RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 13 SEPTEMBER 2013
( Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus )
1Tim. 1:1-2,12-14; Mzm. 16:1,2a,5,7-8,11; Luk. 6:39-42
BACAAN INJIL:
Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
RENUNGAN:
Hidup kita tidak pernah lepas dari menilai, baik itu penilaian positif ataupun penilaian negatif. Kita senantiasa menilai karena kita memang harus selektif, penuh pertimbangan dan membedakan mana yang baik dan mana yang jahat.
Menilai dengan tujuan menemukan kebaikan, itu baik. Namun yang seringkali terjadi kita lebih sering menilai negatif dan melihat hal yang tidak baik dari orang lain.
Hal ini bisa terjadi bila karena rasa cemburu yang berawal dari kesombongan. Orang yang sombong adalah orang yang menganggap dirinya yang paling hebat, paling baik dan tidak boleh ada orang lain yang melebihi dirinya.
Orang yang demikian akan selalu melihat atau menilai kekurangan orang lain, tidak pernah bisa melihat kebaikan orang lain. Walaupun sebenarnya dengan jelas dia melihat kebaikan orang lain, tetapi akan selalu mengatakan tidak baik dan seakan selalu mengam-amati kekurangan orang lain, padahal dirinya juga penuh dengan kekurangan atau kejahatan.
Hari ini Yesus menegaskan agar kita tidaklah demikian, menganggap diri kita sudah baik atau lebih baik dari orang lain sehingga kita sibuk menilai orang lain dan bahkan ingin mengubah orang lain seperti yang kita harapkan.
Kita hendaknya tidak selalu berusaha untuk memperbaiki kekurangan orang lain, sedangkan kita sendiri mempunyai kekurangan dan kita tidak memperbaikinya. Tetapi hendaklah kita senantiasa bersikap rendah hati, dan pertama-tama sadar atas kekurangan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.