RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXXIII, Selasa 15 Nopember 2011
Albertus Agung, Magdalena Morano
2Mak 6:18-31, Mzm 4:2-3,4-5,6-7, Luk 19:1-10
Albertus Agung, Magdalena Morano
2Mak 6:18-31, Mzm 4:2-3,4-5,6-7, Luk 19:1-10
BACAAN INJIL
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
RENUNGAN:
"Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Kata-kata Yesus ini pasti sungguh mengejutkan Zakeus. Zakeus tentu tidak menyangka bahwa Yesus bisa melihat dia yang sedang berada di pohon padahal saat itu pasti sedang rame, Yesus juga mau menyapa dan menumpang di rumahnya. Sebab orang banyak menyingkirkan dia karena dianggap pendosa, tetapi Yesus malah melihat dia berada di atas pohon, menyapa dan menumpang di rumahnya.
Dalam Injil hari ini, kembali diperlihatkan kepada kita bagaimana kasih Allah yang menyapa kita semua. Dalam injil kemarin Yesus menyapa orang sakit, hari ini Yesus menyapa Zakeus yang dianggap seorang pendosa dan bahkan mau menumpang di rumahnya. Tindakan Yesus ini tentu membuat orang banyak heran, karena Yesus bukan hanya menyapa Zakeus tetapi malah menumpang di rumahnya. Sapaan Yesus sungguh itulah yang mengubah dirinya, dan menjadi kesukaan besar baginya. Dia yang selama ini tentu merasa hina karena dianggap pendosa dan disingkirkan oleh orang banyak, tetapi ternyata Yesus menyapanya dengan penuh kasih dan mau menerima dia sehingga Yesus mau menumpang di rumahnya. Inilah yang membuat Zakeus bertobat, menjadi manusia baru setelah merasakan sapaan kasih dari Yesus. Pertobatannya dinyatakannya dengan membagikan separoh dari hartanya dan mengganti 4 kali lipat kepada orang-orang yang selama ini dia peras. Bentuk pertobatan ini tentu bukan hanya sekedar mebagikan harta, tetapi bisa diartikan bahwa Zakeus bertobat menjadi manusia baru dengan berani berbagi berkat sukacita kepada orang lain, dan berani kehilangan harta demi menebus dosa-dosanya kepada orang lain.
Kita semua tentu tidak luput dari kesalahan dan dosa. Tidak ada diantara kita yang bisa mengatakan bahwa dirinya tidak berdosa dan tidak membutuhkan pertobatan. Oleh karena itu, hari ini juga Yesus menyapa kita, agar kita turun atau keluar dari hidup yang penuh dengan kedosaan untuk ikut makan bersama dengan Yesus. Yesus juga ingin menumpang dalam rumah kita, dalam kehidupan dan hati kita. Dengarkanlah sapaan Yesus yang mengasihi kita, ijinkan dia memasuki kehidupanmu, agar Anda merasakan sukacita seperti yang dirasakan oleh Zakeus. Yesus mengasihi kita semua tanpa terkecuali. Kesadaran kasih Allah yang menyapa kita, ini kiranya harus membuat kita berani hidup menjadi manusia baru, yakni bertobat. Bertobatlah karena Yesus mengasihi kita semua. Pertobatan kita hendaknya terungkap dalam sikap hidup berani berbagi sukacita dengan orang lain, berani berbagi berkat Tuhan yang kita terima dan selama ini hanya untuk diri sendiri, tetapi dalam pertobatan kita berani berbagi dengan sesama yang kekurangan. Pertobatan juga harus diungkapkan dengan berani lebih berbuat banyak kepada sesama yang mungkin kita sakiti atau kita abaikan.
Pertobatan kita juga hendaknya terungkap dengan sikap berani mengasihi sesama, apalagi mereka yang tersingkirkan karena kemiskinan atau karena dianggap berdosa. Memang menjadi manusia yang baik penuh dengan resiko. Yesus sendiri jelas dikritik dan disindir orang banyak ketika dia menyapa Zakeus dan menumpang di rumahnya. Dengan demikian jelaslah bahwa hidup dan beruat baik juga menganggap orang yang disingkirkan orang lain sebagai sesama atau saudara pasti akan mendapat tantangan dari banyak orang. Berbaik baik harus berani melawan arus kebiasaan orang lain yang tidak baik, berbuat baik harus berani menanggung resiko. Namun yakinlah, perbuatan baik, perbuatan kasih kepada sesama, itu berarti kita hidup bersama Yesus, Yesus bersama kita dan hidup yang demikian itu mebawa kebaikan kepada diri sendiri dan juga itulah yang bisa mengubah sesama untuk bertobat. Teladan hidup dan perbuatan kasih kepada sesama, adalah pewartaan yang akan membuahkan pertobatan kepada sesama. Amin.
Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
RENUNGAN:
"Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Kata-kata Yesus ini pasti sungguh mengejutkan Zakeus. Zakeus tentu tidak menyangka bahwa Yesus bisa melihat dia yang sedang berada di pohon padahal saat itu pasti sedang rame, Yesus juga mau menyapa dan menumpang di rumahnya. Sebab orang banyak menyingkirkan dia karena dianggap pendosa, tetapi Yesus malah melihat dia berada di atas pohon, menyapa dan menumpang di rumahnya.
Dalam Injil hari ini, kembali diperlihatkan kepada kita bagaimana kasih Allah yang menyapa kita semua. Dalam injil kemarin Yesus menyapa orang sakit, hari ini Yesus menyapa Zakeus yang dianggap seorang pendosa dan bahkan mau menumpang di rumahnya. Tindakan Yesus ini tentu membuat orang banyak heran, karena Yesus bukan hanya menyapa Zakeus tetapi malah menumpang di rumahnya. Sapaan Yesus sungguh itulah yang mengubah dirinya, dan menjadi kesukaan besar baginya. Dia yang selama ini tentu merasa hina karena dianggap pendosa dan disingkirkan oleh orang banyak, tetapi ternyata Yesus menyapanya dengan penuh kasih dan mau menerima dia sehingga Yesus mau menumpang di rumahnya. Inilah yang membuat Zakeus bertobat, menjadi manusia baru setelah merasakan sapaan kasih dari Yesus. Pertobatannya dinyatakannya dengan membagikan separoh dari hartanya dan mengganti 4 kali lipat kepada orang-orang yang selama ini dia peras. Bentuk pertobatan ini tentu bukan hanya sekedar mebagikan harta, tetapi bisa diartikan bahwa Zakeus bertobat menjadi manusia baru dengan berani berbagi berkat sukacita kepada orang lain, dan berani kehilangan harta demi menebus dosa-dosanya kepada orang lain.
Kita semua tentu tidak luput dari kesalahan dan dosa. Tidak ada diantara kita yang bisa mengatakan bahwa dirinya tidak berdosa dan tidak membutuhkan pertobatan. Oleh karena itu, hari ini juga Yesus menyapa kita, agar kita turun atau keluar dari hidup yang penuh dengan kedosaan untuk ikut makan bersama dengan Yesus. Yesus juga ingin menumpang dalam rumah kita, dalam kehidupan dan hati kita. Dengarkanlah sapaan Yesus yang mengasihi kita, ijinkan dia memasuki kehidupanmu, agar Anda merasakan sukacita seperti yang dirasakan oleh Zakeus. Yesus mengasihi kita semua tanpa terkecuali. Kesadaran kasih Allah yang menyapa kita, ini kiranya harus membuat kita berani hidup menjadi manusia baru, yakni bertobat. Bertobatlah karena Yesus mengasihi kita semua. Pertobatan kita hendaknya terungkap dalam sikap hidup berani berbagi sukacita dengan orang lain, berani berbagi berkat Tuhan yang kita terima dan selama ini hanya untuk diri sendiri, tetapi dalam pertobatan kita berani berbagi dengan sesama yang kekurangan. Pertobatan juga harus diungkapkan dengan berani lebih berbuat banyak kepada sesama yang mungkin kita sakiti atau kita abaikan.
Pertobatan kita juga hendaknya terungkap dengan sikap berani mengasihi sesama, apalagi mereka yang tersingkirkan karena kemiskinan atau karena dianggap berdosa. Memang menjadi manusia yang baik penuh dengan resiko. Yesus sendiri jelas dikritik dan disindir orang banyak ketika dia menyapa Zakeus dan menumpang di rumahnya. Dengan demikian jelaslah bahwa hidup dan beruat baik juga menganggap orang yang disingkirkan orang lain sebagai sesama atau saudara pasti akan mendapat tantangan dari banyak orang. Berbaik baik harus berani melawan arus kebiasaan orang lain yang tidak baik, berbuat baik harus berani menanggung resiko. Namun yakinlah, perbuatan baik, perbuatan kasih kepada sesama, itu berarti kita hidup bersama Yesus, Yesus bersama kita dan hidup yang demikian itu mebawa kebaikan kepada diri sendiri dan juga itulah yang bisa mengubah sesama untuk bertobat. Teladan hidup dan perbuatan kasih kepada sesama, adalah pewartaan yang akan membuahkan pertobatan kepada sesama. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.