RENUNGAN HARI BIASA: KAMIS 12 SEPTEMBER 2013
( Yohanes Gabriel Perboyre )
Kol. 3:12-17; Mzm. 150:1-2,3-4,5-6; Luk. 6:27- 38
BACAAN INJIL:
"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu. Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka. Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." "Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
RENUNGAN:
Hukum balas dendam adalah hal yang sudah biasa kita dengarkan dalam kehidupan ini, bahkan ajaran demikian seakan dilestarikan lewat ajaran dan juga lewat film-film yang menampilkan aksi balas dendam. Film yang demikian justru sangat diminari banyak orang sehingga tanpa sadar banyak orang yang menganutnya bahwa itulah sebagai kebenaran yang harus dijalankan.
Balas dendam dianggap sebagai suatu hal yang memang benar, bahkan bila seseorang tidak membalas kejahatan orang, dianggap pengecut dan kalah. Sehingga ada orang yang membalas kejahatan dengan kejahatan bahkan kejahatan yang lebih besar lagi. Kalaupun orang tidak membalas kejahatan itu kepada orang tersebut, melakukan hal yang sama ke orang lain yang dianggap lebih rendah darinya.
Kiranya semuanya itu bertentangan dengan ajaran Yesus. Yesus tidak pernah mengajarkan pebuatan jahat demikian juga halnya membalas dendam. Bahkan Yesus mengajarkan agar kita tidak hanya tidak membalas kehahatan orang dengan kejahatan, tetapi malah dengan berbuat baik, memohonkan berkat kepada orang yang berbuat jahat itu. Sungguh ini ajaran yang sangat berbeda dengan kebiasaan yang ada dalam kehidupan kita. Ajaran ini sungguh bagi banyak orang dianggap aneh, gila, tidak mungkin bisa dilakukan. Sebab justru menurut anggapan orang kalau kita hanya diam saja, tidak membalas perbuatan jahat orang, maka orang itu akan menjadi-jadi dan kita tetapi menjadi korban kejahatan.
Memang secara logika pemikiran demikian seakan benar.
Tetapi bila kita pikirkan, bila setiap orang berpikir untuk membalas dendam dengan kejahatan, apakah yang terjadi? Hidup ini akan penuh dengan kejahatan, tidak akan ada hidup yang damai.
Tidak membalas dendam, bukan berarti kita kalah, justru kita menjadi pemenang. Sebab kejahatan mengharapkan balasan kejahatan. Artinya kejahatan itu pasti mengharapkan kita melakukan hal yang jahat pula, sehingga dengan tidak membalas kejahatan dengan perbuatan jahat, itu berarti kita mengalahkan kejahatan itu sendiri, kita tidak bisa diseret untuk ikut berbuat jahat.
Dengan demikian kita menjadi pemenang. Kemenangan kita semakin besar, bila kita tidak hanya sekedar tidak membalas kejahatan dengan kejahata, tetapi membalas dengan perbuatan baik, memohonkan berkat bagi mereka seperti yang diajarkan oleh Yesus.
Ajaran ini memang berat, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Yesus sudah memberi teladan bagi kita. Yesus telah mengalahkan kejahatan yang membunuh-Nya dengan kematian-Nya. Kematian Yesus mengalahkan dosa dan membawa keselamatan bagi kita. Kiranya kitapun bisa berlaku demikian, sehingga dengan berbuat baik, hidup ini semakin lebih baik lagi. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.