RENUNGAN HARI BIASA: JUMAT 1 FEBRUARI 2013
(Kandelaria dr. St. Josef,Maria Anna Vaillot & Odilia Baumgarten)
Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34
BACAAN INJIL:
Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba." Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.
RENUNGAN:
Ada orang yang mengatakan bahwa small is beautiful, kecil itu cantik atau indah. Ya, tidak selamanya kecil itu tidak baik. Namun walaupun demikian, tidak semua orang menghendaki yang kecil atau menjadi orang kecil. Kalau ada pembagian sesuatu yang menyenangkan, pasti orang ingin mendapatkan bagian yang paling besar. Juga pasti orang tidak mau menjadi orang kecil.
Pada umumnya orang lebih suka dengan yang besar. Sudah menjadi hal yang wajar bila orang berkeinginan menjadi yang besar, merencanakan suatu kegiatan yang besar yang dengan tentunya hal itu akan membuat seseorang itu merasa terhormat.
Demikian juga umumnya akan lebih menghormati orang yang lebih besar dari dirinya sendiri. Inilah hidup manusia.
Namun hari ini, Yesus mengajarkan tentang Kerajaan sorga dengan perumpamaan tentang biji sesawi. Yesus mengatakan biji sesawi itu kecil, tetapi pada akhirnya tumbuh berkembang menjadi besar dan burung-burung bisa bernaung di dahan-dahannya. Bagaimana biji itu bisa tumbuh dan berkembang demikian, tidak ada manusia yang tahu. Inilah misteri kuasa Tuhan.
Dengan sabda ini, Yesus mengajarkan kepada kita bahwa memang Kerajaan Allah itu tidak tampak jelas oleh mata kepala kita. Kehadiran Kerajaan Allah itu bahkan tersamarkan oleh dunia yang lebih menonjolkan diri. Namun walaupun demikian, Kerajaan Allah itu seringkali tidak tampak oleh mata kepala kita, Kerajaan Allah itu tetap tumbuh dan berkembang menaungi hidup manusia.
Kehadiran Kerajaan Allah adalah misteri kehidupan manusia.
Selain itu, sabda Tuhan hati ini mengatakan bahwa seringkali kita ingin dan merencanakan hal-hal yang besar, juga ingin melakukan perbuatan baik yang besar dan luar biasa, yang tentunya berharap mendapat pujian atas semuanya itu. Sehingga pada akhirnya kita melupakan atau mengabaikan hal-hal kecil dan sederhana.
Padahal tidak selamanya perbuatan besar itu jauh lebih baik. Perbuatan itu baik dan berkenan ada Tuhan, bukan tergantung dari besar dan hebatnya, tetapi sejauh mana hal itu merupakan buah iman dan kasih kepada Tuhan serta sesama.
Sekecil apapun perbuatan baik yang kita lakukan bila itu kita lakukan dengan penuh iman dan kasih, itu lebih berharga dibandingkan dengan perbuatan besar yang tidak dilandasi oleh iman dan kasih. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.