RENUNGAN HARI BIASA PEKAN XXIII, Sabtu 10 September 2011
Nikolaus Tolentino, Oglerius, Fransiskus Garate
1Tim 1:15-17, Mzm 113:1-2,3-4,5a,6-7, Luk 6:43-49
Nikolaus Tolentino, Oglerius, Fransiskus Garate
1Tim 1:15-17, Mzm 113:1-2,3-4,5a,6-7, Luk 6:43-49
BACAAN INJIL:
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya?Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
RENUNGAN:
Penampilan dan kata-kata yang baik yang kita ucapkan, belum sepenuhnya menunjukkan siapa diri kita, hakekat atau mutu dari diri kita. Orang yang berkata-kata baik, indah, enak di dengar dan berpenampilan baik, belumlah berarti dia memiliki niat dan hati yang baik, tulus dan bersih pula. Bukti nyata dapat kita temukan dalam kehidupan sekarang ini. Kita banyak mendengar para pejabat yang berpenampilan baik, berpendidikan dan seringkali mengumbar janji dan kata-kata yang indah, enak di dengar, namun ternyata mereka adalah seorang koruptor yang hidup tanpa peduli bahwa mereka menyengsarakan orang banyak. Terlebih lagi mereka itu tentu mengatakan diri mereka sebagai orang beriman. Oleh karena itulah dapat kita katakan bahwa hidup baik dan perbuatan baik yang kita lakukan, itulah yang menunjukkan hakekat dan mutu seseorang.
Demikian halnya dalam hidup beriman. Orang yang berpenampilan baik, rajin ke Gereja dan pintar atau sering mengucapkan sabda Tuhan, belum menjadi gambaran bahwa seseorang itu sungguh beriman. Tetapi bila seseorang itu berusaha hidup baik, melakukan perbuatan baik dan mengatakan kata-kata yang baik pula, maka bisa dikatakan bahwa mereka beriman. Kedalaman iman seseorang itu juga akan terpancar dalam kesetiaan bertahan dalam iman meskipun menghadapi persoalan hidup yang berat sekalipun. Orang yang demikian bukan hanya bertahan dalam hidup yang sekarang tetapi dia juga akan beroleh kehidupan kekal. Hal inilah yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini.
Sungguh menarik apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Yesus mengatakan bahwa pohon dikenal dari buahnya, pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik pula. Demikian juga orang yang baik akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, demikian sebaliknya. Nah kita adalah berasalah dari Allah, milik Allah dan Allah sendiri telah menjadikan kita sebagai putera dan puteri-Nya. Tentu seharusnya kita harus menghasilkan buah yang baik pula, sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Sehingga dari hidup kita, dari buah-buah yang kita hasilkan seharusnya semakin menyatakan kepada dunia bahwa Allah itu kuasa dan maha baik. Namun kenyataannya buah yang baik seringkali tidak kita hasilkan karena kita seringkali hanya mengatakan diri sebagai orang beriman, hanya mendengarkan sabda Tuhan, mewartakannya tetapi tidak menyimpan dalam hati kita serta tidak kita laksanakan. Sabda Allah yang kita dengar hendaknya kita simpan dalam hati dan kita laksanakan sehingga pada akhirnya kita akan menghasilkan buah yang baik pula yakni hidup yang baik dan perbuatan-perbuatan baik. Dengan demikian buah yang baik yang kita hasilkan menunjukkan bahwa benarlah kita berasal dari pohon yang baik, yakni Allah sendiri dan bahwa kita benarlah milik Allah, putera-puteri Allah. Hal ini juga nyata dalam hidup kita yang tetap setia beriman kepada Tuhan, meskipun kita menghadapi persoalan hidup yang berat sekalipun.
Maka para Saudara-saudari milik Tuhan, dengarkanlah sabda Tuhan dan leksanakanlah dalam hidup, hasilkanlah buah-buah yang baik dalam hidup sehari-hari yakni dengan hidup baik, perbuatan-perbuatan baik serta setia pada Tuhan, maka nyatalah bahwa kita berasal dari ohon yang baik yakni Tuhan yang menjadikan kita miliki-Nya, putera-puteri-Nya. Amin.
"Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik. Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya?Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."
RENUNGAN:
Penampilan dan kata-kata yang baik yang kita ucapkan, belum sepenuhnya menunjukkan siapa diri kita, hakekat atau mutu dari diri kita. Orang yang berkata-kata baik, indah, enak di dengar dan berpenampilan baik, belumlah berarti dia memiliki niat dan hati yang baik, tulus dan bersih pula. Bukti nyata dapat kita temukan dalam kehidupan sekarang ini. Kita banyak mendengar para pejabat yang berpenampilan baik, berpendidikan dan seringkali mengumbar janji dan kata-kata yang indah, enak di dengar, namun ternyata mereka adalah seorang koruptor yang hidup tanpa peduli bahwa mereka menyengsarakan orang banyak. Terlebih lagi mereka itu tentu mengatakan diri mereka sebagai orang beriman. Oleh karena itulah dapat kita katakan bahwa hidup baik dan perbuatan baik yang kita lakukan, itulah yang menunjukkan hakekat dan mutu seseorang.
Demikian halnya dalam hidup beriman. Orang yang berpenampilan baik, rajin ke Gereja dan pintar atau sering mengucapkan sabda Tuhan, belum menjadi gambaran bahwa seseorang itu sungguh beriman. Tetapi bila seseorang itu berusaha hidup baik, melakukan perbuatan baik dan mengatakan kata-kata yang baik pula, maka bisa dikatakan bahwa mereka beriman. Kedalaman iman seseorang itu juga akan terpancar dalam kesetiaan bertahan dalam iman meskipun menghadapi persoalan hidup yang berat sekalipun. Orang yang demikian bukan hanya bertahan dalam hidup yang sekarang tetapi dia juga akan beroleh kehidupan kekal. Hal inilah yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini.
Sungguh menarik apa yang dikatakan oleh Yesus dalam Injil hari ini. Yesus mengatakan bahwa pohon dikenal dari buahnya, pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik pula. Demikian juga orang yang baik akan mengeluarkan perbendaharaan yang baik, demikian sebaliknya. Nah kita adalah berasalah dari Allah, milik Allah dan Allah sendiri telah menjadikan kita sebagai putera dan puteri-Nya. Tentu seharusnya kita harus menghasilkan buah yang baik pula, sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Sehingga dari hidup kita, dari buah-buah yang kita hasilkan seharusnya semakin menyatakan kepada dunia bahwa Allah itu kuasa dan maha baik. Namun kenyataannya buah yang baik seringkali tidak kita hasilkan karena kita seringkali hanya mengatakan diri sebagai orang beriman, hanya mendengarkan sabda Tuhan, mewartakannya tetapi tidak menyimpan dalam hati kita serta tidak kita laksanakan. Sabda Allah yang kita dengar hendaknya kita simpan dalam hati dan kita laksanakan sehingga pada akhirnya kita akan menghasilkan buah yang baik pula yakni hidup yang baik dan perbuatan-perbuatan baik. Dengan demikian buah yang baik yang kita hasilkan menunjukkan bahwa benarlah kita berasal dari pohon yang baik, yakni Allah sendiri dan bahwa kita benarlah milik Allah, putera-puteri Allah. Hal ini juga nyata dalam hidup kita yang tetap setia beriman kepada Tuhan, meskipun kita menghadapi persoalan hidup yang berat sekalipun.
Maka para Saudara-saudari milik Tuhan, dengarkanlah sabda Tuhan dan leksanakanlah dalam hidup, hasilkanlah buah-buah yang baik dalam hidup sehari-hari yakni dengan hidup baik, perbuatan-perbuatan baik serta setia pada Tuhan, maka nyatalah bahwa kita berasal dari ohon yang baik yakni Tuhan yang menjadikan kita miliki-Nya, putera-puteri-Nya. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.