RENUNGAN HARI BIASA:
KAMIS 25 OKTOBER 2012
(Yohanes Ston)
Ef 3:14-21, Mzm 33:1-2,4-5,11-12,18-19, Luk 12:49-53
BACAAN INJIL:
"Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."
RENUNGAN:
Pasti kita sulit mengerti sabda Yesus hari ini. Bila kita baca sepintas, seakan Yesus mengharapkan dan bahkan menginginkan terjadi pertentangan atau pertengkaran di kalangan manusia, padahal Dia Tuhan yang membawa damai bagi manusia. Yesuspun dengan tegas mengatakan bahwa Dia datang bukan untuk membawa damai atas bumi ini, melainkan pertentangan. Sehingga sepintas terjadi perbedaan antara tujuan kedatangan Yesus dengan apa yang dikatakan-Nya.
Tentu Yesus bukan bermaksud menjadi profokator yang menghendaki pertentangan bagi manusia, Yesus tetap datang untuk membawa damai bagi manusia. Damai yang dimaksudkan oleh Tuhan tentu bukan damai seperti pikiran manusia. Damai yang dimaksudkan oleh Allah adalah persatuan manusia dengan Allah, manusia hidup setia dalam iman kepada Allah dan Allah hidup dalam manusia. Inilah damai sejati yang dibawa oleh Allah.
Mungkin bagi kita damai yang kita mengerti adalah hidup tanpa persoalan, hidup tanpa penderitaan, hidup tanpa pertentangan.
Yesuspun tidak menghendaki pertentangan dan penderitaan dalam hidup manusia. Namun tidak semua orang yang bisa menerima dan percaya akan Yesus dan ajaran-Nya. Sehingga pertentangan dan penderitaan akan terjadi ketika orang yang setia percaya pada Yesus berhadapan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Dia. Orang-orang yang tidak menerima dan tidak mau percaya kepada Yesus, pasti akan tidak menyukai para pengikuti Yesus. Inilah pertentangan yang dimaksudkan oleh Yesus. Jadi jelas bukan Yesus menghendaki pertentangan itu, tetapi karena iman kepada-Nya, para pengikut-Nya pasti akan terjadi pertentangan.
Pertentangan itu adalah konsekuensi yang pasti dihadapi orang beriman. Yesus menghendaki orang menghayati iman dalam hidupnya, untuk menyucikan hidup manusia dan juga mengingatkan orang untuk bertobat.
Apa yang dikatakan oleh Yesus dalam nubuat ini, mau mengingatkan para murid bahwa mereka pasti akan mengalami semuanya ini, sehingga para murid tidak kaget dan tidak takut bila hal ini terjadi.
Apa yang dikatakan oleh Yesus masih kita rasakan hingga saat ini. Banyak terjadi karena iman kepada Yesus, kita mengalami kesulitan dari orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus. Banyak Gereja yang ditutup, bahkan beribadahpun mendapat tantangan dan pelarangan. Adapula orang yang berseberangan dengan keluarga sendiri karena imannya.
Mungkin bagi orang yang tidak mau repot atau tidak mau menghadapi persoalan, pasti akan mencari aman bagi dirinya. Misalnya agar seseorang tidak dipersulit dalam urusan atau pekerjaan, orang akhirnya menghilangkan imannya atau bahkan mungkin pindah agama. Ada pula mungkin orang dengan alasan tolerasni dengan sesama penganut agama lain, orang tidak lagi mengungkapkan identias imannya. Hal demikian tentu tidak dikehendaki oleh Yesus. Malahan Yesus menghendaki agar api iman itu menyala dan para pengikuti-Nya hidup dalam baptisan yang telah dia terima. Memang secara manusia, hidup orang beriman tidak damai, tetapi sebenarnya orang yang setia beriman, mereka hidup dalam damai sejati.
Maka semoga kita tetap setia pada iman kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.