RENUNGAN HARI BIASA:
SABTU 27 OKTOBER 2012
Ef 4:7-16, Mzm 122:1-2,3-4a,4b-5, Luk 13:1-9
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian." Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
RENUNGAN:
Akan tiba saatnya bahwa setiap orang harus mempertanggungjawabkan hidupnya di hadapan Tuhan.
Apa yang kita dengarkan dalam injil ini, sering kita temukan dan bahkan mungkin terjadi atas diri kita. Ketika kita mendengar bahwa seseorang mengalami peristiwa menyedihkan, kita berpikir bahwa hal itu terjadi bisa saja karena kesalahan mereka sendiri, apalagi kalau kita mengetahui bahwa hidup mereka tidak baik. Bahkan mungkin ada orang menganggap bahwa itu dialami seseorang karena kesalahannya sendiri, hukuman atas perbuatannya. Juga terkadang bisa saja orang bukan merasa kasihan, tetapi menghakimi dan menasihati orang tersebut supaya bertobat.
Nasihat supaya orang bertobat itu memang baik. Namun perlu kita ingat bahwa pertobatan itu bukan hanya orang tertentu, tetapi bagi kita semua. Kita jangan jatuh pada sikap merasa diri sudah hidup baik dan lebih baik dari orang lain sehingga tidak membutuhkan pertobatan. Mungkin kita merasa diri kita bukan seorang penjahat, merasa sudah hidup baik karena tidak melakukan kejahatan karena rajin berdoa, rajin beribadah.
Namun kiranya itu tidak cukup membuat kita merasa diri sudah baik dan tidak membutuhkan pertobatan.
Semua kita membutuhkan pertobatan dan dari semua orang kelak akan dituntut pertanggungjawaban atas hidupnya. Tuhan menuntut pertanggungjawaban dari semua orang berdasarkan rahmat yang telah diberikan-Nya kepada setiap orang, jadi tidak sama buat semua orang. Semakin banyak rahmat yang diterima, semakin besar pula yang harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Yang dituntut Tuhan dari kita adalah buah dari hidup dan rahmat yang diberikan-Nya kepada kita.
Hidup kita harus berbuah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan, buah itu adalah iman yang teguh, hidup yang baik dan hidup dalam cinta kasih kepada sesama. Tuhan memberi kita berkat-Nya dan memberi kesempatan bagi kita agar hidup kita menghasilkan buah. Namun bila hidup kita tidak menghasilkan buah, maka hidup kita akan ditebang. Maka selama kita hidup, adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan, agar hidup kita menghasilkan buah. Semoga kita senantiasa hidup dalam pertobatan terus menerus hingga tiba waktunya kita mempertanggungjawabkan hidup kita di hadapan Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.