RENUNGAN HARIAN: Rabu 15 Februari 2012
MASA BIASA TAHUN B: Pekan VI:
(Klaudius de La Colombire)
Yak 1:19-27, Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5, Mrk 8:22-26
MASA BIASA TAHUN B: Pekan VI:
(Klaudius de La Colombire)
Yak 1:19-27, Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5, Mrk 8:22-26
BACAAN INJIL:
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon." Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: "Jangan masuk ke kampung!"
RENUNGAN:
Orang buta pasti ingin bisa melihat dengan matanya. Namun terkadang manusia itu rada aneh, karena ada juga orang yang matanya bagus, malah senang bila memakai kaca mata dengan alasan dengan memakai kaca mata menganggap dirinya lebih cantik, lebih tampan dan biar kesannya orang pintar, karena menganggap bahwa dirinya orang yang rajin membaca sehingga matanya menjadi rusak. Makanya tidak jarang ada orang yang matanya sehat, tetapi mengatakan tidak sehat supaya pakai kacamata. Ini salah satu keanehan manusia sehubungan dengan mata.
Mata itu merupakan salah satu indra dalam diri kita yang sangat kita butuhkan, sebab dengan bisa melihat, kita bisa beraktivitas dengan baik. Namun mata juga bisa menyesatkan kita. Dari sebab itu, mari kita syukuri mata yang baik yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, mari kita pelihara dan gunakan sebaik-baiknya, jangan sampai mata itu justru menyesatkan kita.
Namun masih ada yang lebih penting dari mata, yakni mata batin dan mata iman kita. Karena bisa saja orang bisa melihat dengan matanya, tetapi tidak mampu melihat kebenaran dalam hidup. Justru sering terjadi ada orang yang tidak bisa melihat dengan matanya, tetapi mereka mempunyai kepekaan yang luar biasa melebihi orang yang matanya sehat, misalnya ada orang buta tetapi dia menjadi pemain musik yang luar biasa handal, seakan dijari-jari dan telinganya ada mata yang melebihi penglihatan mata. Itu berarti ada mata lain, yakni mata bathin dan mata iman. Bila seseorang tidak lagi mempunyai mata bathin dan mata iman, dia akan hidup hanya untuk diri sendiri, tidak lagi peduli dengan sesamanya, dan tidak lagi mampu melihat kebenaran dalam hidupnya. Lebih dari itu, bila seseorang tidak lagi mempunyai mata iman, orang itu senantiasa hidup dalam keputus asaan karena tidak lagi bisa menyadari kehadiran Tuhan yang senantiasa menjadi kekuatan dalam menghadapi hidupnya. Juga orang itu tidak akan mampu menyadari kehadiran kasih Allah dalam hidupnya, sehingga dia tidak pernah hidup dalam syukur dan akhirnya hidup senantiasa dalam perasaan tidak puas akan hidupnya. Amin.
Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: "Sudahkah kaulihat sesuatu?" Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: "Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon." Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: "Jangan masuk ke kampung!"
RENUNGAN:
Orang buta pasti ingin bisa melihat dengan matanya. Namun terkadang manusia itu rada aneh, karena ada juga orang yang matanya bagus, malah senang bila memakai kaca mata dengan alasan dengan memakai kaca mata menganggap dirinya lebih cantik, lebih tampan dan biar kesannya orang pintar, karena menganggap bahwa dirinya orang yang rajin membaca sehingga matanya menjadi rusak. Makanya tidak jarang ada orang yang matanya sehat, tetapi mengatakan tidak sehat supaya pakai kacamata. Ini salah satu keanehan manusia sehubungan dengan mata.
Mata itu merupakan salah satu indra dalam diri kita yang sangat kita butuhkan, sebab dengan bisa melihat, kita bisa beraktivitas dengan baik. Namun mata juga bisa menyesatkan kita. Dari sebab itu, mari kita syukuri mata yang baik yang diberikan oleh Tuhan kepada kita, mari kita pelihara dan gunakan sebaik-baiknya, jangan sampai mata itu justru menyesatkan kita.
Namun masih ada yang lebih penting dari mata, yakni mata batin dan mata iman kita. Karena bisa saja orang bisa melihat dengan matanya, tetapi tidak mampu melihat kebenaran dalam hidup. Justru sering terjadi ada orang yang tidak bisa melihat dengan matanya, tetapi mereka mempunyai kepekaan yang luar biasa melebihi orang yang matanya sehat, misalnya ada orang buta tetapi dia menjadi pemain musik yang luar biasa handal, seakan dijari-jari dan telinganya ada mata yang melebihi penglihatan mata. Itu berarti ada mata lain, yakni mata bathin dan mata iman. Bila seseorang tidak lagi mempunyai mata bathin dan mata iman, dia akan hidup hanya untuk diri sendiri, tidak lagi peduli dengan sesamanya, dan tidak lagi mampu melihat kebenaran dalam hidupnya. Lebih dari itu, bila seseorang tidak lagi mempunyai mata iman, orang itu senantiasa hidup dalam keputus asaan karena tidak lagi bisa menyadari kehadiran Tuhan yang senantiasa menjadi kekuatan dalam menghadapi hidupnya. Juga orang itu tidak akan mampu menyadari kehadiran kasih Allah dalam hidupnya, sehingga dia tidak pernah hidup dalam syukur dan akhirnya hidup senantiasa dalam perasaan tidak puas akan hidupnya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.