RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 4 OKTOBER 2013
(Peringatan Wajib St. Fransiskus dr Assisi)
Bar. 1:15-22; Mzm. 79:1-2,3-5,8-9; Luk. 10:13-16
BACAAN INJIL:
"Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung. Akan tetapi pada waktu penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku; dan barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku; dan barangsiapa menolak Aku, ia menolak Dia yang mengutus Aku."
RENUNGAN:
Berita terbaru yang kita dengarkan adalah bahwa ketua MK yakni Akil Mochtar tertangkap tangan oleh KPK pada malam tanggal 2 Oktober 2013 sedang menerima suap dari para penyuap. Pada saat itu juga ditangkap beberapa orang pelaku suap. Mereka langsung dimasukkan ke rutan KPK dan akan menjalani persidangan dan hukuman. Banyak usulan yang mengusulkan agar ketua MK itu diberi hukuman yang seberat-beratnya dan bahkan ada yang mengusulkan diberikan hukuman mati.
Hidup mereka yang semula mapan, akhirnya berakhir dengan rasa malu, dicerca dan akhirnya berakhir di bui. Mereka tentu sudah banyak menyaksikan bagaimana akhir hidup para koruptor, yang mana semua itu menjadi peringatan bagi mereka agar tidak melakukan hal yang sama. Namun ternyata mereka yang dipercaya menduduki jaabatan terhormat malah melakukan tindak kejahatan menerima suap dan menyuap. Hidup mereka akhirnya celaka karena perbuatannya sendiri, meskipun mereka sudah mendapat jabatan terhormat dan sudah menyaksikan akhir hidup para koruptor.
Hari ini juga dalam injil kita mendengar Yesus yang sungguh kesal dengan Khorazim dan Betsaida. Yesus mengatakan kedua kota ini celaka karena mereka sudah mendengarkan pengaharan tentang Kerajaan Allah dan sudah menyaksikan banyak mukjizat namun mereka tetapi hidup dalam kedosaan. Yesus berharap penduduk kota ini akhirnya bertobat namun ternyata tetap tidak bertobat.
Yesus mengatakan penduduk kota ini celaka, bukan berarti Tuhan menghukum mereka sehingga hidup celaka. Tentu tidak. Yang dimaksud oleh Yesus adalah hidup mereka akan celaka karena perbuatan mereka yang sudah menyaksikan mukjizat tetapi tetap tidak mau bertobat dan hidup dalam kedosaan. Kedegilan hati mereka dan hidup dosa merekalah yang menjadikan mereka celaka, bukan karena dihukum oleh Tuhan. Kata celaka yang dimaksud oleh Yesus bukan sebagai kutukan tetapi ungkapan prihatin atas sikap penduduk kota itu. Sebab seharusnya dengan melihat banyak mukjizat, mereka harusnya bertobat.
Keprihatinan Yesus yang ditujukan kepada penduduk Khorazim dan Betsaida hendaknya kita renungkan. Kita harus sadar bahwa Tuhan sudah memberikan berkat hidup kepada kita dan juga berkat yang perlu untuk kita selama kita hidup. Kita sudah merasakan kasih Tuhan. Namun apakah kita bertobat dan percaya kepada Dia? Namun kenyataannya kita yang sudah beroleh kasih dan berkat Tuhan belum mampu bertobat dan senantiasa percaya kepada Dia.
Oleh sebab itu, ingatlah apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa akibat dosa yang kita lakukan akan lebih besar dibanding dengan orang berdosa tetapi mereka melakukan demikian karena mereka belum mengenal Tuhan.
Sebagaimana dalam injil hari ini, Yesus begitu kecewa terhadap penduduk kota Khorazim dan Betsaida karena mereka sudah menyaksikan banyak mukjizat namun tetap tidak bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Tuhan mengasihi kita dan memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada kita dan menuntut kita harus bertobat, kembali dan percaya kepada Dia. Pertobatan dan percaya kepada Dia merupakan tuntutan yang harus kita lakukan, kalau tidak, kita akan mendapat celaka. Celaka bukan karena Tuhan yang membuat kita celaka dan menghukum kita, tetapi kedosaan itulah yang menjadikan kita celaka.
Yesus memberi berkat dan seakan mengharapkan imbalan dari kita yakni pertobatan dan percaya kepada Dia. Apa untungnya bagi Tuhan?
Yesus melakukan semuanya itu bukan untuk diri-Nya sendiri, bukan untuk cari keuntungan, hanya karena cinta yang luar biasa besar kepada kita dan sebab hanya pada Dia ada hidup bahagia dan kekal. Dia rindu dan mengharapkan manusia beroleh hidup bahagia dan kekal. Sebab tanpa manusia, Yesus tetap Tuhan Yang Mahakuasa, Mahakekal dan Mahakasih.
Jadi jelas, pertobatan hidup dan percaya kepada Dia, demi hidup bahagia dan hidup kekal kita sendiri. Semoga kita hidup dalam pertobatan terus menerus.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.