RENUNGAN HARI BIASA PEKAN 13, Kamis 14 Juli 2011
(Kamillus dr Lellis, Fransiskus Solanus)
Kel 3:13-20, Mzm 105:1,5,8-9,24-25,26-27, Mat 11:28-30
(Kamillus dr Lellis, Fransiskus Solanus)
Kel 3:13-20, Mzm 105:1,5,8-9,24-25,26-27, Mat 11:28-30
BACAAN INJIL:
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
RENUNGAN:
Saat kita sungguh kehausan, air secangkir akan sangat berharga dibandingkan dengan air satu drum saat kita tidak mengalami kehausan. Demikian juga perhatian, sapaan penuh kasih dan juga pertolongan kecil sangat berharga saat kita memang sangat membutuhkan pertolongan karena mengalami persoalan berat. Mungkin perhatiaan dan pertolongan yang kita terima tidak membebaskan kita dari persoalan yang sedang kita hadapi, tetapi sapaan dan perhatian itu menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi persoalan itu.
Yesus tahu bahwa hidup kita juga tidak lepas dari persoalan dan beban berat hidup ini yang seakan tidak ada henti-hentinya. Penderitaan kita bahkan semakin berat karena seakan tidak ada orang yang peduli dengan kita. Sekarang ini seakan manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri dan seringkali kita begitu mudah menemukan teman untuk tertawa tetapi sangat sulit mencari teman saat kita menangis atau bersedih. Mungkin saja saat kita lagi senang dan kit a memiliki uang, banyak orang yang mau berteman dengan kita. Tetapi saat kita sedih dan kita tidak punya apa-apa, orang akan menjauh dari kita. Sehingga kita menderita seringkali bukan terutama karena persoalan yang sedang kita hadapi karena perasaan tidak ada yang peduli dengan kita, dan seakan kita hanya berjalan sendiri. Pada saat demikian kita menjadi putus asa dan bahkan tidak sedikit yang mencari pelarian kepada hal-hal yang tidak sehat.
Sekali lagi perlu kita ingat bahwa Yesus tahu persoalan hidup kita sehingga Dia menawarkan diri agar kita datang kepada-Nya. Dia berjanji bahwa Dia adalah lemah lembut yang mengerti persoalan yang kita hadapi. Dia tidak akan mempersalahkan kita atas persoalan kita tetapi malah akan memberi kelegaan kepada kita. Yesus juga tentunya akan menolong kita. Nah, mari kita datang kepada Yesus dalam seluruh hidup kita terutama saat kita mengalami persoalan hidup, sebab Dia akan memberi kelegaan kepada kita.
Sebagai murid-murid Kristus, kita juga harus belajar dari Yesus yang lemah lembut. Di antara sesama kita banyak orang menderita karena persoalan dan beban yang mereka alami. Diantara kita banyak sesama kita yang mendambakan kasih dan perhatian. Maka hendaknya kita juga belajar dari Yesus dengan menjadi orang yang lemah lembut terhadap sesama kita yang menderita. Seringkali kita tanpa sadar tidak hanya tidak memperhatikan sesama yang menderita, tetapi kita malah mempersalahkan mereka dengan mengatakan bahwa mereka mengalami itu semua karena kesalahan mereka. Beban penderitaan sesama yang sudah berat bukannya kita ringankan tetapi kita tambahi dengan mempersalahkan mereka. Maka baiklah kiranya sebagai murid-murid Kristus belajar dari Yesus dengan bersikap lemah lembut kepada sesama kita yang sedang letih lesu karena beban persoalan hidup mereka. Semoga kitapun berani mengundang sesama kita yang menderita agar datang kepada dan kita memberi bantuan atau kelegaan kepada mereka. Amin.
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
RENUNGAN:
Saat kita sungguh kehausan, air secangkir akan sangat berharga dibandingkan dengan air satu drum saat kita tidak mengalami kehausan. Demikian juga perhatian, sapaan penuh kasih dan juga pertolongan kecil sangat berharga saat kita memang sangat membutuhkan pertolongan karena mengalami persoalan berat. Mungkin perhatiaan dan pertolongan yang kita terima tidak membebaskan kita dari persoalan yang sedang kita hadapi, tetapi sapaan dan perhatian itu menjadi kekuatan bagi kita dalam menghadapi persoalan itu.
Yesus tahu bahwa hidup kita juga tidak lepas dari persoalan dan beban berat hidup ini yang seakan tidak ada henti-hentinya. Penderitaan kita bahkan semakin berat karena seakan tidak ada orang yang peduli dengan kita. Sekarang ini seakan manusia hidup hanya untuk dirinya sendiri dan seringkali kita begitu mudah menemukan teman untuk tertawa tetapi sangat sulit mencari teman saat kita menangis atau bersedih. Mungkin saja saat kita lagi senang dan kit a memiliki uang, banyak orang yang mau berteman dengan kita. Tetapi saat kita sedih dan kita tidak punya apa-apa, orang akan menjauh dari kita. Sehingga kita menderita seringkali bukan terutama karena persoalan yang sedang kita hadapi karena perasaan tidak ada yang peduli dengan kita, dan seakan kita hanya berjalan sendiri. Pada saat demikian kita menjadi putus asa dan bahkan tidak sedikit yang mencari pelarian kepada hal-hal yang tidak sehat.
Sekali lagi perlu kita ingat bahwa Yesus tahu persoalan hidup kita sehingga Dia menawarkan diri agar kita datang kepada-Nya. Dia berjanji bahwa Dia adalah lemah lembut yang mengerti persoalan yang kita hadapi. Dia tidak akan mempersalahkan kita atas persoalan kita tetapi malah akan memberi kelegaan kepada kita. Yesus juga tentunya akan menolong kita. Nah, mari kita datang kepada Yesus dalam seluruh hidup kita terutama saat kita mengalami persoalan hidup, sebab Dia akan memberi kelegaan kepada kita.
Sebagai murid-murid Kristus, kita juga harus belajar dari Yesus yang lemah lembut. Di antara sesama kita banyak orang menderita karena persoalan dan beban yang mereka alami. Diantara kita banyak sesama kita yang mendambakan kasih dan perhatian. Maka hendaknya kita juga belajar dari Yesus dengan menjadi orang yang lemah lembut terhadap sesama kita yang menderita. Seringkali kita tanpa sadar tidak hanya tidak memperhatikan sesama yang menderita, tetapi kita malah mempersalahkan mereka dengan mengatakan bahwa mereka mengalami itu semua karena kesalahan mereka. Beban penderitaan sesama yang sudah berat bukannya kita ringankan tetapi kita tambahi dengan mempersalahkan mereka. Maka baiklah kiranya sebagai murid-murid Kristus belajar dari Yesus dengan bersikap lemah lembut kepada sesama kita yang sedang letih lesu karena beban persoalan hidup mereka. Semoga kitapun berani mengundang sesama kita yang menderita agar datang kepada dan kita memberi bantuan atau kelegaan kepada mereka. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.