RENUNGAN HARI BIASA:
SELASA 25 SEPTEMBER 2012
(Ams 21:1-6,10-13, Mzm 119:1,27,30,34,35,44, Luk 8:19-21)
BACAAN INJIL:
Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau." Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
RENUNGAN:
Membaca Injil hari ini, kita mungkin kaget dan kurang setuju dengan jawaban Yesus ketika dikatakan bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya datang hendak menemui Dia. Yesus bukannya menemui Maria ibu-Nya, tetapi malah mengatakan bahwa ibu dan saudara-saudara-Nya adalah orang yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Dengan jawaban itu, seakan Yesus tidak menghormati Maria ibu-Nya dan bahkan seakan menyangkal Maria sebagai ibu-Nya.
Sebenarnya kata-kata Yesus itu, pertama-tama ditujukan kepada Maria. Maria kita ketahui adalah wanita yang sungguh beriman, taat kepada kehendak Allah dan melakukan kehendak Allah. Marialah orang pertama yang menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah karena dia taat mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya. Dengan demikian jelas bahwa Yesus bukan menyangkal atau menolak Maria sebagai ibu-Nya, tetapi justru sebenarnya menyatakan bahwa Marialah contoh teladan mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya.
Kata-kata Yesus yang kita dengarkan hari ini, juga menyatakan cinta kasih Allah yang terbuka menjadikan kita anggota keluarga kerajaan Allah seperti Maria. Yesus mau menerima kita menjadi saudara-saudari-Nya, anggota keluarga kerajaan Allah. Namun untuk kita, Yesus memberi syarat yakni mendengarkan firman Allah dan melaksanakannya. Sehingga sungguh kitapun bisa seperti Maria, menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah kalau kita mau mendengarkan firman Tuhan dan melaksanakannya. Dengan demikian jelas bahwa menjadi saudara-saudari Yesus, tidak cukup hanya mendengarkan firman Tuhan, tetapi firman itu juga harus kita laksanakan dalam hidup. Sehingga kita menjadi pelaku sabda Tuhan.
Yesus sungguh telah mau menjadikan kita anggota keluarga kerajaan Allah. Kita telah dipersatukan oleh cinta kasih-Nya. Maka semoga kita juga hidup sebagai anggota keluarga kerajaan Allah, putera-puteri Allah. Sebagai putera-puteri Allah, kita juga harus terbuka terhadap sesama dan menjadikan sesama sebagai saudara-saudari kita, dan kita menjadi saudara atau saudari bagi orang lain. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.