RENUNGAN HARI BIASA: SABTU 2 FEBRUARI 2013
(Pesta Yesus Dipersembahkan di Kanisah)
Mal. 3:1-4 atau Ibr. 2:14-18; Mzm. 24:7,8,9,10; Luk. 2:22-40
BACAAN INJIL:
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
RENUNGAN:
Hari ini adalah Pesta Yesus dipersembahkan di kenisah. Keluarga Nasaret sebagaimana keluarga yang lain, setiap anak menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah". Peristiwa ini sungguh menyatakan bahwa Yesus Tuhan sungguh hidup seperti kita, hidup dalam satu keluarga yang taat hukum agama dan beriman.
Kehadiran Yesus dalam hidup kita, itulah sukacita injil hari ini bagi kita. Itu pulalah yang dinyatakan dan dirasakan oleh nabi Simeon. Simeon sungguh merindukan kehadiran Sang Mesias dan ketika dia bertemu dengan Yesus Mesias ketika Dia dipersembahkan di Baik Allah, Simeon merasa sangat bersukacita. Bahkan dia mengatakan, "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Bagi Simeon, bertemu dengan Yesus, itulah sukacita paling besar dan itulah kerinduan hidupnya. Bahkan hidup di dunia, baginya tidak berharga dibandingkan dengan pertemuan dengan Yesus.
Lewat perayaan hari ini, kepada kita dinyatakan bahwa Yesus sungguh hadir dalam hidup kita, Dialah Mesias, harapan dan sukacita besar dalam hidup kita. Apa yang dirasakan oleh Simeon hendaknya juga kita rasakan.
Simeon mampu mengenali Yesus Sang Mesias, maka semoga kita mau menerima Yesus adalah Tuhan, hanya pada-Nyalah ada sukacita besar.
Kita semua tentunya sudah bertemu dengan Yesus, yakni lewat pembaptisan yang sudah kita terima. Lewat baptisan yang kita terima, kita telah bersatu dengan Yesus Mesias. Namun sayang hal ini seringkali tidak kita sadari sehingga persatuan itu tidak kita rasakan sebagai sukacita yang paling besar dibanding dengan hidup dunia ini.
Oleh sebab itu, semoga kita sungguh menyadari bahwa persatuan dengan Yesus, itulah sukacita yang paling besar. Semoga kita juga senantiasa seperti Simeon, mampu menangkap kehadiran Yesus dalam diri sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.