RENUNGAN HARI BIASA:
SENIN 24 SEPTEMBER 2012
(Vinsensius Maria Strambi)
Ams 3:27-34, Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5, Luk 8:16-18
BACAAN INJIL:
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu, perhatikanlah cara kamu mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya."
RENUNGAN:
Pelita sangat berguna dalam kehidupan kita terutama dalam kegelapan. Cahaya pelita itu akan menerangi sekitarnya, sehingga orang bukan hanya melihat pelita itu tetapi juga yang ada di sekitarnya. Pelita dinyalakan tentu bukan untuk ditutupi, tetapi ditempatkan di tempat yang lebih tinggi atau di tempat yang lebih pas, supaya cahaya pelita itu semakin menyinari banyak tempat dan mudah dilihat oleh orang banyak.
Pelita sejati dalam kehidupan kita adalah Yesus sendiri. Yesus akan menerangi hidup kita dan menuntun hidup kita menuju ke kebahagiaan hidup. Yesus tidak hanya menerangi hidup kita pada saat kita mengalami kegelapan hidup, bahkan Dia akan mengajar dan mengungkapkan kepada kita rahasia-rahasia Kerajaan Surga. Oleh sebab itu kita diminta untuk mendengarkan sabda Tuhan, sehingga Yesus pelita kehidupan menerangi langkah hidup kita.
Bila kita sungguh menjadikan Yesus pelita kehidupan kita, maka cahaya pelita sejati berdiam dalam diri kita, dan juga akan bercahaya sehingga kitapun menjadi pelita bagi sesama kita. Iman kita kepada Yesus harus menjadi pelita bagi sesama kita, sehingga orang lainpun dapat melihat bahwa Yesus adalah pelita kehidupan yang sejati, dan orang lainpun dituntun untuk sampai pada kerajaan surga.
Sungguh Tuhan menuntut kita menjadi pelita dalam hidup bagi sesama. Sebab saat ini banyak orang yang hidup dalam kegelapan. Sekarang ini banyak orang yang tidak lagi mampu menemukan harapan untuk hidup lagi baik, banyak orang yang merindukan Tuhan tetapi mereka tidak menemukan jalan ke situ. Untuk itulah cahaya Yesus dalam diri kita hendaklah menjadi pelita bagi mereka di mana kita sendiri menjadi pelita bagi mereka.
Menjadi pelita Kristus bagi sesama tentu bukan dengan kata-kata, tetapi terutama dengan praktek kehidupan. Hidup kita menjadi pelita Kristus bagi sesama, bila kita hidup penuh cinta kasih, hidup dalam perbuata-perbuatan baik dan benar dan bahkan hidup yang selalu bersegera dan rela membantu sesama yang membutuhkan pertolongan. Amsal dalam bacaan pertama menjelaskan kepada kita bahwa kita hendaknya tidak menunda perbuatan baik kepada sesama, apalagi bila kita mampu membantu sesama. Maka bila kita hidup sebagai pelita Yesus bagi sesama, maka Yesus akan menambahkan berkat-Nya bagi kita sehingga cahaya Yesus yang ada dalam diri kita semakin bercahaya bagi sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.