RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 14 SEPTEMBER 2013
(Pesta Salib Suci)
Bil. 21:4-9; atau Flp. 2:6-11; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38; Yoh. 3:13-17
BACAAN INJIL:
Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
RENUNGAN:
Cinta kasih yang besar akan tampak dalam pengorbanan diri bahkan berani mengorbankan nyawa demi yang dicintai. Itulah yang tampak dalam diri Allah kepada kita manusia lewat Yesus Kristus Tuhan kita. Allah mengutus Yesus ke dunia, pertama-tama bukan karena dosa manusia, bukan pula supaya manusia menyembah Dia sehingga seakan bahwa Tuhan Allah gila penyembahan, tetapi terutama karena kasih Allah yang sungguh besar kepada manusia. Allah mengasihi manusia dan menghendaki manusia beroleh keselamatan kekal.
Allah melihat bahwa manusia sudah kehilangan harapan akan kebahagiaan dan keselematan kekal karena manusia jatuh ke dalam dosa dan Allah menghendaki manusia itu beroleh kebahagiaan dan keselamatan kekal. Oleh sebab itulah Dia mengutus Yesus ke dunia untuk menyelamatkan manusia karena kasih. Kasih Allah sungguh luar biasa besar kepada manusia dan satu-satunya kerinduan-Nya adalah manusia beroleh hidup dan keselamatan kekal. Untuk menyatakan kasih-Nya, Allah siap menanggung resiko dan bahkan rela mati dengan disalibakan demi keselamatan manusia.
Sebagaimana dalam tradisi pada masa itu, salib adalah tanda penghinaan, hukuman bagi orang-orang yang dianggap hidup dan penjahat, namun dengan kematian Yesus di salib, salib bukan lagi tanda penghinaan, tetapi tanda cinta kasih serta keselamatan bagi manusia. Manusia beroleh selamat bukan karena salib, tetapi karena cinta kasih Yesus yang sungguh nyata dalam pengorbanan-Nya di kayu salib. Hari ini kira meraykan Salib Suci. Perayaan ini bagi kita adalah perayaan syukur atas cinta kasih Yesus yang tampak dalam pengorbanan salib. Kita bersyukur bukan karena salib, tetapi lewat salib Kristus nyata bagi kita kasih Tuhan dan kitapun diselamatkan.
Sehingga bagi kita salib sungguh punya makna besar bagi kita. Selain rasa syukur juga menjadi suatu pengingat bagi kita bahwa cinta memang juga harus tampak dalam sikap rela berkorban. Yesus sendiri telah menyatakan cinta-Nya kepada kita lewat korban salib-Nya, baiklah kita juga mencintai Dia. Cinta kita kepada Dia, juga harus tampak dalam sikap rela berkorban bagi Dia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.