RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 7 OKTOBER 2013
(Peringatan Wajib SP Maria, Ratu Rosario)
Yun. 1:1- 2:1,11; MT Yun. 2:2,3,4,5,8; Luk. 10:25-37
BACAAN INJIL:
Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
RENUNGAN :
Dalam kehidupan kita pasti sering bertemu dengan orang yang menderita, orang miskin dan yang mengharapkan pertolongan. Namun apakah kita mau menolong? Rasanya seringkali berpikir untuk menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan, bahkan kita juga sering tagu untuk menolong orang yang seracara langsung minta tolong kepada kita, apalagi menolong orang yang tidak kita kenal. Banyak pertimbangan kita dalam menolong orang lain, kadang kita berpikir, jangan-jangan mereka memanfaatkan kita, jangan-jangan orang lain salah mengerti perbuatan baik kita, bahkan ada yang berpikir enggan menolong orang lain karena seringkali mereka itu malah menipu dan diri sendiri saja tidak punya apa-apa untuk menolong.
Orang miskin dan menderita banyak kita temukan, kadang kita ingin menolong tetapi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Paling-paling kita hanya bersimpati, prihatin namun tidak berbuat apa-apa, atau paling-paling kita berdoa agar Tuhan memberi pertolongan kepada mereka yang membutuhkan pertolongan dan memohon agar ada orang lain yang menolong.
Menolong orang lain, itu memang merepotkan. Sebagaimana kita dengarkan dalam Injil hari ini, seorang Samaria yang dalam perjalanan menolong orang yang habis dirampok dan hampir mati di jalan.
Orang Samaria biasa dianggap sebagai warga yang tidak mengenal Tuhan namun justru dia yang memberi pertolongan terhadap orang yang kena rampok dan hampir mati, yang dia temui di pinggir jalan. Sedangkan dalam kisah tu dikatakan bahwa pada saat itu seorang iman dan suku Lewi sebenarnya juga lewat dari tempat itu dan melihat orang yang menderita itu, namun mereka tidak menolongnya. Yesus sengaja membuat perumpaan tentang kedua orang itu, kedua orang itu adalah orang yang dianggap beriman, sehingga seharusnya mereka memberi pertolongan, tetapi ternyata mereka tidak melakukannya. Justru yang melakukan perbautan baik adalah orang Samaria yang dianggap tidak bertuhan.
Perumpamaan ini dinyatakan oleh Yesus menanggapi pertanyaan ahli Taurat yang mau mencobai Yesus. Ahli Taurat itu menganggap dirinya saleh karena sudah tahu banyak tentang hukum Tuhan dan sudah melakukan peraturan agama, sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah layak masuk surga. Namun dengan perumpamaan ini, Yesus menengaskan bahwa untuk masuk kerajaan surga tidak cukup hanya seperti yang dilakukan oleh ahli Taurat, tetapi perbuatan cinta kasih yang nyata kepada sesama yang menderita, tanpa membeda-bedakan.
Lewat perumpamaan ini dengan jelas Yesus menyamakan diri-Nya dengan orang menderita dan kebaikan orang Samaria itu adalah gambaran diri-Nya yang mengasihi semua orang terutama yang menderita. Apa yang dikatakan oleh Yesus tentunya menjadi permenungan bagi kita. Kita mungkin seringkali seperti ahli Taurat itu, sudah melaksanakan aturan Agama dan merasa hidup saleh karena banyak berdoa dan banyak mengetahui Kitab Suci sehingga merasa sudah layak masuk surga. Namun kiranya tidak cukup hanya dengan demikian, justru Yesus mengajarkan agar kita tidak lupa untuk berbuat cinta kasih kepada sesama kita terutama yang menderita.
Di tengah kehidupan kita banyak orang menderita dan mungkin tidak sedikit yang meminta pertolongan dari kita. Namun kita seringkali tidak berbuat apa-apa dan bahkan mungkin berpikir jelek terhadap mereka.
Dalam perumpamaan ini dengan jelas dikatakan bahwa orang Samaria itu tidak mengenal orang yang ditemuinya di pinggir jalan, orang samaria itu tidak berpikir jelek atas orang itu, orang Samaria itu memberi pertolongan dan bahkan menolong dengan tidak tangung-tanggung.
Orang Samaria itu adalah kasih Yesus kepada manusia secara khusus kepada yang menderita. Yeus juga menggambarkan bahwa orang menderita itu adalah gambaran diri-Nya. Dengan demikian, Yesus mengharapkan agar kita seperti orang Samaria yang baik hati, kebaikan kita menjadi gambaran Yesus yang Mahabaik. Lewat perumpamaan ini juga kita diajak agar mampu melihat kehadiran Yesus dalam diri orang-orang yang menderita. Dengan demikian, kalau kita mampu melihat kehadiran Yesus dalam diri orang-orang yang menderita, kitapun mau berbuat kasih kepada mereka. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.