RENUNGAN PEKAN PASKAH III, Selasa 10 Mei 2011
(Antonius dr Florence, Damianus de Veuster)
Kis 7:51-8:1a, Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab, Yoh 6:30-35
(Antonius dr Florence, Damianus de Veuster)
Kis 7:51-8:1a, Mzm 31:3cd-4,6ab,7b,8a,17,21ab, Yoh 6:30-35
"Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi."
BACAAN INJIL:
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kita hidup, bekerja dan pada akhirnya menghasilkan apa yang kita kerjakan atau usahakan. Kita mendapat rejeki, entah itu karena kita bekerja keras atau karena bantuan orang lain. Namun ingatlah bahwa semuanya itu bukan melulu karena rejeki kita, bukan melulu karena kerja keras atau kebaikan orang lain, tetapi semuanya berasal dari Tuhan yang senantiasa memberkati kita. Seringkali kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah hanya karena kerja keras kita atau hanya karena kebaikan orang lain kepada kita, bukan dari Allah. Sehingga kerap kita seakan memuja keberhasilan kita, memuji atau mengabdi kepada orang yang memang mungkin membantu kita.
Dalam Injil hari ini juga kita mendengarkan bagaimana Yesus menegur bangsa Israel. Dalam kisah nenek moyang mereka ketika keluar dari tanah Mesir, di padang gurun saat pelarian, mereka kelaparan. Pada saat itu Musa memohon bantuan dari Tuhan dan akhirnya Tuhan mengirimkan burung gagak membawa roti manna kepada mereka sehingga mereka semua dapat makan dan tidak mati kelaparan. Namun mereka melihat peristiwa itu adalah karena Musa, bukan karena bantuan dan berkat Allah yang menyertai mereka. Mereka bukannya memuji dan memuliakan Allah tetapi hanya memuji Abraham. Hal yang demikian juga kerap terjadi dalam diri kita. Kita beroleh berkat, beroleh rejeki hidup atau apa yang kita miliki, kita anggap hanya karena kerja keras kita atau karena bantuan orang lain. Kita tidak mampu melihatnya dalam iman, bahwa semuanya itu berasal dari Allah sendiri, karena Allah yang mahakuasa dan mahakasih senantiasa memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Allah melakukannya dengan berbagai cara yang kadang kala tidak kita pahami.
Allah yang mahakuasa, mahakasih yang memberi kita hidup juga memberikan Yesus kepada kita. Dia datang untuk memberi hidup kekal. Yesus adalah roti hidup yang memjamin kita kehidup yang kekal. Sehingga dengan beriman kepada Dia, kita akan memperoleh hidup kekal. Yesus sendiri telah memberikan diri-Nya sebagai makakan rohani bagi kita. Dia memberikan diri-Nya sebagai makanan rohani bagi kita, itulah yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi setiap kita menyambut komuni suci. Sebab bagi kita roti dan anggut adalah tubuh Yesus sendiri yang diberikan kepada kita, untuk kita santap agar kita beroleh keselamatan sebab Dia bersatu dengan kita. Roti hidup yang kita sambut pada perayaan ekaristi merupakan perwujudan janji Allah bahwa Dia akan menyertai kita sepanjang segala masa.
Oleh karena itu, semoga kita senantiasa bahwa Allah-lah sumber hidup dan yang senantiasa menyelenggarakan hidup kita. Semoga kita juga percaya bahwa Yesuslah Roti hidup yang telah memberikan diri-Nya menjadi santapan rohani bagi kita, dan inilah yang kita rayakan dalam perayaan ekaristi suci. Amin.
BACAAN INJIL:
Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Kita hidup, bekerja dan pada akhirnya menghasilkan apa yang kita kerjakan atau usahakan. Kita mendapat rejeki, entah itu karena kita bekerja keras atau karena bantuan orang lain. Namun ingatlah bahwa semuanya itu bukan melulu karena rejeki kita, bukan melulu karena kerja keras atau kebaikan orang lain, tetapi semuanya berasal dari Tuhan yang senantiasa memberkati kita. Seringkali kita merasa bahwa apa yang kita miliki adalah hanya karena kerja keras kita atau hanya karena kebaikan orang lain kepada kita, bukan dari Allah. Sehingga kerap kita seakan memuja keberhasilan kita, memuji atau mengabdi kepada orang yang memang mungkin membantu kita.
Dalam Injil hari ini juga kita mendengarkan bagaimana Yesus menegur bangsa Israel. Dalam kisah nenek moyang mereka ketika keluar dari tanah Mesir, di padang gurun saat pelarian, mereka kelaparan. Pada saat itu Musa memohon bantuan dari Tuhan dan akhirnya Tuhan mengirimkan burung gagak membawa roti manna kepada mereka sehingga mereka semua dapat makan dan tidak mati kelaparan. Namun mereka melihat peristiwa itu adalah karena Musa, bukan karena bantuan dan berkat Allah yang menyertai mereka. Mereka bukannya memuji dan memuliakan Allah tetapi hanya memuji Abraham. Hal yang demikian juga kerap terjadi dalam diri kita. Kita beroleh berkat, beroleh rejeki hidup atau apa yang kita miliki, kita anggap hanya karena kerja keras kita atau karena bantuan orang lain. Kita tidak mampu melihatnya dalam iman, bahwa semuanya itu berasal dari Allah sendiri, karena Allah yang mahakuasa dan mahakasih senantiasa memelihara dan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Allah melakukannya dengan berbagai cara yang kadang kala tidak kita pahami.
Allah yang mahakuasa, mahakasih yang memberi kita hidup juga memberikan Yesus kepada kita. Dia datang untuk memberi hidup kekal. Yesus adalah roti hidup yang memjamin kita kehidup yang kekal. Sehingga dengan beriman kepada Dia, kita akan memperoleh hidup kekal. Yesus sendiri telah memberikan diri-Nya sebagai makakan rohani bagi kita. Dia memberikan diri-Nya sebagai makanan rohani bagi kita, itulah yang kita rayakan dalam perayaan Ekaristi setiap kita menyambut komuni suci. Sebab bagi kita roti dan anggut adalah tubuh Yesus sendiri yang diberikan kepada kita, untuk kita santap agar kita beroleh keselamatan sebab Dia bersatu dengan kita. Roti hidup yang kita sambut pada perayaan ekaristi merupakan perwujudan janji Allah bahwa Dia akan menyertai kita sepanjang segala masa.
Oleh karena itu, semoga kita senantiasa bahwa Allah-lah sumber hidup dan yang senantiasa menyelenggarakan hidup kita. Semoga kita juga percaya bahwa Yesuslah Roti hidup yang telah memberikan diri-Nya menjadi santapan rohani bagi kita, dan inilah yang kita rayakan dalam perayaan ekaristi suci. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.