RENUNGAN HARI BIASA: SENIN 16 SEPTEMBER 2013
(Peringatan Wajib St. Kornelius & St. Siprianus)
1Tim. 2:1-8; Mzm. 28:2,7,8-9; Luk. 7:1-10
BACAAN INJIL:
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
RENUNGAN:
Kisah perwira yang kita dengarkan dalam injil hari ini sungguh menarik kita renungkan dan untuk kita teladani.
Perwira itu sungguh beriman, dan imannya tempat dalam hidup dan perbuatannya. Perwira itu jelas punya kuasa paling tidak untuk bawahannya, dia juga punya harta kekayaan, tetapi dia tetap sungguh punya cinta kasih kepada sesama, bahkan terhadap hambanya. Cinta kasih perwira itu dinyatakannya dengan rasa peduli kepada hambanya, mengharapkan hambanya sembuh, sehingga dia meminta agar Yesus menyembuhkannya. Dia mengharapkan hambanya sembuh tentu bukan karena supaya tetap ada yang melayani dia. Dia melakukan demikian karena dia begitu menghormati hambanya itu. Sebab dengan statusnya itu, dia bisa saja mengganti bambanya itu dengan hamba yang lain, namun dia tidak melakukan demikian.
Dia juga ternyata murah hati, mau berbagi hartanya untuk rumah Tuhan, dengan membantu pembangunan rumah Tuhan. Harta yang dia miliki bukan untuk diri sendiri, tetapi juga dibagikan kepada orang lain. Ini terjadi tentu didorong oleh suatu keyakinan bahwa apa yang ada padanya adalah pemberian Tuhan sehingga dia kembalikan kepada Tuhan dengan menanggung pembangunan rumah Tuhan.
Apa yang dia miliki dan dengan apa yang telah dilakukannya, tidak membuat dia sombong tetapi tetap rendah hati, terutama di hadapan Tuhan. Yesus sendiri begitu kagum dengan besarnya iman perwira itu, sampai-sampai Yesus mengatakan, "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Inilah salah satu gambaran orang beriman. Dalam hidup kita banyak orang yang mengatakan dirinya beriman kepada Yesus, namun belumlah seperti iman perwira yang digambarkan dalam injil hari ini. Banyak orang beriman yang menghabiskan waktu untuk kegiatan gereja, menghabiskan uang untuk biaya perjalanan ziarah rohani, membeli barang-barang rohani, tetapi tidak punya rasa peduli kepada sesama yang menderita, yang membutuhkan pertolongan.
Dari pengalaman, ada yang melakukan ziarah rohani ke tempat-tempat ziarah, sudah beberapa kali, tetapi sulit untuk membantu pembangunan rumah Tuhan atau pembangunan Gereja. Ada juga orang beriman yang memang banyak melakukan kegiatan gereja, banyak membantu atau berbagi berkat, tetapi tidak keluar dari ketulusan hati, tetapi hanya demi mendapat pujian dari orang lain. Orang yang demikian biasanya akan menyombongkan hidup imannya dan apa yang sudah diperbuatnya.
Orang yang sungguh beriman, memiliki dan melakukan perbuatan cinta kasih kepada sesama dengan kerelaan membantu sesama terutama yang kecil yang membutuhkan pertolongan, juga berbuah dalam kerelaan berbagi 'harta' dengan sesama.
Semoga kita beriman pada Yesus bukan hanya dalam kata2 atau hanya seputar altar/ liturgi tetapi dalam kehidupan nyata.
Selamat beraktivitas. Tuhan memberkati.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.