RENUNGAN HARI BIASA: RABU 23 OKTOBER 2013
(Yohanes dr Kapestrano, Gulielmus, Erem & Yohanes Bono, Ursulin dr Valenciennes)
Rm. 6:12-18; Mzm. 124:1-3,4-6,7-8; Luk. 12:39-48
BACAAN INJIL:
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."
RENUNGAN :
Para saudara,
sering kita mendengar orang mengatakan bahwa dia akan bertobat atau menghayati imannya, aktiv dalam hidup imannya dan berbuat baik, bila nanti sudah merasa mapan, kebutuhan sudah mencukupi dan kalau sudah pensiun atau bila sudah mendekati masa tua. Orang demikian berpikir bahwa dia tidak punya waktu luang untuk menghayati imannya dan aktiv dalam kegiatan Gereja karena semua waktunya habis untuk bekerja memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka berpikir bahwa nanti setelah pensiun mereka sudah memiliki waktu luang untuk imannya dan untuk Gereja.
Ini memang niat yang baik. Namun ingatlah sabda Tuhan hari ini, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok atau kelak dalam hidup kita, kita juga tidak tahu berapa lama umur kita, kita tidak tahu kapan kematian menjemput kita. Oleh sebab itu, baiklah kiranya kita tidak menunggu waktu untuk beriman dan hidup baik seturut kehendak Tuhan. Jangan sampai karena kita lengah, terlambat, akhirnya kita kehilangan hidup kekal karena kita menunda. Mumpung kita masih hidup, kita punya kesempatan sehingga bila tiba waktunya, kita akan beroleh hidup kekal.
Apa yang kita lakukan? Tuhan tidak meminta kita untuk meninggalkan pekerjaan harian kita dan menjadi pewarta. Yang diharapkan oleh Tuhan adalah bahwa menyadari diri bahwa kita adalah seperti hamba yang diberi kepercayaan oleh Tuhan. Kita harus seperti hamba yang bekerja dengan baik, walaupun tidak dilihat oleh tuan.
Dengan demikian jelas bahwa Tuhan mempercayakan berkat-Nya kepada kita untuk kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Berkat yang kita terima dipercayakan kepada kita bukan untuk diri sendiri, namun hendaknya kita bagikan kepada sesama, sebagaimana seorang pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya. Yesus memberi tanggungjawab kepada kita untuk ikut bertanggungjawab atas hidup sesama kita. Apa yang kita punya adalah pemberian Tuhan yang dipercayakan kepada kita. Oleh sebab itu, kita harus patut bersykukur atas karunianya dan rasa sykur kita, kita nyatakan dengan membagikannya kepda sesama. Perbautan baik kita kepada sesama harus sesuai atau sepadan dengan rahmat yang dipercayakan kepada kita. Semakin banyak rahmat yang kita terima, semakin besar pula tannggungjawab yang dituntut dari kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.