RENUNGAN HARIAN PEKAN ADVEN I, Rabu 30 Nopember 2011-11
(Pesta St. Andreas, Rasul)
Rm 10:9-18, Mzm 19:2-3,4-5, Mat 4:18-22
(Pesta St. Andreas, Rasul)
Rm 10:9-18, Mzm 19:2-3,4-5, Mat 4:18-22
BACAAN INJIL:
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
RENUNGAN:
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Hanya kata-kata ini yang diucapkan oleh Yesus kepada Petrus dan suadaranya Andreas juga kepada Yakobus dan Saudaranya Yohanes, kedua anak Zebedeus. Sapaan atau kata-kata Yesus sungguh luar biasa, karena hanya dengna kata-kata itu mereka semua mengikuti Yesus, mereka langsung meninggalkan pekerjaan, jala dan bahkan ayah mereka. Mereka juga belum tahu pasti ke mana mereka mengikuti Yesus dan pekerjaan apa sebenarnya menjadi penjala manusia yang dimaksudkan oleh Yesus. Dalam hal ini kita tidak usah terlalu heran, karena Yesus adalah Tuhan, kuasanya juga mengalir dalam perkataan-Nya.
Yang menjadi permenungan kita adalah bahwa Tuhan justru memanggil mereka yang hanya seorang nelayan saja, bukan dari kalangan berpendidikan dan tentu juga bukan orang kaya. Para nelayan pada umumnya sudah biasa menghadapi tantangan dan mereka biasa mempertaruhkan nyawanya di tengah lautan, para nelayan umumnya keras, kuat fisik dan juga tidak gampang menyerah, atau ulet. Namun kiranya bukan karena itu Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia. Yesus memanggil mereka adalah karena Yesus mengasihi semua orang dan Yesus sebenarnya memanggil semua orang untuk mengikuti Dia. Namun Dia tahu apakah seseorang itu mau mengikuti-Nya atau tidak, karena itulah ketika Yesus melihat mereka, Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia dan memang benar bahwa mereka menanggapi ajakan Yesus. Mereka menanggapinya dengan sungguh dengan berani meninggalkan hidup lama mereka sebagai nelayan dan mengikuti Yesus serta kelak menjadi penjala manusia. Ini berarti menanggapi panggila Yesus, berarti menjadi manusia baru yang semata-mata mengikuti Yesus dan menjadi penjala manusia tuk mengikuti Yesus.
Kita semua juga dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia dan mau menjadikan kita sebagai penjala manusia. Panggilan Yesus ini ditujukan kepada kita semua, tanpa memandang status dan kedudukan kita. Ini sungguh hal yang luar biasa, karena Yesus yang adalah Tuhan, bukan hanya mau menyapa kita tetapi malah mau mengajak kita mengikuti-Nya dan bahkan mau mempercayai kita sebagia penjala manusia. Hanya persoalannya, kita menanggapi panggilan Yesus tetapi tidak seperti para rasul menanggapi panggilan Yesus yakni dengan berani meninggalkan pekerjaan, dan menjalani hidup baru dengan Yesus. Kita mengatakan diri sebagai pengikut Yesus, tetapi kita masih senang hidup dalam manusia lama kita, yakni masih senang hanya mencari kesenangan pribadi, tidak berani meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Yesus. Kita tidak percaya bahwa dengan mengikuti Yesus, kita akan beroleh kebahagiaan dan Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Mari kita belajar dari para murid yang menanggapi panggilan Yesus, mereka menjadi manusia baru. Mengikuti Yesus berarti kita harus menjadi manusia baru, hidup dalam dan bersama Yesus.
Selain itu, kita belajar bahwa menanggapi panggilan Yesus berarti kita juga harus siap diminta untuk menjadi penjala manusia. Sehingga jelas bahwa beriman mengikuti Yesus, bukanlah hanya untuk diri sendiri, tetapi iman itu harus kita wartakan sehingga orang lainpun datang mengikuti Yesus. Iman kita tidak pasif hanya untuk diri sendiri, tetapi aktif mengajak orang lain untuk percaya kepada Yesus.
Maka semoga dalam masa Adven ini, kita berusaha hidup menjadi manusia baru dalam dan bersama Yesus. Iman yang hidup, itulah jala yang ampuh untuk menjala manusia dan membawanya kepada Yesus. Amin.
Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia.
RENUNGAN:
"Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Hanya kata-kata ini yang diucapkan oleh Yesus kepada Petrus dan suadaranya Andreas juga kepada Yakobus dan Saudaranya Yohanes, kedua anak Zebedeus. Sapaan atau kata-kata Yesus sungguh luar biasa, karena hanya dengna kata-kata itu mereka semua mengikuti Yesus, mereka langsung meninggalkan pekerjaan, jala dan bahkan ayah mereka. Mereka juga belum tahu pasti ke mana mereka mengikuti Yesus dan pekerjaan apa sebenarnya menjadi penjala manusia yang dimaksudkan oleh Yesus. Dalam hal ini kita tidak usah terlalu heran, karena Yesus adalah Tuhan, kuasanya juga mengalir dalam perkataan-Nya.
Yang menjadi permenungan kita adalah bahwa Tuhan justru memanggil mereka yang hanya seorang nelayan saja, bukan dari kalangan berpendidikan dan tentu juga bukan orang kaya. Para nelayan pada umumnya sudah biasa menghadapi tantangan dan mereka biasa mempertaruhkan nyawanya di tengah lautan, para nelayan umumnya keras, kuat fisik dan juga tidak gampang menyerah, atau ulet. Namun kiranya bukan karena itu Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia. Yesus memanggil mereka adalah karena Yesus mengasihi semua orang dan Yesus sebenarnya memanggil semua orang untuk mengikuti Dia. Namun Dia tahu apakah seseorang itu mau mengikuti-Nya atau tidak, karena itulah ketika Yesus melihat mereka, Yesus memanggil mereka untuk mengikuti Dia dan memang benar bahwa mereka menanggapi ajakan Yesus. Mereka menanggapinya dengan sungguh dengan berani meninggalkan hidup lama mereka sebagai nelayan dan mengikuti Yesus serta kelak menjadi penjala manusia. Ini berarti menanggapi panggila Yesus, berarti menjadi manusia baru yang semata-mata mengikuti Yesus dan menjadi penjala manusia tuk mengikuti Yesus.
Kita semua juga dipanggil oleh Yesus untuk mengikuti Dia dan mau menjadikan kita sebagai penjala manusia. Panggilan Yesus ini ditujukan kepada kita semua, tanpa memandang status dan kedudukan kita. Ini sungguh hal yang luar biasa, karena Yesus yang adalah Tuhan, bukan hanya mau menyapa kita tetapi malah mau mengajak kita mengikuti-Nya dan bahkan mau mempercayai kita sebagia penjala manusia. Hanya persoalannya, kita menanggapi panggilan Yesus tetapi tidak seperti para rasul menanggapi panggilan Yesus yakni dengan berani meninggalkan pekerjaan, dan menjalani hidup baru dengan Yesus. Kita mengatakan diri sebagai pengikut Yesus, tetapi kita masih senang hidup dalam manusia lama kita, yakni masih senang hanya mencari kesenangan pribadi, tidak berani meninggalkan kebiasaan-kebiasaan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Yesus. Kita tidak percaya bahwa dengan mengikuti Yesus, kita akan beroleh kebahagiaan dan Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Mari kita belajar dari para murid yang menanggapi panggilan Yesus, mereka menjadi manusia baru. Mengikuti Yesus berarti kita harus menjadi manusia baru, hidup dalam dan bersama Yesus.
Selain itu, kita belajar bahwa menanggapi panggilan Yesus berarti kita juga harus siap diminta untuk menjadi penjala manusia. Sehingga jelas bahwa beriman mengikuti Yesus, bukanlah hanya untuk diri sendiri, tetapi iman itu harus kita wartakan sehingga orang lainpun datang mengikuti Yesus. Iman kita tidak pasif hanya untuk diri sendiri, tetapi aktif mengajak orang lain untuk percaya kepada Yesus.
Maka semoga dalam masa Adven ini, kita berusaha hidup menjadi manusia baru dalam dan bersama Yesus. Iman yang hidup, itulah jala yang ampuh untuk menjala manusia dan membawanya kepada Yesus. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.