Renungan Harian : Rabu 2 Februari 2011
Mal 3:1-4 atau Ibr 2:14-18, Mzm 24:7,8,9,10, Luk 2:22-40
(Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah)
Mal 3:1-4 atau Ibr 2:14-18, Mzm 24:7,8,9,10, Luk 2:22-40
(Pesta Yesus Dipersembahkan di Kenisah)
"Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah".
BACAAN INJIL:
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri?,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Anak adalah anugerah Tuhan. Saya yakin semua orang tua mengakui hal ini. Namun sayang seringkali dalam kenyataannya, orang tua dan banyak orang kurang menghayatinya dan melaksanakannya.
Hari ini adalah Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Yusuf dan Maria orang yang taat beriman dan pada aturan agama berusaha mendidik Yesus dengan menanamkan ajaran Iman, teladan hidup beriman dan dengan mentaati aturan agama. Oleh karena itulah ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Yusuf dan Maria juga sadar bahwa Yesus anak mereka harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Pesta pengkudusan Yesus atau Yesus dipersembahkan kepada Tuhan tentu bukan berarti Yesus sebelumnya tidak kudus. Yesus itu adalah Tuhan, Dia sudah kudus sejak awal mula dan selamanya. Pesta ini mau menyatakan kepada kita siapa sebenarnya Yesus dan tugas perutusan-Nya. Dari nubuat nabi Simeon dan Hana jelas bagi kita bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Allah sejak dahulu dan Dia datang untuk membawa keselamatan bagi semua umat manusia. Yesus datang untuk melaksanakan kehendak Allah. Sehingga Yesus yang dipersembahkan kepada Allah, juga sekaligus dipersembahkan kepada kita mansusia karena Dia datang untuk menyelamatkan manusia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Hal ini dirasakan oleh Simeon dan Hana.
Simeon dan Hana dapat merasakan kehadiran Yesus yang dipersembahkan kepada Allah, Dialah Mesias yang diutus untuk menyelamatkan kita manusia. Mereka memberi kesaksian kepada kita akan hal ini. Semoga kitapun berani menerima Yesus adalah Mesias, Tuhan yang diutus untuk menyelamatkan kita dan Dia adalah sungguh penyelamat kita. Simeon dan Hana meyakini ini, bagi mereka melihat Yesus sang penyelamat, itulah kerinduan tertinggi bagi mereka, itulah puncak tujuan hidupnya, kebahagiaan tertinggi. Menerima dan meyakini bahwa Yesus sudah dipersembahkan bagi kita dan Dia adalah penyelamat kita berarti kita menyakini bahwa persatuan dengan Dia itulah tujuan hidup kita, itulah kebahagiaan sejati dan Dialah yang utama dalam hidup kita. Keyakinan ini kita wujudnyatakan dengan mempersembahkan diri kepada-Nya. Mempersembahkan diri kepada Yesus berarti menjadikan Yesus adalah yang utama dalam hidup kita, persatuan dengan Dia itulah yang menjadi tujuan hidup kita. Semuanya kita upayakan dengan berusaha hidup kudus sesuai dengan kehendak-Nya dan teladan yang sudah Yesus berikan kepada kita. Dengan hidup demikian kita menghayati hidup yang sudah dipersembahkan kepada Allah, karena kita semua sudah dipersembahkan kepada Allah. Hidup kita hendaknya dikususkan untuk kemuliaan Allah.
Kepada para Saudara yang hidup sebagai orang tua, hendaknya meneladan Yusuf dan Maria, sadar bahwa anak adalah anugerah Allah dan harus dipersembahkan kepada Allah. Mempersembahkan anak kepada Allah berarti mendidik mereka dengan iman, menanamkan iman kepada Yesus sejak mereka kecil. Sangatlah baik bila orang tua sudah sejak anaknya kecil membawa mereka dan mengikutkan mereka dalam perayaan ekaristi. Tentu saat ekaristi berlangsung, orang tua memperhatikan dan mendidik anak-anak agar tidak malah menjadi sumber keributan. Sekalilagi, para orang tua hendaknya selalu sadar dan ingat bahwa anak adalah anugerah Tuhan, sehingga harus dididik dan dipersembahkan demi kemuliaan Tuhan. Amin.
Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri?,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Anak adalah anugerah Tuhan. Saya yakin semua orang tua mengakui hal ini. Namun sayang seringkali dalam kenyataannya, orang tua dan banyak orang kurang menghayatinya dan melaksanakannya.
Hari ini adalah Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah. Yusuf dan Maria orang yang taat beriman dan pada aturan agama berusaha mendidik Yesus dengan menanamkan ajaran Iman, teladan hidup beriman dan dengan mentaati aturan agama. Oleh karena itulah ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah", dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Yusuf dan Maria juga sadar bahwa Yesus anak mereka harus dipersembahkan kepada Tuhan.
Pesta pengkudusan Yesus atau Yesus dipersembahkan kepada Tuhan tentu bukan berarti Yesus sebelumnya tidak kudus. Yesus itu adalah Tuhan, Dia sudah kudus sejak awal mula dan selamanya. Pesta ini mau menyatakan kepada kita siapa sebenarnya Yesus dan tugas perutusan-Nya. Dari nubuat nabi Simeon dan Hana jelas bagi kita bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan oleh Allah sejak dahulu dan Dia datang untuk membawa keselamatan bagi semua umat manusia. Yesus datang untuk melaksanakan kehendak Allah. Sehingga Yesus yang dipersembahkan kepada Allah, juga sekaligus dipersembahkan kepada kita mansusia karena Dia datang untuk menyelamatkan manusia sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah sendiri. Hal ini dirasakan oleh Simeon dan Hana.
Simeon dan Hana dapat merasakan kehadiran Yesus yang dipersembahkan kepada Allah, Dialah Mesias yang diutus untuk menyelamatkan kita manusia. Mereka memberi kesaksian kepada kita akan hal ini. Semoga kitapun berani menerima Yesus adalah Mesias, Tuhan yang diutus untuk menyelamatkan kita dan Dia adalah sungguh penyelamat kita. Simeon dan Hana meyakini ini, bagi mereka melihat Yesus sang penyelamat, itulah kerinduan tertinggi bagi mereka, itulah puncak tujuan hidupnya, kebahagiaan tertinggi. Menerima dan meyakini bahwa Yesus sudah dipersembahkan bagi kita dan Dia adalah penyelamat kita berarti kita menyakini bahwa persatuan dengan Dia itulah tujuan hidup kita, itulah kebahagiaan sejati dan Dialah yang utama dalam hidup kita. Keyakinan ini kita wujudnyatakan dengan mempersembahkan diri kepada-Nya. Mempersembahkan diri kepada Yesus berarti menjadikan Yesus adalah yang utama dalam hidup kita, persatuan dengan Dia itulah yang menjadi tujuan hidup kita. Semuanya kita upayakan dengan berusaha hidup kudus sesuai dengan kehendak-Nya dan teladan yang sudah Yesus berikan kepada kita. Dengan hidup demikian kita menghayati hidup yang sudah dipersembahkan kepada Allah, karena kita semua sudah dipersembahkan kepada Allah. Hidup kita hendaknya dikususkan untuk kemuliaan Allah.
Kepada para Saudara yang hidup sebagai orang tua, hendaknya meneladan Yusuf dan Maria, sadar bahwa anak adalah anugerah Allah dan harus dipersembahkan kepada Allah. Mempersembahkan anak kepada Allah berarti mendidik mereka dengan iman, menanamkan iman kepada Yesus sejak mereka kecil. Sangatlah baik bila orang tua sudah sejak anaknya kecil membawa mereka dan mengikutkan mereka dalam perayaan ekaristi. Tentu saat ekaristi berlangsung, orang tua memperhatikan dan mendidik anak-anak agar tidak malah menjadi sumber keributan. Sekalilagi, para orang tua hendaknya selalu sadar dan ingat bahwa anak adalah anugerah Tuhan, sehingga harus dididik dan dipersembahkan demi kemuliaan Tuhan. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.