RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 8 OKTOBER 2013
Yun. 3:1-10; Mzm. 130:1-2,3-4ab,7-8; Luk. 10:38-42
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
RENUNGAN:
Sungguh menarik menyimak bacaan injil hari ini. Marta sangat senang atas kehadiran Yesus dan rombongan-Nya ke rumah mereka. Marta menyambut mereka dan ingin menghidangkan yang terbaik bagi Yesus oleh sebab itu, dia sibuk bekerja menyiapkan yang perlu untuk menjamu Yesus. Baginya Yesus adalah tamu yang sangat istimewa, sehingga harus menjamu Yesus dengan jamuan yang istimewa pula.
Berbeda halnya dengan saudarinya Maria. Maria justru duduk di depan Yesus dan asyik mendengarkan pengajaran Yesus. Alitab tidak menceritakan apa yang mereka permbincangkan, tapi yang jelas Maria sungguh asyik mendengarkan pengajaran Yesus. Bagi Maria kehadiran Yesus juga sangat istimewa, mungkin dia berpikir bahwa tidak setiap hari bisa bertemu dan mendengarkan pengajaran Yesus, sehingga dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu.
Marta dan Maria sama-sama menganggap sangat penting kehadiran Yesus di rumah mereka dan mereka sama-sama ingin menjamu Yesus dengan sebaik-baiknya, hanya cara mereka berbeda-beda. Marta menyambut Yesus yang datang ke rumahnya dengan cara mempersiapkan jamuan yang terbaik bagi Yesus, sedangkan Maria menjamu Yesus dengan cara mendengarkan pengajaran-Nya.
Marta begitu jengkel melihat saudarinya Maria yang tidak mau membantu dia bekerja mempersiapkan jamuan istimewa bagi Yesus, seakan Maria tidak peduli kepada dia. Kejengkelan Marta sangat besar sehingga sampai-sampai Marta seakan menegur Yesus yang membiarkan Maria tidak mau membantu dia, seakan-akan Yesus tidak menghargai perbuatannya.
Menanggapi perkataan Marta Yesus mengatakan bahwa Marta kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya. Apa yang dikatakan Yesus seakan tidak menghargai perbuatan Marta.
Apa yang dilakukan oleh Marta bukannya tidak baik. Yesus tidak menganggap jelek apa yang dilakukan oleh Marta. Yang kurang dari Marta adalah dia menganggap bahwa apa yang dilakukannya itulah yang terbaik dalam menyambut Yesus, sehingga ketika saudarinya Maria tidak melakukan hal yang sama, dia marah besar bahkan sampai seakan menegur Yesus.
Memang dalam menyambut Yesus, kita harus memberikan yang terbaik. Namun seringkali cara penyambutan kita berbeda-beda, seringkali kita anggap baik padahal belum tentu baik. Kekurangan Marta adalah dia kesal terhadap Yesus dan Maria yang seakan tidak menghargainya. Sedangkan Yesus memuji Maria karena Maria menggunakan kesempatan untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Bagi Maria, sabda Yesus adalah yang terpenting dan itulah jaminan untuk hidup bahagia.
Kitapun mungkin seringkali seperti Marta. Kita pasti ingin menyambut dan menjamu Yesus dalam hidup kita dan kita sibuk melakukan persiapan yang bagi kita itulah yang terbaik, misalnya ketika perayaan besar kita sibuk dengan hiasan-hiasan dalam Gereja, kita sibuk dengan koor yang bagus-bagus dan kita juga sibuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Kita menganggap bahwa itulah yang terbaik dalam menjamu Yesus, sehingga ketika ada orang yang seakan tidak mendukung dan membantu kita, atau ada orang yang tidak melakukan seperti yang kita lakukan, kita langsung marah dan menegur mereka.
Juga mungkin bisa saja ketika dalam perayaan ekaristi, Yesus datang menemui kita tetapi kita selalu sibuk dengan pikiran dan kekhawatiran kita.
Apa yang kita lakukan itu, semuanya baik. Namun baiklah kiranya kita tidak marah kalah orang lain tidak seperti yang kita lakukan. Kalau kita marah seperti Marta, itu berarti kita menganggap bahwa apa yang kita lakukan adalah yang terbaik, kita bisa jatuh pada kesombongan rohani. Juga dengan sikap demikian, kita akhirnya sibuk dengan hal-hal lahiriah saja, melupakan yang terpenting yakni mendengarkan sabda Tuhan.
Yesus memuji Maria karena Maria memilih yang terbaik yakni mendengarkan sabda Tuhan, sabda itu tidak bisa diambil oleh orang dari padanya, sabda itulah yang memawa ke kehidupan kekal.
Kita seringkali sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan gereja, tetapi seakan tidak punhya waktu untuk duduk mendengarkan sabda Tuhan. Tidak jarang terjadi ada orang yang begitu aktif dan bersemangat dalam kegiatan Gereja, kegiatan sosial Gereja, tetapi seakan tidak punya waktu mendengarkan sabda Tuhan, bahkan untuk kegiatan gereja bisa sehari penuh, tetapi mengikuti perayaan ekaristi yang hanya satu jam saja sudah merasa bosan.
Ingatlah, Tuhan tidak mengharapkan kita sibuk dengan hal-hal besar, proyek besar, Dia mengharapkan agar kita mau mendengarkan sabda-Nya dan sabda itu menjadi berbuah dalam kegiatan lain. Apa yang kita perbuat harus bersumber pada sabda Tuhan.
Bila kita sungguh-sungguh mendengarkan sabda Tuhan, pada akhirnya sabda itu membuat kita kreatif untuk melayani Yesus dengan kegiatan-kigiatan yang bersumber dari sabda-Nya. Seringkali kita beranggapan bahwa apa yang kita lakukan, itulah yang pas untuk menjamu Tuhan, padahal tidaklah demikian. Juga hendaknya kita seperti Maria, bahwa tidak setiap hari kita bisa mendengar Yesus mengajar, misalnya dalam Ekaristi, maka baiklah kita duduk dengan keseluruhan diri untuk mendengarkan Yesus mengajar kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.