiran manusia tidak selamanya benar dan terlaksana.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengakui ‘kemampuan’ manusia dalam hal itu. Hanya Yesus menyesalkan bahwa manusia mampu membaca tanda-tanda zaman hanya untuk mempertahankan hidup di dunia ini. Manusia kurang pintar dalam membaca tanda-tanda zaman untuk kehidupan kekal. Apakah karena manusia tidak mampu dalam hal ini, atau karena tidak peduli dengan kehidupan kekal?
Mungkin bukan karena manusia tidak mampu membaca tanda-tanda zaman untuk kehidupan kekal, tetapi karena manusia belum sepenuhnya percaya kepada Yesus, belum sepenuhnya percaya akan kebahagiaan dan kehidupan kekal yang diajarkan oleh Yesus. Kita tanpa sadar maupun tidak sadar menghidupi bahwa hidup sekarang inilah yang utama, sehingga kita hanya menggunakan kemampuan akal budi kita untuk mempertahankan hidup di dunia ini. Sebab kalau kita berani percaya kepada Yesus dan keselamatan yang ditawarkan-Nya tentu kita juga mampu melihat dan membaca tanda-tanda zaman dan itu kita gunakan untuk beroleh kehidupan kekal.
Dalam kehidupan ini tentu kita sudah melihat banyak tanda-tanda yang bisa menyadarkan kita akan hidup kekal, hidup setelah kehidupan di dunia ini. Tentu hampir semua kita sudah menyaksikan bahwa setiap orang pasti mati, jelas bahwa hidup yang sekarang di dunia ini tidak kekal, tetapi seringkali manusia selalu mempertahankan hidup sekarang ini. Bahkan untuk hidup sekarang, orang rela melakukan apa saja. Kita semua tentu sudah tahu bahwa uang, harta, pangkat, kehormatan dan kedudukan adalah sifatnya tidak kekal, dan tidak bisa menjamin seseorang untuk mendapatkan hidup bahagia. Semuanya itu juga pada waktunya tidak akan berguna apa-apa. Namun walaupun demikian, kita semua masih seringkali menghabiskan waktu untuk semuanya itu, kurang memberi waktu untuk urusan hidup kekal. Kita semua pasti sudah mendengar bahwa Yesus adalah Tuhan, Dia menjanjikan kehidupan dan keselamatan kekal, Dia adalah jaminan untuk sampai pada hidup bahagia. Namun kenyataanya sampai sekarang kita masih belum bisa percaya sungguh kepada-Nya. Masih banyak tanda yang sudah kita saksikan namun kita masih belum menggunakannya untuk lebih mengarahkan hidup untuk beroleh hidup yang kekal.
Dalam Injil hari ini, Yesus kembali mengingatkan kita agar kita juga mampu melihat dan menilai zaman untuk kehidupan kekal. Dari semua yang kita alami selama ini jelas bagi kita bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, ntah itu jabatan, harta, kedudukan, pangkat dan kekuasaan semuanya akan tiba waktunya musnah, tetapi hanya satu yang kekal dan tidak akan pernah musnah yakni Sabda Tuhan. Sehingga bila kita sungguh percaya akan Sabda Tuhan dan menghidupinya, kita akan sampai kepada kehidupan kekal. Lewat Sabda ini, juga mau dikatakan kepada kita bahwa sampai kapanpun Tuhan akan tidak pernah berhenti untuk mewartakan sabda-Nya karena itulah satu-satunya jalan menuju keselamatan kekal. Mari kita mempercayai dan menghayati sabda Yesus ini, maka kitapun akan sampai ke kehidupan kekal. Maka apapun yang terjadi, tetaplah teguh pada firman-Nya. Amin.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Sebelum Anda memulai aktivitas hari ini, bacalah Kitab Suci, renungkan dan cobalah untuk menjadikannya sebagai pegangan hidup hari ini.
2. Cobalah berusaha untuk peka akan tanda-tanda zaman dan pakelah untuk mengarahkan hidupmu tuk beroleh kehidupan kekal.
BACAAN INJIL:
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu."
Demikianlah warta gembira bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Kita mungkin masih ingat peristiwa ketika Gunung Merapi mengeluarkan asap sangat tebal dan membentuk satu pemandangan. Ketika melihat itu, muncul penafsiran atas makan bentuk awan itu. Ada yang mengatakan bahwa awan itu berbentuk gambar Petruk, tokoh pewayangan dan mereka memberi penafsiran atas bentuk awan tersebut. Penafsiran itu benar atau tidak, logis atau tidak, tergantung dari masing-masing menanggapinya. Meskipun kesannya seringkali di luar logika dan seringkali pada saat demikian, nalar dan iman seseorang bisa dikesampingkan. Namun sehubungan dengan hal itu, yang menjadi perhatian kita adalah, bahwa Tuhan memberi kita akal budi sehingga kita mampu melihat tanda-tanda zaman, kita mampu menafsirkan sesuatu hal dengan lihat peristiwa alam. Kemampuan itu seringkali membuat kita menjadi waspada dan dapat membantu kita dalam melakukan sesuatu hal. Kemampuan itu juga membantu manusia mampu bertahan hidup. Misalnya seorang petani mulai musim menanam setelah melihat tanda-tanda alam. Walaupun demikian, penafsiran manusia tidak selamanya benar dan terlaksana.
Dalam Injil hari ini, Yesus mengakui ‘kemampuan’ manusia dalam hal itu. Hanya Yesus menyesalkan bahwa manusia mampu membaca tanda-tanda zaman hanya untuk mempertahankan hidup di dunia ini. Manusia kurang pintar dalam membaca tanda-tanda zaman untuk kehidupan kekal. Apakah karena manusia tidak mampu dalam hal ini, atau karena tidak peduli dengan kehidupan kekal?
Mungkin bukan karena manusia tidak mampu membaca tanda-tanda zaman untuk kehidupan kekal, tetapi karena manusia belum sepenuhnya percaya kepada Yesus, belum sepenuhnya percaya akan kebahagiaan dan kehidupan kekal yang diajarkan oleh Yesus. Kita tanpa sadar maupun tidak sadar menghidupi bahwa hidup sekarang inilah yang utama, sehingga kita hanya menggunakan kemampuan akal budi kita untuk mempertahankan hidup di dunia ini. Sebab kalau kita berani percaya kepada Yesus dan keselamatan yang ditawarkan-Nya tentu kita juga mampu melihat dan membaca tanda-tanda zaman dan itu kita gunakan untuk beroleh kehidupan kekal.
Dalam kehidupan ini tentu kita sudah melihat banyak tanda-tanda yang bisa menyadarkan kita akan hidup kekal, hidup setelah kehidupan di dunia ini. Tentu hampir semua kita sudah menyaksikan bahwa setiap orang pasti mati, jelas bahwa hidup yang sekarang di dunia ini tidak kekal, tetapi seringkali manusia selalu mempertahankan hidup sekarang ini. Bahkan untuk hidup sekarang, orang rela melakukan apa saja. Kita semua tentu sudah tahu bahwa uang, harta, pangkat, kehormatan dan kedudukan adalah sifatnya tidak kekal, dan tidak bisa menjamin seseorang untuk mendapatkan hidup bahagia. Semuanya itu juga pada waktunya tidak akan berguna apa-apa. Namun walaupun demikian, kita semua masih seringkali menghabiskan waktu untuk semuanya itu, kurang memberi waktu untuk urusan hidup kekal. Kita semua pasti sudah mendengar bahwa Yesus adalah Tuhan, Dia menjanjikan kehidupan dan keselamatan kekal, Dia adalah jaminan untuk sampai pada hidup bahagia. Namun kenyataanya sampai sekarang kita masih belum bisa percaya sungguh kepada-Nya. Masih banyak tanda yang sudah kita saksikan namun kita masih belum menggunakannya untuk lebih mengarahkan hidup untuk beroleh hidup yang kekal.
Dalam Injil hari ini, Yesus kembali mengingatkan kita agar kita juga mampu melihat dan menilai zaman untuk kehidupan kekal. Dari semua yang kita alami selama ini jelas bagi kita bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini, ntah itu jabatan, harta, kedudukan, pangkat dan kekuasaan semuanya akan tiba waktunya musnah, tetapi hanya satu yang kekal dan tidak akan pernah musnah yakni Sabda Tuhan. Sehingga bila kita sungguh percaya akan Sabda Tuhan dan menghidupinya, kita akan sampai kepada kehidupan kekal. Lewat Sabda ini, juga mau dikatakan kepada kita bahwa sampai kapanpun Tuhan akan tidak pernah berhenti untuk mewartakan sabda-Nya karena itulah satu-satunya jalan menuju keselamatan kekal. Mari kita mempercayai dan menghayati sabda Yesus ini, maka kitapun akan sampai ke kehidupan kekal. Maka apapun yang terjadi, tetaplah teguh pada firman-Nya. Amin.
REFLEKSI PRIBADI:
1. Sebelum Anda memulai aktivitas hari ini, bacalah Kitab Suci, renungkan dan cobalah untuk menjadikannya sebagai pegangan hidup hari ini.
2. Cobalah berusaha untuk peka akan tanda-tanda zaman dan pakelah untuk mengarahkan hidupmu tuk beroleh kehidupan kekal.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.