PERAYAAN YUBILEUM 75TAHUN GEREJA KATOLIK di SAMOSIR
Refleksi atas Kehadiran dan Fungsi Agama
Refleksi atas Kehadiran dan Fungsi Agama
Perayaan Yubileum 75 tahun Gereja Kqtolik di Samosir merupakan perayaan syukur atas hadirnya Gereja Katolik di daerah ini. Dalam usia 75 tahun(1936-2011) Gereja telah ikut berpartisipas i untuk membangun iman, moral, dan kemanusiaan masyarakat Samosir. Gereja Katolik termasuk salah satu pioneer dalam membuka dan memajukan pendidikan dan kesehatan masyarakal Samosir. Gereja juga ikutserta berperan dalam pembangunan ekonomi masyarakat lewat Credit Union (CU) dan kelompok-kelompok tani.
GerejaKatolik di Samosir terdiri dari empat paroki, yaitu Paroki Santo Fransiskus Asisi Palipi, Paroki Santo Paulus Onan Runggu, Paroki Santo Mikael Pangururan, dan Paroki Santo Antonio Maria Claret Tomok-Simanindo. Jumlah umahrya sekarang ini 51.792 jiwa dan itu sama dengan40,56% dari jumlah pemeluk agama di Kabupaten Samosir (BPS 2010).
Dinamika Kehidupan Gereja Katolik Samosir
Bukan seperti biasanya penyebaran agama, di mana misionaris menyebarkan agamanya ke daerah yang belum beragama. Hadirnya Gereja Katolik di Tanah Batak - termasuk di Pulau Samosir - diprakarsai oleh orang Batak sendiri. Mereka datang kepada Mgr. Brans di Padang pada tahun l922-1923 meminta supaya Gereja Katolik bermisi diTanah Batak.
Namun ada kesulitan Misi Katolik untuk masuk ke daerah Batak berhubung dengan adanya larangan dari Pemerintah Hindia Belanda. Dalam Buku Hukum pasal 123 (setelah 1925 menjadi pasal 177) yang menyatakan: "Guru-guru Kristen, imam-imam dan pendeta-pendeta bila hendak masuk suatu daerah untuk melaksanakan tugas mereka harus lebih dahulu mendapat izin dari Gubernur Jenderal. Kalau tugas mereka dianggap membahayakan keamanan suatu daerah, maka izin masuk mereka dapat dicabut oleh Gubemur Jenderal. Terurama dubbelzending dilarang (sekaligus Misi Katolik dan Zending Protestan)". Karena Zending Protestan sudah aktif sejak tahun 1860 di Tanah Batak, maka Gubernur Jenderal tidak memberi izin kepada Misi Katolik untuk masuk Tanah Batak.
Menghadapi tantangan-tantangan ini, para misionaris tak henti-hentinya berjuang. Mgr. Brans sendiri berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh izin agar para misionaris Katolik dapat masuk ke Tanah Batak, khususnya Tapanuli. Akhirnya pada tahun 1934 Mgr. Matthias Brans menerima surat izin dari Pemerintah Kerajaan Belanda untuk masuk daerah Tapanuli dan memulai misi di antara orang Batak. Pastor Sybrandus van Rossum, misionaris pertama masuk P, Beatus fenniskens, Pastor pertama di Onanrunggu Tanah Batak, tibadi Balige pada tanggal 5 Desember 1934. Dari sana Agama Katolik menyebar ke seluruh daerah Batak.
Dalam perjalanan waktu jumlah orang Katolik berkembang dengan pesat sehingga paroki-paroki baru dibuka. Pada bulan Oktober 1939 Paroki Onan Runggu dibuka. Pada tanggal 1 Agustus 1941 Paroki Pangururan resmi dibuka dengan tujuh stasi. Dan pada tanggal 29 Oklober 2006 dibuka Paroki Tomok-Simanindo yang merupakan pemekaran dari Paroki Parapat dan Pangururan. Memang laju pertumbuhan umat Katolik sempat tersendat oleh pendudukan Jepang. Tetapi sesudah kemerdekaan, pertumbuhan itu jauh lebih cepat berkembang. Orang Batak menerima baik AgamaKatolik.
Perkembangan kuantitatif berlangsung hingga awal tahun 1970-an. Dan karena sudah hampir semua orang Batak memeluk agama – termasuk di Samosir - maka sejak tahun 1970-an orientasi Gereja Katolik lebih kepada pembinaan iman umat. Berbagai komisi didirikan untuk konsolidasi ajaran iman Katolik. Dengan demikian diharapkan pengabdian Gereja kepada masyarakat semakin bermutu.
Refleksi atas Kehadiran dan FungsiAgama Katolik
Setelah 75 tahunhadir dan berkarya di Samosir, Gereja merayakan yubileum.Yubileum ini merupakan momen yang sangat tepat membuat refleksi mendalam atas kehadiran dan fungsi Agama Katolik untuk masyarakat Samosir. Dua hal ingin dicapai lewat perayaan ini. Pertama, Gereja mengevaluasi diri atas segala usaha yang telah dibuat pada masa lalu dan bersyukur atas rahmat Tuhan yang boleh dialami oleh masyarakat Samosir lewat Gereja Katolik. Gereja tidak lupa juga berterimakasih atas jasa-jasa para misionaris untuk menghadirkan dan mengembangkan Gereja. Kedua, Gereja ingin berbuat lebih banyak lagi baik pelayanan rohani maupun fisik demi pembangunan Samosir. Gereja sadar bahwa sebagai institusi agama, dia berfungsi menjadi perekat sendi-sendi kehidupan dan penegak nilai-nilai moral yang baik, benar,jujur dan adil. Untuk mengisi perayaan sepanjang tahun Yubileum, beberapa kegiatan telah dirancalg dan dilaksanakan. Pada tanggal 5 September 2010 telah dilaksanakan Ibadat pembukaan tahun Yubileum di semua gereja di Kabupaten Samosir. Tanggal 11- 12 Desember 2010, Orang Muda Katolik dari ke-empat paroki telah mengadakan penghijauan di Paroki Onan Runggu. Lewat kegiatan ini kaum muda disadarkan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkunan. Dengan kegiatan ini Gereja Katolik juga melaksanakan tugasnya sebagai penjaga keutuhan ciptaan. Tanggal 26 Desember 20 1 0, Gereja dari ke-empat paroki telah melaksanakan Natal Anak-anak Sekolah Minggu (Asmika) di Paroki Palipi. Lewat pesta ini hendak ditanamkan iman Katolik secara dini kepada anak-anak. Tanggal 8 Mei 20 1 I kaum ibu dan bapak ke-empat paroki telah melaksanakan festival budaya di Paroki Tomok-Simanindo. Tari tradisional dan kreasi baru digelar. Lewat festival ini, para orang tua mau menanamkan cinta akan budaya Batak sekaligus menjalin persaudaraan diantara kaum ibu dan bapak. Tanggal 20-22 Mei 20ll, Gereja Katolik dari keempat Paroki telah melaksanakan Sinode di Paroki Pangururan. Sinode ini bertujuan untuk menyatukan visi membangun masyarakat dan daerah Samosir. Sinode memberi tekanan pada tiga pokok penting, yaitu pendalaman paham akan Kekatolikan, peningkatan mutu pengabdian Gereja kepada masyarakat, dan kepedulian Gereja akan lingkungan hidup. Lalu padatanggal l-2 Juli 2011, para kaum religius asal Samosir telah mengadakan reuni di Paroki Pangururan. Tujuan reuni tersebut ialah menjalin kerjasama di antara kaum religius sekaligus memikirkan usaha mengembangkan hidup beragama dan bermasyarakat umat Katolik di Samosir. Dan puncak dari Yubileum sendiri dirayakan pada tanggal 03 Juli 20ll yang lalu di Stasi Silaban, Simbolon Paroki Palipi. Silaban adalah pos misi pertama di Samosir. Pada kesempatan ini, Gereja benyukur kepada Tuhan atas 75 tahum Gereja Katolik hadir dan berkarya di Samosir.
Lewat semua kegiatan ini, Gereja Katolik mau menyatakan diri sebagai komponen utuh masyarakat Samosir dan memberi pelayanan terbaik untuk membangun masyarakat Samosir. Gereja mau hadir sebagai garam dan terang masyarakat. Kehadiran dan fungsinya harus menyatakan kasih, damai, persaudaraan, keadilan, kejujuran, dan membangun solidaritas dengan masyarakat kecil. Gereja hadir untuk menghadirkan kasih Tuhan di tengah masyarakat.
"Yubileum ini sangat berkesan dan menggugah. Saya disadarkan bahwa sudah 75 tahun Katolik di Samosir ini. Rasanya baru kemarin jadi Katolik. Terus terang, belum ada hal yang serius yang saya sumbangkan ke gereja saya. Gereja memang sudah banyak berbuat, tetapi Saya. Apa, ya?",kata Pak Hasoloan Pandiangan sambil mengingat-ingat. Semoga Perayaan Yubileum 75 tahun Gereja Katolik di Samosir menjadi peneguhan dan pembaharuan diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di hadapan Tuhan dan di tengah masyarakat Samosir.
Oleh: P. HermanNainggolan, OFM Cap.
Disadur dari: MENJEMAAT, No. */XXXII/Agustus 2011
GerejaKatolik di Samosir terdiri dari empat paroki, yaitu Paroki Santo Fransiskus Asisi Palipi, Paroki Santo Paulus Onan Runggu, Paroki Santo Mikael Pangururan, dan Paroki Santo Antonio Maria Claret Tomok-Simanindo. Jumlah umahrya sekarang ini 51.792 jiwa dan itu sama dengan40,56% dari jumlah pemeluk agama di Kabupaten Samosir (BPS 2010).
Dinamika Kehidupan Gereja Katolik Samosir
Bukan seperti biasanya penyebaran agama, di mana misionaris menyebarkan agamanya ke daerah yang belum beragama. Hadirnya Gereja Katolik di Tanah Batak - termasuk di Pulau Samosir - diprakarsai oleh orang Batak sendiri. Mereka datang kepada Mgr. Brans di Padang pada tahun l922-1923 meminta supaya Gereja Katolik bermisi diTanah Batak.
Namun ada kesulitan Misi Katolik untuk masuk ke daerah Batak berhubung dengan adanya larangan dari Pemerintah Hindia Belanda. Dalam Buku Hukum pasal 123 (setelah 1925 menjadi pasal 177) yang menyatakan: "Guru-guru Kristen, imam-imam dan pendeta-pendeta bila hendak masuk suatu daerah untuk melaksanakan tugas mereka harus lebih dahulu mendapat izin dari Gubernur Jenderal. Kalau tugas mereka dianggap membahayakan keamanan suatu daerah, maka izin masuk mereka dapat dicabut oleh Gubemur Jenderal. Terurama dubbelzending dilarang (sekaligus Misi Katolik dan Zending Protestan)". Karena Zending Protestan sudah aktif sejak tahun 1860 di Tanah Batak, maka Gubernur Jenderal tidak memberi izin kepada Misi Katolik untuk masuk Tanah Batak.
Menghadapi tantangan-tantangan ini, para misionaris tak henti-hentinya berjuang. Mgr. Brans sendiri berusaha sekuat tenaga untuk memperoleh izin agar para misionaris Katolik dapat masuk ke Tanah Batak, khususnya Tapanuli. Akhirnya pada tahun 1934 Mgr. Matthias Brans menerima surat izin dari Pemerintah Kerajaan Belanda untuk masuk daerah Tapanuli dan memulai misi di antara orang Batak. Pastor Sybrandus van Rossum, misionaris pertama masuk P, Beatus fenniskens, Pastor pertama di Onanrunggu Tanah Batak, tibadi Balige pada tanggal 5 Desember 1934. Dari sana Agama Katolik menyebar ke seluruh daerah Batak.
Dalam perjalanan waktu jumlah orang Katolik berkembang dengan pesat sehingga paroki-paroki baru dibuka. Pada bulan Oktober 1939 Paroki Onan Runggu dibuka. Pada tanggal 1 Agustus 1941 Paroki Pangururan resmi dibuka dengan tujuh stasi. Dan pada tanggal 29 Oklober 2006 dibuka Paroki Tomok-Simanindo yang merupakan pemekaran dari Paroki Parapat dan Pangururan. Memang laju pertumbuhan umat Katolik sempat tersendat oleh pendudukan Jepang. Tetapi sesudah kemerdekaan, pertumbuhan itu jauh lebih cepat berkembang. Orang Batak menerima baik AgamaKatolik.
Perkembangan kuantitatif berlangsung hingga awal tahun 1970-an. Dan karena sudah hampir semua orang Batak memeluk agama – termasuk di Samosir - maka sejak tahun 1970-an orientasi Gereja Katolik lebih kepada pembinaan iman umat. Berbagai komisi didirikan untuk konsolidasi ajaran iman Katolik. Dengan demikian diharapkan pengabdian Gereja kepada masyarakat semakin bermutu.
Refleksi atas Kehadiran dan FungsiAgama Katolik
Setelah 75 tahunhadir dan berkarya di Samosir, Gereja merayakan yubileum.Yubileum ini merupakan momen yang sangat tepat membuat refleksi mendalam atas kehadiran dan fungsi Agama Katolik untuk masyarakat Samosir. Dua hal ingin dicapai lewat perayaan ini. Pertama, Gereja mengevaluasi diri atas segala usaha yang telah dibuat pada masa lalu dan bersyukur atas rahmat Tuhan yang boleh dialami oleh masyarakat Samosir lewat Gereja Katolik. Gereja tidak lupa juga berterimakasih atas jasa-jasa para misionaris untuk menghadirkan dan mengembangkan Gereja. Kedua, Gereja ingin berbuat lebih banyak lagi baik pelayanan rohani maupun fisik demi pembangunan Samosir. Gereja sadar bahwa sebagai institusi agama, dia berfungsi menjadi perekat sendi-sendi kehidupan dan penegak nilai-nilai moral yang baik, benar,jujur dan adil. Untuk mengisi perayaan sepanjang tahun Yubileum, beberapa kegiatan telah dirancalg dan dilaksanakan. Pada tanggal 5 September 2010 telah dilaksanakan Ibadat pembukaan tahun Yubileum di semua gereja di Kabupaten Samosir. Tanggal 11- 12 Desember 2010, Orang Muda Katolik dari ke-empat paroki telah mengadakan penghijauan di Paroki Onan Runggu. Lewat kegiatan ini kaum muda disadarkan betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkunan. Dengan kegiatan ini Gereja Katolik juga melaksanakan tugasnya sebagai penjaga keutuhan ciptaan. Tanggal 26 Desember 20 1 0, Gereja dari ke-empat paroki telah melaksanakan Natal Anak-anak Sekolah Minggu (Asmika) di Paroki Palipi. Lewat pesta ini hendak ditanamkan iman Katolik secara dini kepada anak-anak. Tanggal 8 Mei 20 1 I kaum ibu dan bapak ke-empat paroki telah melaksanakan festival budaya di Paroki Tomok-Simanindo. Tari tradisional dan kreasi baru digelar. Lewat festival ini, para orang tua mau menanamkan cinta akan budaya Batak sekaligus menjalin persaudaraan diantara kaum ibu dan bapak. Tanggal 20-22 Mei 20ll, Gereja Katolik dari keempat Paroki telah melaksanakan Sinode di Paroki Pangururan. Sinode ini bertujuan untuk menyatukan visi membangun masyarakat dan daerah Samosir. Sinode memberi tekanan pada tiga pokok penting, yaitu pendalaman paham akan Kekatolikan, peningkatan mutu pengabdian Gereja kepada masyarakat, dan kepedulian Gereja akan lingkungan hidup. Lalu padatanggal l-2 Juli 2011, para kaum religius asal Samosir telah mengadakan reuni di Paroki Pangururan. Tujuan reuni tersebut ialah menjalin kerjasama di antara kaum religius sekaligus memikirkan usaha mengembangkan hidup beragama dan bermasyarakat umat Katolik di Samosir. Dan puncak dari Yubileum sendiri dirayakan pada tanggal 03 Juli 20ll yang lalu di Stasi Silaban, Simbolon Paroki Palipi. Silaban adalah pos misi pertama di Samosir. Pada kesempatan ini, Gereja benyukur kepada Tuhan atas 75 tahum Gereja Katolik hadir dan berkarya di Samosir.
Lewat semua kegiatan ini, Gereja Katolik mau menyatakan diri sebagai komponen utuh masyarakat Samosir dan memberi pelayanan terbaik untuk membangun masyarakat Samosir. Gereja mau hadir sebagai garam dan terang masyarakat. Kehadiran dan fungsinya harus menyatakan kasih, damai, persaudaraan, keadilan, kejujuran, dan membangun solidaritas dengan masyarakat kecil. Gereja hadir untuk menghadirkan kasih Tuhan di tengah masyarakat.
"Yubileum ini sangat berkesan dan menggugah. Saya disadarkan bahwa sudah 75 tahun Katolik di Samosir ini. Rasanya baru kemarin jadi Katolik. Terus terang, belum ada hal yang serius yang saya sumbangkan ke gereja saya. Gereja memang sudah banyak berbuat, tetapi Saya. Apa, ya?",kata Pak Hasoloan Pandiangan sambil mengingat-ingat. Semoga Perayaan Yubileum 75 tahun Gereja Katolik di Samosir menjadi peneguhan dan pembaharuan diri dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di hadapan Tuhan dan di tengah masyarakat Samosir.
Oleh: P. HermanNainggolan, OFM Cap.
Disadur dari: MENJEMAAT, No. */XXXII/Agustus 2011
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.