RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 9 OKTOBER 2012
(Dionisius, Inosensius, Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi)
Gal 1:13-24, Mzm 139:1-3,13-14ab,14c-15, Luk 10:38-42
BACAAN INJIL:
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
RENUNGAN:
Biasanya kalau pas kunjungan misa ke stasi, sehabis misa pastor bersama pengurus laun atau rombongan diundang makan di salah satu rumah pengurus atau di rumah umat. Sekali waktu selesai misa, kami makan di rumah seorang pengurus. Hal yang mengejutkan, bahwa istri dari pengurus yang menjamu kami, tidak saya lihat ikut waktu misa. Ketika saya tanya, kenapa tadi tidak ikut misa, ibu itu memberi alasan bahwa dia tidak ikut waktu misa karena sibuk harus mempersiapkan makan pastor dan yang lainnya. Malah ibu itu mengatakan, “Kalau saya ikut misa, kan pastor tidak makan siang.” Jawaban yang sangat mengejutkan. Baginya makan siang pastor lebih penting daripada ikut misa. Pemikirannya memang baik, karena dia tidak ingin pastor kelaparan, ingin menjamu pastor makan di rumah.
Tetapi pemikiran demikian tentu kurang tepat. Dia berpikir bahwa pastor datang bukan terutama untuk makan, tetapi untuk merayakan perayaan ekaristi bersama dengan umat. Peristiwa sejenis itu juga seringkali dalam kehidupan kita. Banyak orang yang merasa dirinya tidak punya waktu untuk ikut beribadah pada hari Minggu dan tidak punya waktu untuk mendengarkan dan merenungkan sabda Tuhan karena sibuk bekerja, sibuk dengan aktivitas sendiri. Bahkan seringkali saat Yesus hadir menyampaikan sabda-Nya pada saat ibadah lewat bacaan yang dibacakan kepada kita, kita sibuk dengan diri kita sendiri; ada yang sibuk membaca teks dalam kitab suci yang dibawanya, ada yang sibuk dengan pikiran sendiri.
Selain itu, ada juga umat yang begitu sibut dengan kegiatan-kegiatan sosial atau kegiatan amal tetapi mereka tidak punya waktu untuk duduk merenung mendengarkan sabda Tuhan. Orang-orang demikian seringkali berpikir bahwa berbuat nyata itu labih penting daripada hanya duduk mendengarkan sabda Tuhan.
Hal demikian yang kita dengarkan dalam injil hari ini. Ketika Yesus berkunjung ke tumah Marta dan Maria, Maria hanya duduk di bawah kaki Yesus untuk mendengarkan pengajaran Yesus. Maria menggunakan kesempatan itu untuk mendengarkan pengajaran Yesus, sedangkan Marta sibuk bekerja mempersiapkan jamuan untuk Yesus.
Marta begitu sibuk sehingga dia sampe jengkel melihat saudarinya Maria tidak mau membantunya, hanya duduk mendengarkan Yesus. Ketika Marta menegur Yesus yang membiarkan Maria tidak membantu dia, Yesus malah menegur Marta bahwa dia hanya sibuk dengan banyak perkara yang tidak penting, melupakan yang paling penting yakni seperti yang dilakukan oleh Maria. Yesus tidak melarang Marta untuk sibuk bekerja, bekerja itu juga penting. Namun Yesus menghendaki, jangan kiranya karena kesibukan membuat kita jadi tidak punya waktu untuk menghadap Tuhan, duduk mendengarkan sabda Tuhan. Kita seringkali sibuk bekerja, karena kita khawatir akan hidup kita, kita berpikir bahwa bila kita tidak sibuk bekerja, kita tidak bisa hidup. Yesus memuji Maria bukan karena Maria hanya duduk mendengarkan pengajaran-Nya dan tidak bekerja, tetapi karena Maria memiliki kerinduan untuk duduk mendengarkan pengajaran Yesus dan Maria yakin bahwa hanya sabda Yesuslah kekuatan yang bisa menyelamatkan.
Maka semoga ditengah kesibukan kita, kita hendaknya tidak lupa untuk menyediakan waktu untuk duduk mendengarkan sabda Tuhan. Hal ini bisa kita lakukan bila kita yakin bahwa hanya dalam Tuhan lah ada keselamatan kekal, bahwa tanpa Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sabda Tuhan lah sumber kekuatan dan yang memberi kita hidup. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.