RENUNGAN HARI BIASA:
JUMAT 26 OKTOBER 2012
Ef 4:1-6, Mzm 24:1-2,3-4ab,5-6, Luk 12:54-59
BACAAN INJIL:
Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
RENUNGAN:
Salah satu keistimewaan manusia sebagai cipataan Tuhan dibanding dengan ciptaan lain adalah manusia diberi akal budi. Manusia dengan akal budinya memiliki kehendak, bisa berpikir dan itu dianugerahkan agar manusia bisa hidup. Akal budi yang diberikan oleh Tuhan tentu juga agar manusia bisa menilai, menentukan dan memutuskan mana yang benar dan mana yang salah.
Namun sayang, jsutru seringkali kita temukan banyak orang yang begitu mendewakan akal budi dan pada akhirnya jatuh pada hidup tidak beriman atau tidak percaya lagi kepada Tuhan.
Tuhan memberikan akal budi itu tentu bukan dengan maksud agar manusia menjadi tuhan atas hidupnya atau juga bukan untuk mendewakan akal budi itu. Namun hal demikianlah yang seringkali terjadi. Sangat banyak kita temukan orang pintar tetap tidak beriman dan orang menganggap bahwa dengan akal budinya dia bisa berbuat seperti Tuhan. Orang menggunakan kepintarannya untuk kepentingan diri sendiri, mencari kesenangan diri dan pada akhirnya tidak lagi percaya akan kuasa dan peran serta Tuhan dalam hidup ini.
Hari ini, Yesus menegur dengan tegas orang-orang yang pintar tetapi tidak beriman. Teguran itu juga ditujukan kepada orang-orang yang merasa dirinya pintar, tetapi mereka bersikap munafik karena kepintaran itu mereka gunakan untuk mengelabui banyak orang. Itu berarti orang pintar itu menggunakan kepintarannya justru untuk kepentingan diri sendiri dan justru untuk menyengsarakan orang lain.
Lewat sabda hari ini, Yesus menegur dan mengingatkan kita agar kita menyadari bahwa akal budi adalah anugerah Tuhan. Akal budi itu harus kita gunakan dengan sebaik-baiknya, terutama harus kita gunakan untuk menilai, memutuskan dan melakukan apa yang baik seturut kehendak Tuhan. Akal budi yang ada pada kita justru harus kita gunakan sebagai jalan untuk mewartakan kerajaan Allah. Akal budi yang dianugerahkan Tuhan jangan kita gunakan hanya untuk hidup sekarang ini, tetapi juga untuk hidup kekal. Maka semoga kita tidak hanya pintar dalam hal dunia, tetapi juga pintar dalam hal surgawi. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.