Tempat Ziarah Goa Maria di Tawangmangu Dirusak
KARANGANYAR, KOMPAS - Goa Maria Sendang Pawitra di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, yang berada di lereng Gunung Lawu dirusak orang tak dikenal. Perusakan itu diduga dilakukan mulai hari Rabu (14/12) tengah malam hingga Kamis (15/12) dini hari.
Sejumlah patung dan peranti di lokasi tempat ziarah umat Katolik di Dukuh Sendang, Dusun Tapan, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu ini juga raib.
Kepala Kepolisian Resor Karanganyar Ajun Komisaris Besar Nazirwan Adji Wibowo membenarkan adanya perusakan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam, tetapi baru dilaporkan hari Kamis siang.
Nazirwan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pelaku perusakan. Goa dalam keadaan tidak dijaga karena terletak di daerah terpencil. Hanya penuturan saksi warga sekitar yang melihat adanya cahaya satu lampu senter pada Rabu malam antara pukul 23.30 dan pukul 24.00.
”Saya langsung mengumpulkan muspida dan Forum Kerukunan Umat Beragama agar semua pihak bisa saling menahan diri, terutama karena saat ini menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Nazirwan.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau agar tidak ada pihak yang terpancing. Sejauh ini, menurut Nazirwan, tak ada tanda-tanda munculnya pihak yang terpancing. Bahkan, ormas Nahdlatul Ulama di Karanganyar menyatakan siap membantu mengawal gereja-gereja saat Natal.
Menurut Anne Avantie, desainer asal Solo, dia menerima informasi perusakan tersebut dari penjaga goa dan sejumlah umat Katolik yang tinggal di sekitar goa tersebut. ”Saya benar-benar kaget mendengar informasi tersebut dan menyesalkan perusakannya,” ujar Anne.
Informasi yang diperoleh, selain merusak patung Bunda Maria setinggi 3 meter, pelaku juga menghancurkan 2 patung malaikat dan wadah air suci. Salib milenium yang terbuat dari kayu setinggi 1,5 meter juga hilang.
Aksi perusakan ini telah dilaporkan penjaga Goa Maria Sendang Pawitra, Narto, kepada Kepolisian Sektor Tawangmangu, Kamis pagi. Aparat kepolisian langsung memeriksa lokasi dan memasang garis polisi.
Dari informasi warga setempat, Rabu malam, penjaga goa, Narto, sempat meninggalkan rumah yang tidak jauh dari goa untuk mengunjungi keluarganya. Sekitar pukul 22.00 dia kembali ke rumah dan mengecek goa, tetapi tidak ada kejadian apa-apa. Sekitar pukul 24.00 Narto sempat melihat ada cahaya senter di dalam goa. Dipikirnya senter itu milik peziarah sehingga dia tidak mengeceknya. Pagi harinya, pukul 06.00, Narto menemukan gua berantakan. (son/eki)
Disadur dari: kompas.com
Sejumlah patung dan peranti di lokasi tempat ziarah umat Katolik di Dukuh Sendang, Dusun Tapan, Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu ini juga raib.
Kepala Kepolisian Resor Karanganyar Ajun Komisaris Besar Nazirwan Adji Wibowo membenarkan adanya perusakan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam, tetapi baru dilaporkan hari Kamis siang.
Nazirwan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pelaku perusakan. Goa dalam keadaan tidak dijaga karena terletak di daerah terpencil. Hanya penuturan saksi warga sekitar yang melihat adanya cahaya satu lampu senter pada Rabu malam antara pukul 23.30 dan pukul 24.00.
”Saya langsung mengumpulkan muspida dan Forum Kerukunan Umat Beragama agar semua pihak bisa saling menahan diri, terutama karena saat ini menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Nazirwan.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau agar tidak ada pihak yang terpancing. Sejauh ini, menurut Nazirwan, tak ada tanda-tanda munculnya pihak yang terpancing. Bahkan, ormas Nahdlatul Ulama di Karanganyar menyatakan siap membantu mengawal gereja-gereja saat Natal.
Menurut Anne Avantie, desainer asal Solo, dia menerima informasi perusakan tersebut dari penjaga goa dan sejumlah umat Katolik yang tinggal di sekitar goa tersebut. ”Saya benar-benar kaget mendengar informasi tersebut dan menyesalkan perusakannya,” ujar Anne.
Informasi yang diperoleh, selain merusak patung Bunda Maria setinggi 3 meter, pelaku juga menghancurkan 2 patung malaikat dan wadah air suci. Salib milenium yang terbuat dari kayu setinggi 1,5 meter juga hilang.
Aksi perusakan ini telah dilaporkan penjaga Goa Maria Sendang Pawitra, Narto, kepada Kepolisian Sektor Tawangmangu, Kamis pagi. Aparat kepolisian langsung memeriksa lokasi dan memasang garis polisi.
Dari informasi warga setempat, Rabu malam, penjaga goa, Narto, sempat meninggalkan rumah yang tidak jauh dari goa untuk mengunjungi keluarganya. Sekitar pukul 22.00 dia kembali ke rumah dan mengecek goa, tetapi tidak ada kejadian apa-apa. Sekitar pukul 24.00 Narto sempat melihat ada cahaya senter di dalam goa. Dipikirnya senter itu milik peziarah sehingga dia tidak mengeceknya. Pagi harinya, pukul 06.00, Narto menemukan gua berantakan. (son/eki)
Disadur dari: kompas.com
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.