RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 10 SEPTEMBER 2013
( Nikolaus Tolentino, Oglerius, Fransiskus Garate )
Kol. 2:6-15; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11; Luk. 6:12-19
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
RENUNGAN:
Sungguh menarik menyimak Injil hari ini, karena diberitakan bahwa Yesus berdoa semalam-malaman sebelum memilih para murid yang akhirnya disebut para rasul. Yesus tidak memilih sembarangan orang, meskipun bila kita lihat latar balakang mereka, mereka yang dipilih itu mungkin pasti diluar dugaan banyak orang.
Orang pada saat itu pasti juga heran akan pilihan Yesus, kriteria yang tidak umum dilakukan, karena latar belakang para rasul berbeda-beda, dan jelas bukan dipilih dari kalangan terpandang atau penguasa. Namun bagi kita jelas bahwa itu adalah buah dari doa Yesus. Yesus memilih mereka bukan karena mereka itulah yang patut dan layak, tetapi karena Yesus tahu pribadi mereka dan Yesus sendiri akan mempersiapkan mereka menjadi rasul. Jelas bukan karena mereka itu layak, tetapi Yesus sendiri yang akan memampukan mereka asal mereka sungguh mengikuti Yesus dan menyerahkan diri pada-Nya.
Sesudah Yesus memilih para rasul, mereka turun ke dataran bersama dengan para rasul yang baru dipilih-Nya. Ketika mereka sampai, mereka sudah menemukan banyak orang yang menuggu Yesus untuk mendengarkan pengajaran dan memohon penyembuhan. Yesus mengajar orang banyak itu dan menyembuhkan orang-orang sakit. Para murid baru dipilih dan langsung dihadapkan dengan kenyataan bahwa orang banyak menunggu Yesus dan memohon penyembuhan. Para rasul belum tahu sebenarnya untuk apa mereka dipilih Yesus, namun tentu lewat pengalaman pertama ini, mereka tahu untuk apa mereka dipilih yakni untuk mengajarkan Kerajaan Allah dan membawa kabar sukacita.
Para saudara, sebagaimana Yesus memilih para rasul, demikian juga halnya Dia memilih kita untuk menjadi rasulnya. Dia memilih kita bukan karena kita kuat, bukan karena kita sudah layak, tetapi karena Dia mengasihi kita dan menghendaki kita menemani Dia dalam karya Keselamatan Allah. Dia tahu siapa kita, Dia tahu kita mungkin seperti Yudas Iskariot yang akhirnya mengkhianati Dia. Yudas Iskariot gagal bukan karena Yesus tidak tahu sebelumnya akan pribadinya. Yudas gagal karena Dia tidak menyadari bahwa dia dipilih bukan karena layak, tetapi hanya karena kasih Tuhan, dia tidak menyadari bahwa dia dipilih supaya dia tetap menyatukan diri dengan Yesus.
Oleh sebab itu, agar kita tidak seperti Yudas Iskariot, mari kita senantiasa menyadari bahwa Yesus mengasihi kita, Yesus memilih kita untuk senantiasa bersatu dengan Dia.
Persatuan dengan Yesus kita usahakan dengan memelihara hidup doa. Doa pribadi yang kita lakukan dengan tulus, akan membantu kita untuk senantiasa bersatu dengan Dia sehingga doa itu membantu kita terbebas dari godaan yang menjauhkan kita dari Tuhan.
Lewat doa itu pula, Tuhan akan membantu kita agar tidak menjadi Yudas Iskariot. Kita hendaknya juga selalu mengawali aktivitas kita dengan doa. Setiap hari kita pasti punya rencana, pasti akan menghadapi persoalan dan kadang kita dituntut untuk memutuskan sesuatu, sehingga agar kita mampu menghadapi semuanya itu dan agar keputusan kita itu baik dan benar, baiklah kita jalani semuanya dalam doa. Doa yang tulus membantu kita untuk melihat dan menentukan kehendak Allah bagi hidup kita. Namun ingatlah, doa yang tulus itu, juga dengan sendirinya akan berbuah dalam sikap peduli dan perbuatan baik kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.