RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 12 OKTOBER 2013
(Serafinus dr Montegranaro, Maria Teresa Fasce)
Yl. 3:12-21; Mzm. 97:1-2,5-6,11-12; Luk. 11:27-28
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."
RENUNGAN :
Semua pasti ingin hidup bahagia, semua mendambakannya. Semua orang juga pasti berusaha untuk meraih hidup bahagia. Namun yang menjadi persoalan adalah seringkali arti kebahagiaan itu berbeda bagi setiap orang. Ada orang yang merasa hidup bahagia bila mempunya jabatan, pangkat dan kekayaan. Ada juga orang yang merasa hidup seseorang itu bahagia karena lahir dalam keluarga yang kaya raya dan penampilannya pun menarik, cantik atau ganteng. Intinya semua orang ingin bahagia dalam hidupnya dan berusaha mengejar dan meraih kebahagiaan.
Orang-orang yang mendengarkan pengajaran Yesus juga berpikir bahwa Maria ibu Yesus pasti sungguh berbahagia karena melahirkan Yesus yang hebat, guru yang luar biasa dan terkenal. Apa yang mereka pikirkan itu wajar, karena memang orang tentu akan merasa bangga dan bahagia karena berasal dari keluarga yang terkenal, bahkan orang akan merasa hidupnya bahagia walau hanya bisa mengenal atau dekat dengan seseorang yang terkenal, apalagi sampai melahirkan orang yang terkenal.
Itulah pikiran manusia atau itulah arti bahagia menurut manusia.
Memang itu tidak sepenuhnya salah. Namun kebahagiaan yang demikian adalah semu, tidak kekal. Yesus mengajarkan arti kebahagiaan sejati, bukan didapat dari dunia ini, bukan diukur dari yang sifatnya duniawi. Yesus mengajarkan bahwa orang yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya. Inilah kebahagiaan sejati.
Dengan sabda ini kepada kita dijelaskan bahwa kebahagiaan yang sejati itu hanya ada pada Allah yang kekal dan Allahpun mengharapkan agar manusia beroleh kebahagiaan sejati. Untuk itu dengan mendengarkan firman Allah, seseorang akan beroleh hidup bahagia. Namun kiranya tidak cukup hanya mendengarkan, tetapi juga harus memelihara. Memelihara di sini bukan dalam pengertian menyimpan agar tidak hilang, tetapi melaksanakannya dalam hidupnya setiap hari. Firman itu akan membimbing dan mengajari hidup kita, mengarahkan hidup kita untuk bersatu dengan Allah.
Untuk itu firman itu harus dipelihara dengan dilaksanakan dalam hidup. Dengan demikian, semua orang bisa meraih kebahagiaan hidup, bukan tergantung oleh kekayaan, status, pangkat tetapi bila mau mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.