RENUNGAN HARI BIASA:
SALASA 23 OKTOBER 2012
(Yohanes dr Kapestrano, Ursulin dr Valenciennes, Gulielmus, Erem, & Yohanes Bono)
Ef 2:12-22, Mzm 85:9ab-10,11-12,13-14, Luk 12:35-38
BACAAN INJIL:
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka.
RENUNGAN:
Salah satu kebiasaan buruk yang kita lakukan adalah menunda, baik itu menunda suatu pekerjaan atau sesuatu hal. Kita menunda suatu tugas karena berpikir karena waktunya masih lama, toh bisa dikerjakan pada saat-saat terakhir. Padahal kita tidak tahu bahwa bisa saja pada saat terakhir itu, kita tidak bisa menyelesaikan pekerjaan kita hingga tiba waktunya.
Kebiasaan menunda itu juga kerap kita lakukan. Banyak orang berpikir bahwa mereka akan bertobat dan beriman nanti setelah pensiun dari pekerjaan sehingga punya waktu banyak untuk beriman. Adapula yang mengatakan bahwa dia akan aktif beriman nanti setelah tua atau mau mati saja.
Pemikiran demikian tentu tidak baik, sebab bisa saja terjadi sesuatu sebelum tua atau sebelum tiba waktu yang dipikirkannya.
Oleh sebab itu, hari ini Yesus mengatakan agar kita berjaga-jaga menantikan kedatangan anak manusia. Kita berjaga-jaga dengan pinggang terikat dan pelita menyala. Itu maksudnya adalah bahwa kita berjaga dengan selalu hidup seturut kehendak Tuhan, di mana Tuhanlah yang mengarahkan hidup kita, dan kitapun hidup dengan iman. Inilah yang dimaksud dengan pinggang terikat dan pelia bernyala. Sikap berjaga-jaga ini kita lakukan bukan dengan terpaksa tetapi dengan senang hati seperti menantikan tuan yang pulang dari pesta nikah.
Hidup berjaga-jaga ini kita lakukan tidak menunggu nanti, tetapi sepanjang hidup kita, sebab kita tidak tahu akan Tuhan datang untuk memanggil kita. Sehingga seluruh hidup adalah masa untuk berjaga-jaga untuk menantikan kedatangan Tuhan. Bila tiba waktunya Tuhan datang, dan kita ditemui berjaga-jaga maka, kita akan berbahagia karena Tuhan akan menganuerahkan kita kebahagiaan surgawi.
Maka semoga kita menggunakan hidup sebagai masa untuk berjaga-jaga dengan hidup seturut kehendak Tuhan dan iman kita sungguh menyala. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.