RENUNGAN HARI BIASA: SELASA 29 JANUARI 2013
(Josef Freinademetz, Arkanjela Girlani)
Ibr. 10: 1-10; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk. 3:31-35
BACAAN INJIL:
Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
RENUNGAN:
Tentu senang rasanya bila kita punya kenalan orang 'besar' apalagi kalau kita berasal dari keluarga kaya dan terkenal. Namun kiranya tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dibandingkan dengan kasih Yesus yang sungguh luar biasa besar kepada kita sehingga Dia mau menjadikan kita anak-anak-Nya, menjadikan kita anggota keluarga Kerajaan Allah. Dia mau menjadikan kita anak-anak-Nya, anggota keluarga Kerajaan Allah bukan karena kita hebat, bukan karena kita layak, tetapi semata-mata hanya karena Dia sungguh mengasihi kita.
Hal inilah yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Sepintas membaca atau mendengarkan Injil hari ini, kita merasa sikap Yesus kurang sopan terlebih terhadap ibu-Nya Maria. Ketika orang-orang memberitahukan kepada Dia ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Dia, malah Yesus mengatakan "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Jawaban Yesus seakan menyangkal Maria adalah ibu-Nya. Jawaban Yesus bukanlah mau menyangkal Maria adalah ibu-Nya. Namun pada kata-kata selanjutnya yang mengatakan, "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Dalam kata-kata ini jelas bahwa Maria adalah orang pertama contoh yang melakukan kehendak Tuhan. Maria adalah wanita yang sungguh melakukan kehendak Tuhan dan karena itulah dia menjadi bunda Yesus.
Juga dengan kata-kata ini mengatakan bahwa semua orang punya kesempatan menjadi seperti bunda Maria, menjadi saudara-saudari Yesus, menjadi anggota Kerajaan Allah. Yesus sendiri mau menghendaki dan mau menjadikan siapa saja menjadi anggota Kerajaan Allah, yakni bila seseorang itu mau mendengarkan dan melaksanakan kehendak Allah seperti yang dilakukan oleh Maria.
Dalam hal ini, Tuhan tidak meminta apa-apa dan tidak menuntut persyaratan besar, hanya meminta kita hidup melakukan kehendak Allah. Maka mari kita hidup sebagai satu saudara dalam keluarga Kerajaan Allah dengan hidup melaksanakan kehendak Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.