RENUNGAN HARI BIASA:
RABU 26 SEPTEMBER 2012
(Kosmas & Damianus, Gaspar Strangassinger)
Ams 30:5-9, Mzm 119:29,72,89,101,104,163, Luk 9:1-6
BACAAN INJIL:
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Dan Ia mengutus mereka untuk memberitakan Kerajaan Allah dan untuk menyembuhkan orang, kata-Nya kepada mereka: "Jangan membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Dan apabila kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari situ. Dan kalau ada orang yang tidak mau menerima kamu, keluarlah dari kota mereka dan kebaskanlah debunya dari kakimu sebagai peringatan terhadap mereka." Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
RENUNGAN:
Kerajaan Allah harus diwartakan kepada semua orang. Keharusan mewartakan Kerajaan Allah adalah semata-mata karena Allah menghendaki semua orang beroleh keselamatan kekal. Oleh sebab itu Yesus mengutus kedua belas murid-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sebelum kedua belas murid diutus, Yesus membekali mereka tenaga dan kuasa kepada untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Yesus juga memberi syarat agar mereka tidak membawa apa-apa dalam perjalanan, jangan membawa tongkat atau bekal, roti atau uang, atau dua helai baju. Syarat ini tentu rada ganjil, sebab semuanya itu diperlukan dalam perjalanan, namun Yesus melarang membawa bekal yang biasa dan keperluan yang mereka butuhkan dalam perjalan.
Yesus memberi syarat itu tentu bukan karena tidak mengerti bagaimana sulitnya perjalanan yang akan dihadapi para murid, bukan pula karena Yesus tidak peduli dengan nasib para murid dalam menjalankan tugas perutusan. Yesus menegaskan syarat itu, adalah untuk menekankan agar para murid sepenuhnya percaya kepada Allah dan mengandalkan Allah dalam tugas pewartaan itu, tidak bergantung pada makanan ataupun sarana yang mereka butuhkan. Para murid diajak untuk percaya sepenuhnya bahwa Allah akan membantu dan mencukupi apa yang mereka butuhkan dalam perutusan itu. Sebab jelas bahwa hanya dengan mengandalkan Allah lah maka tugas itu bisa dilaksanakan, bukan mengandalkan kekuatan mereka sendiri dan juga tidak mengandalkan sarana-sarana itu.
Syarat itu kiranya perlu ditegaskan oleh Yesus kepada kedua belas murid, sebab seringkali kekhawatiran akan bekal yang demikian, justru seringkali membuat para murid terhalang dalam tugas perutusan.
Yesus juga mengutus kita untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada semua orang. Tugas itu ditujukan kepada kita semua, tanpa terkecuali. Tuhan juga sebanarnya sudah membekali kita dengan kuasa-Nya dan juga memberi syarat seperti yang diberikan kepada para murid.
Namun seringkali kita merasa tidak mampu untuk melaksanakan tugas perutusan itu, karena kita khawatir akan bekal yang tidak kita miliki. Kita berasa tidak punya bekal yang cukup untuk mewartakan Kerajaan Allah, kita merasa tidak punya sarana yang cukup untuk melaksanakan tugas itu.
Kita ragu dan tidak melaksanakan tugas perutusan yang kita terima dari Yesus karena kita hanya mengandalkan kekuatan kita dan tergantung pada sarana yang kita rasa sangat kita butuhkan. Padahal dalam menjalankan tugas perutusan itu, Yesus berharap kita hanya mengandalkan Allah dan sepenuhnya tergantung pada Allah. Kita harus yakin bahwa Allah telah membekali kita dengan Roh-Nya dan Allah akan mencukupi apa yang kita butuhkan dalam menjalankan tugas perutusan itu.
Syarat yang diberikan Yesus juga menjadi suatu peringatan bagi kita bahwa tugas kita adalah semata-mata mewartakan Kerajaan Allah dan untuk itu kita harus selalu siap diutus mewartakan Kerajaan Allah. Hal ini perlu diingat karena ada banyak orang yang menganggap dirinya pewarta tetapi tidak mau diutus ke tempat-tempat kecil karena ketiadaan sarana dan fasilitas seperti yang mereka harapkan. Tidak sedikik pawarta yang menuntut sarana dan fasilitas yang harus dipenuhi bila mengundang mereka. Dalam hal ini, mereka bukan lagi mewartakan Kerajaan Allah, tetapi mewartakan diri mereka dan mencari nafkah untuk mereka.
Maka lewat sabda Yesus hari ini, kita diingatkan bahwa kita semua juga menjadi utusan-Nya dalam mewartakan Kerejaan Allah. Tugas ini harus kita lakukan dalam hidup setiap hari. Pertama-tama yang harus kita miliki adalah iman kepada Allah, tergantung dan hanya mengandalkan Allah dalam hidup. Praktek iman yang demikian, merupakan bekal utama kita. Kita harus percaya bahwa Allah akan turut bekerja dan menyempurnakan pewartaan kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.