RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXIII, Selasa 6 September 2011
Kol 2:6-15, Mzm 145:1-2,8-9,10-11, Luk 6:12-19
Kol 2:6-15, Mzm 145:1-2,8-9,10-11, Luk 6:12-19
BACAAN INJIL:
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
RENUNGAN:
Tentu bukan suatu kebetulan bahwa Yesus memilih kedua belas rasul setelah Yesus berdoa. Juga bukan suatu kebetulan bahwa setelah mereka dipilih oleh Yesus Yesus menemui, mengajar banyak orang dan menyembuhkan yang sakit. Semuanya menunjukkan hakekat para murid dan apa yang diharapkan menjadi tugas mereka dalam pemilihan itu.
Menjadi murid atau pengikut Yesus adalah anugerah dan berkat Tuhan. Tuhanlah sebenarnya yang memanggil kita untuk mengikuti Dia. Tuhan melakukannya karena Tuhan menghendaki kita ikut menikmati kebahagiaan surgawi. Tuhan memanggil kita menjadi pengikut-Nya, tanpa melihat status atau kedudukan kita, tetapi Dia memanggil semua orang. Hanya persoalannya tidak semua orang berani menanggapi panggilan itu. Sebab jelas bahwa menjadi pengikut Yesus bukanlah hal yang mudah. Dalam Injil dengan jelas diterangkan bahwa menanggapi panggilan Yesus menjadi pengikut-Nya bukan hanya sekedar mendengar pengajaran-Nya, bukan hanya sekedar tahu dan mengerti apa yang diajarkan-Nya, tetapi harus menjadi murid yang mampu menyampaikan sabda Tuhan kepada orang lain dan bahkan harus membawa sukacita kepada sesama. Karena alasan inilah mungkin makanya tidak banyak yang berani menanggapi panggilan Tuhan.
Maka jelaslah bagi kita bahwa menjadi pengikut Kristus adalah anugerah dan berkat Tuhan. Kita dipanggil bukan hanya untuk mengenal Dia, bukan hanya untuk mengetahui ajaran-Nya, tetapi terutama melanjutkan karya keselamatan Allah kepada sesama manusia. Semoga kita menjadi murid Kristus yang sejati dan setia. Amin.
Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
RENUNGAN:
Tentu bukan suatu kebetulan bahwa Yesus memilih kedua belas rasul setelah Yesus berdoa. Juga bukan suatu kebetulan bahwa setelah mereka dipilih oleh Yesus Yesus menemui, mengajar banyak orang dan menyembuhkan yang sakit. Semuanya menunjukkan hakekat para murid dan apa yang diharapkan menjadi tugas mereka dalam pemilihan itu.
Menjadi murid atau pengikut Yesus adalah anugerah dan berkat Tuhan. Tuhanlah sebenarnya yang memanggil kita untuk mengikuti Dia. Tuhan melakukannya karena Tuhan menghendaki kita ikut menikmati kebahagiaan surgawi. Tuhan memanggil kita menjadi pengikut-Nya, tanpa melihat status atau kedudukan kita, tetapi Dia memanggil semua orang. Hanya persoalannya tidak semua orang berani menanggapi panggilan itu. Sebab jelas bahwa menjadi pengikut Yesus bukanlah hal yang mudah. Dalam Injil dengan jelas diterangkan bahwa menanggapi panggilan Yesus menjadi pengikut-Nya bukan hanya sekedar mendengar pengajaran-Nya, bukan hanya sekedar tahu dan mengerti apa yang diajarkan-Nya, tetapi harus menjadi murid yang mampu menyampaikan sabda Tuhan kepada orang lain dan bahkan harus membawa sukacita kepada sesama. Karena alasan inilah mungkin makanya tidak banyak yang berani menanggapi panggilan Tuhan.
Maka jelaslah bagi kita bahwa menjadi pengikut Kristus adalah anugerah dan berkat Tuhan. Kita dipanggil bukan hanya untuk mengenal Dia, bukan hanya untuk mengetahui ajaran-Nya, tetapi terutama melanjutkan karya keselamatan Allah kepada sesama manusia. Semoga kita menjadi murid Kristus yang sejati dan setia. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.