RENUNGAN HARIAN: Senin 13 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan VI:
(Christina dr Spoleto, Sirilus, Yordanus dr Saksonia)
Yak 1:1-11, Mzm 119:67,68,71,72,75,76, Mrk 8:11-13
MASA BIASA TAHUN B: Pekan VI:
(Christina dr Spoleto, Sirilus, Yordanus dr Saksonia)
Yak 1:1-11, Mzm 119:67,68,71,72,75,76, Mrk 8:11-13
BACAAN INJIL:
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
RENUNGAN
Banyak tanda yang digunakan dan dipakai dalam hidup kita. Seorang pejabat pasti punya tanda yang menyatakan kedudukan dan jabatannya. Tanda itu bisa jagi membuat dia dihormati tetapi bisa juga tidak, misalnya bila seorang bupati mengenakan tanda jabatannya, orang akan mengenalnya dan akan menghormatinya. Tetapi bisa saja orang menyenanginya seseorang ketika tidak menggunakan tanda jabatannya, dan setelah mengenakan tanda jabatan bupatinya orang menjadi tidak senang, karena dengan tanda itu jelas menunjukkan suatu perbedaan kelas. Namun memang tanda itu perlu dalam hidup. Sehingga dalam hal ini wajar bila orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus bahwa Yesus adalah Almasih. Namun Yesus tetap tidak memberikan mereka tanda yang diminta mereka.
Yesus tidak memberi tanda karena memang sebenarnya mereka sudah melihat tanda yang dibuat oleh Yesus bahwa Yesus adalah Almasih, yakni lewat pewartaan yang penuh kuasa dan juga lewat mukjijat yang dibuat oleh Yesus. Jadi bukan karena mereka tidak melihat tanda dan Yesus tidak membuat tanda, tetapi karena orang-orang Farisi itu keras kepala, tidak mau mengakui Yesus adalah Almasih lewat tanda yang telah mereka lihat sendiri.
Dalam beriman kitapun sering meminta tanda dari Tuhan. Kita sering seperti orang-orang Farisi. Hal ini tentu tidak baik, karena beriman bukan soal tanda tetapi soal keyakinan pada Yesus bahwa Yesus adalah Tuhan. Iman yang hanya sebatas tanda saja, itu iman yang dangkal. Selain itu, Yesus sudah memberi banyak tanda bagi kita dalam hidup kita, hanya kita seringkali tidak mampu menangkap kehadiran Yesus dan kasih-Nya dalam hidup kita dan kita tidak berani mengakuinya. Bila kita sungguh beriman, kita pasti akan selalu dengan mudah melihat tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Maka mari kita memandang hidup ini dalam kaca mata iman, maka kita akan menemukan banyak tanda kehadiran Tuhan dalam hidup. Juga hendaknya kita tidak lagi menuntut tanda dari Tuhan, tetapi justru harus menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama kita. Amin.
Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga. Maka mengeluhlah Ia dalam hati-Nya dan berkata: "Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." Ia meninggalkan mereka; Ia naik pula ke perahu dan bertolak ke seberang.
RENUNGAN
Banyak tanda yang digunakan dan dipakai dalam hidup kita. Seorang pejabat pasti punya tanda yang menyatakan kedudukan dan jabatannya. Tanda itu bisa jagi membuat dia dihormati tetapi bisa juga tidak, misalnya bila seorang bupati mengenakan tanda jabatannya, orang akan mengenalnya dan akan menghormatinya. Tetapi bisa saja orang menyenanginya seseorang ketika tidak menggunakan tanda jabatannya, dan setelah mengenakan tanda jabatan bupatinya orang menjadi tidak senang, karena dengan tanda itu jelas menunjukkan suatu perbedaan kelas. Namun memang tanda itu perlu dalam hidup. Sehingga dalam hal ini wajar bila orang-orang Farisi meminta tanda dari Yesus bahwa Yesus adalah Almasih. Namun Yesus tetap tidak memberikan mereka tanda yang diminta mereka.
Yesus tidak memberi tanda karena memang sebenarnya mereka sudah melihat tanda yang dibuat oleh Yesus bahwa Yesus adalah Almasih, yakni lewat pewartaan yang penuh kuasa dan juga lewat mukjijat yang dibuat oleh Yesus. Jadi bukan karena mereka tidak melihat tanda dan Yesus tidak membuat tanda, tetapi karena orang-orang Farisi itu keras kepala, tidak mau mengakui Yesus adalah Almasih lewat tanda yang telah mereka lihat sendiri.
Dalam beriman kitapun sering meminta tanda dari Tuhan. Kita sering seperti orang-orang Farisi. Hal ini tentu tidak baik, karena beriman bukan soal tanda tetapi soal keyakinan pada Yesus bahwa Yesus adalah Tuhan. Iman yang hanya sebatas tanda saja, itu iman yang dangkal. Selain itu, Yesus sudah memberi banyak tanda bagi kita dalam hidup kita, hanya kita seringkali tidak mampu menangkap kehadiran Yesus dan kasih-Nya dalam hidup kita dan kita tidak berani mengakuinya. Bila kita sungguh beriman, kita pasti akan selalu dengan mudah melihat tanda kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Maka mari kita memandang hidup ini dalam kaca mata iman, maka kita akan menemukan banyak tanda kehadiran Tuhan dalam hidup. Juga hendaknya kita tidak lagi menuntut tanda dari Tuhan, tetapi justru harus menjadi tanda kehadiran Tuhan bagi sesama kita. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.