Pembawa pesan harapan dan perdamaian masih hadapi penganiayaan thumbnail
Para pewarta Injil masih mengalami penganiayaan meskipun mereka membawa pesan damai dan harapan bagi dunia yang ditandai dengan krisis, kecemasan dan keputusasaan, kata Paus Benediktus XVI.
“Namun, meskipun masalah dan realitas tragis penganiayaan itu, Gereja tidak berkecil hati, tetapi tetap setia pada mandat Tuhan itu,” dengan menyadari bahwa saksi dan martir selalu dialami dalam evangelisasi, kata paus itu seperti dilansir Catholic News Service.
Paus Benediktus berbicara pada 11 Mei kepada para pejabat yang menghadiri pertemuan Pontifical Mission Societies di Roma.
“Teman-teman terkasih, Anda tahu dengan baik bahwa mewartakan Injil sering membawa kesulitan dan penderitaan,” katanya kepada hadirin.
Saat ini, sebagian besar dunia sedang menghadapi perubahan ekonomi, budaya dan politik dan “sering orang merasa sendirian, menjadi mangsa kesedihan dan keputusasaan,” katanya.
Dalam konteks itu, mereka yang memberitakan Injil, “bahkan mereka membawa pesan harapan dan perdamaian, terus dianiaya demi Sang Guru mereka, Tuhan Yesus Kristus, katanya.
Meskipun tantangan dan ancaman penganiayaan, pembawa pesan Kristus “tidak boleh menyerah di dunia ini,” kata Paus.
Ia mengatakan tugas evangelisasi selalu mendesak, namun era saat ini mendorong Gereja untuk bergerak “lebih cepat” sehingga orang mungkin mengetahui kebenaran dalam Kristus, menemukan keselamatan dan tumbuh dalam keadilan dan perdamaian.
Disadur dari: indonesia.ucanews.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.