RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 5 OKTOBER 2013
(Raymundus dr Kapua, Albertus Marvelli)
Bar. 4:5-12,27-29; Mzm. 69:33-35,36-37; Luk. 10:17-24
BACAAN INJIL:
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus da
lam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu."
Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."
RENUNGAN:
Semua orang pasti sangat senang bila sukses dalam menjalankan tugas. Saking senangnya orang itu pasti akan bercerita kepada siapa akan kesuksesan meraka. Kiranya demikian juga yang dialami oleh para murid. Para murid begitu senangnya karena mereka sukses dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh Yesus. Ketika mereka kembali kepada Yesus, mereka bercerita dengan penuh sukacita.
Saat para murid begitu bergembira, Yesus mengingatkan mereka dapat melakukan semuanya itu karena Yesus memberi mereka kuasa sehingga dengan kuasa dan perlindungan Tuhan, para murid mampu melakukan tugas seperti yang mereka ceritakan. Yesus juga mengingatkan agar para murid tidak larut dalam kegembiraan karena berhasil menjalankan tugas, sebab iblis jatuh dari langit seperti kilat. Itu artinya bahwa iblis atah kejahatan malah semakin berusaha untuk merusak manusia, menentang pewartaan karena mereka merasa terancam oleh pewartaan para murid.
Yesus juga mengingatkan agar para murid tidak larut dalam kebanggaan, karena yang utama soal apa yang mereka lakukan, tetapi bahwa mereka dipercaya oleh Tuhan untuk ikut dalam mewartakan kerajaan Tuhan. Kebahagiaan sebagai murid bukan karena apa yang kita lakukan tetapi karena dengan kerelaan kita ikut dalam pewartaan kerajaan surga, nama kita tercata di surga.
Memang sungguh wajar bila kita bahagia dan berbangga bila kita bisa melakukan tugas dengan baik, apalagi kalau kita sungguh sukses menjalankannya. Hal demikian juga bisa terjadi dalam tugas mewartakan iman.
Bangga wajar, namun kita jangan lupa bahwa semuanya itu bisa kita lakukan adalah karena Tuhan sendiri yang telah memberi kita kuasa. Namun yang sering terjadi begitu banyak orang berbangga diri bahwa dirinya bisa melakukan banyak hal dan bisa sukses dalam menjalankan tugas pewartaan. Merasa diri bahwa semuanya itu terjadi karena kehebatannya, karena kerja kerasnya, lupa bahwa karena Tuhan yang memberi makanya bisa melakukan semuanya itu.
Orang yang jatuh dalam kebanggan karena kesuksesannya baik dalam hidup iman maupun dalam kehidupan sehar-hari, mereka lupa bahwa semuanya itu karena Tuhan yang memberkati mereka.
Hal seperti ini seringkali kita temukan dalam hidup kita. Begitu banyak orang yang sukses dalam pekerjaan merasa bahwa mereka bisa seperti itu adalah karena kerja keras, kehebatannya dan bahkan tidak sedikit orang yang berpikir itu semua karena jabatan dan karena orang lain. Orang yang demikian pada akhirnya lebih berterimakasih dan lebih tunduk pada dirinya dan kepada orang lain. Selain itu, Yesus mengingatkan kita bahwa hidup kebanggaan kita adalah bukan karena kita punya banyak hal dan bukan juga karena banyak yang sudah kita lakukan tetapi kita bersyukur dan berbangga karena Tuhan memperkenankan kita ikut ambil bagian dalam tugas pewartaan.
Kita bangga dan bersyukur karena Tuhan mempercayai kita dalam tugas itu. Dengan menyadari hal ini, kita akan terhindar dari sikap sombong dan terhindar dari pemujaan terhadap diri, terhadap manusia lain. Oleh sebab itu, kita harus selalu bersikap bahwa kita bisa hidup dan melakukan semuanya itu, adalah karena Tuhan sendiri yang melakukannya lewat diri kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.