RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 3 OKTOBER 2013
Neh. 8:1- 4a,5-6,7b-12; Mzm. 19:8,9,10,11; Luk. 10:1-12
BACAAN INJIL:
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah. Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu, dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu. Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah: Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."
RENUNGAN:
Keluhan yang seringkali muncul di kalangan umat adalah kurang imam sehingga banyak umat yang kurang mendapat pelayanan baik itu dalam pelayanan sakramen dan juga dalam pembinaan iman umat. Umat banyak mengeluh akan hal ini sehingga merasa wajar bila banyak umat yang tidak tahu apa-apa tentang iman katolik sehingga merasa wajar bila banyak umat yang dengan mudah berpindah ke gereja atau agama lain. Ini pula menjadi alasan bagi banyak orang untuk berpindah keyakinan.
Apakah memang ini hanya tanggungjawab seorang pewarta khusus dan siapa pewarta itu?
Dalam injil hari ini Yesus menyadari bahwa tuaian begitu banyak tetapi pewarta itu sedikit. Jumlah pewarta tidak sibanding dengan tuaian. Oleh sebab itu Yesus mengajarkan agar meminta kepada yang empunya tuaian supaya mengirim para penuai. Kata-kata itu disampaikan oleh Yesus ketika menunjuk tujuh puluh murid yang lain lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Sebelum mengutus mereka, Yesus juga memberi gambaran bahwa para murid diutus seperti domba ke tengah-tengah serigala. Lebih lanjut Yesus memberi syarat yakni agar para murid tidak membawa bekal, tetapi sepenuhnya percaya pada penyelenggaraan ilahi.
Yesus memberitahukan kepada murid bahwa tugas yang mereka emban itu bukanlah tugas yang mudah, mereka pasti akan mendapat tantangan bahkan bahaya yang bisa mengancam nyawa mereka. Memang terasa aneh, Yesus tahu beratnya tugas perutusan tetapi Yesus malah melarang para murid itu membawa bekal. Dengan pesan ini, Yesus mengingatkan bahwa tugas itu adalah tugas dalam hal iman, sehingga mengandalkan iman, bukan mengandalkan kekuatan dan perbekalan yang mereka miliki. Yesus menghendaki para murid selalu terpusat pada pewartaan untuk mewartakan mendahuli Yesus ke tempat-tempat yang akan dituju oleh Yesus. Itu berarti tugas pewartaan itu, hanya untuk memperkenalkan Yesus atau hanya untuk mewartakan Yesus.
Menjadi pewarta utusan Yesus memang bukanlah hal yang mudah. Mungkin karena itulah tidak banyak yang mau menjadi pewarta yang diutus oleh Yesus. Padalah semua yang percaya pada-Nya dan sejak meneri pembaptisan kita sekaligus mendapat perutusan untuk diutus mewartakan Kerajaan Tuhan, mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Namun berapakah yang mau menjalankan tugas itu? Rasanya tidak banyak yang mau dan menyadarinya, karena memang sangat berat.
Namun lewat injil hari ini, sebagaimana Yesus menunjuk tujuh puluh murid dan diutus mewartakan Kerajaan Surga ke tempat yang akan dilalui oleh Yesus, demikianpun kita mendapat perutusan yang sama.
Kita semua diutus oleh Yesus, kita tidak usah khawatir sebab Yesus sendiri berjanji bahwa Dia akan menyertai kita dalam tugas perutusan dan akan mencukupkan apa yang perlu bagi tugas perutusan kita. Dari sebab itu, kalaupun Yesus mengatakan agar kita memohon kepada yang empunya tuaian agar mengirimkan penuai, kita sendirilah yang diharapkan oleh Yesus menjadi orang-orang yang mau diutusnya.
Namun ingatlah, bahwa dalam tugas perutusan Yesus mengutus kita untuk mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Itu berarti kita menjalankannya bukan untuk diri kita, bukan untuk kepentingan kita tetapi hanya mendahului atau hanya untuk mewartakan Yesus kepada sesama. Oleh sebab itu Yesus menekankan agar tidak membawa bekal dalam tugas perutusan itu.
Namun seringkali terjadi, ada banyak pewarta yang bukannya mendahului tempat yang akan dikunjungi oleh Yesus, tetapi justru mereka mempersiapkan tempat bagi mereka. Ada banyak pewarta yang mewarta bukan untuk mewartakan Yesus tetapi mewartakan diri mereka sendiri bukan mendahului Yesus. Dalam artian ini bisa kita katakan bahwa banyak pewarta yang mewarta bukan lagi mendahuli Yesus tetapi menjadikan pewartaan sebagai mata pencaharian, mencari kekayaan sehingga malahan mereka bukan mempersiapkan tempat bagi Yesus tetapi menjadi tempat mereka tinggal. Bukan lagi Yesus yang mereka wartakan, tetapi dirinya dan demi kepentingan dirinya. Ingatlah, menjadi pewarta adalah utusan Tuhan, mempersiapkan tempat bagi yang mengutus kita, bukan untuk diri sendiri. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.