Renungan Hari Biasa : Senin 31 Januari 2011
Ibr 11: 32-40, Mzm 31:20,21,22,23,24, Mrk 5:1-20
Yohanes Bosco
Ibr 11: 32-40, Mzm 31:20,21,22,23,24, Mrk 5:1-20
Yohanes Bosco
"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
BACAAN INJIL:
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Membaca teks Injil hari ini, ada anekdot yang mengatakan, “Orang Batak itu banyak yang kerasukan setan atau gampang kerasukan setan.” Anekdot ini kalau gak dimengerti sebagai anekdot atau kelakar, bisa membuat marah orang Batak. Ternyata kelakar itu dikaitkan bacaan Injil hari ini, yakni setan legion yang memasuki babi-babi. Orang Batak sendiri umumnya suka makan daging babi dan bahkan dalam acara pesta-pesta adat, daging babi menjadi lauk utama. Adapula yang tidak mau makan daging babi karena takut keasukan setan. Namun kiranya ini hanya sebuah kelakar dan bukan ini yang menjadi inti permenungan kita hari ini.
Gambaran orang yang kerasukan setan sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini sangat mengerikan. Orang yang kerasukan setan itu siang malam berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Dia sudah sering dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Namun walaupun begitu keadaanya dan banyak roh jahat yang berdiam dalam diri orang tersebut, Yesus menyembuhkannya dengan mengusir roh-roh jahat itu keluar dari dalam diri orang itu. Orang yang kerasukan itu menjadi sembuh, dan waras kembali. Namun orang-orang di daerah itu bukannya senang karena Yesus menyembuhkan orang itu tetapi malah mengusir Yesus dari tempat itu. Sepertinya mereka merasa rugi karena babi-babi mereka menjadi korban. Nampaknya babi-babi lebih berharga dibanding dengan kesembuhan orang itu. Setelah menyaksikan peristiwa itu, mereka juga merasa bahwa untuk selanjutnya kehadiran Yesus akan merugikan mereka. Melihat sikap mereka yang aneh itu, kita jadi menduga bahwa penduduk itu memang sengaja memelihara atau bersahat dengan roh-roh jahat dan orang itu mereka jadikan sebagai tumbal. Mungkin karena itu, mereka keberatan roh-roh jahat itu justru diusir oleh Yesus. Mereka lebih senang roh-roh jahat itu tinggal di tempat mereka disbanding dengan kehadiran Yesus.
Bisa kita katakan bahwa perikop di atas menjadi gambaran situasi hidup manusia hingga sekarang ini. Hingga saat ini masih banyak orang bahkan orang kristiani yang senang memelihara roh-roh jahat atau menjalin persahatan dengan roh-roh jahat atau kekuatan di luar Yesus. Pasti masih ada orang yang menjalin persahatan dengan roh-roh jahat dan untuk itu tega mengorbankan orang lain bahkan anggota keluarganya menjadi tumbal. Demikian juga halnya yang terjadi, banyak orang yang merasa harta kekayaan lebih berharga dari pada orang lain atau sesama, sehingga berani mengorbankan orang lain demi kepentingannya. Bahkan masih banyak orang yang ingin tetap hidup dalam dunia demikian, walaupun jelas dia tahu bahwa karena hal itu dia harus mengorbankan orang lain, tidak ingin datang kepada Yesus untuk melepaskannya. Banyak juga orang kristiani yang lebih percaya pada kekuatan roh-roh jahat, mengabdi roh-roh jahat, dan tidak percaya pada Yesus.
Lewat injil hari ini, hendaknya kita sadar bahwa tidak ada kekuatan yang melebihi Yesus sendiri. Semua kekuatan roh-roha jahat dan kekuatan yang ada di dunia ini takut dan takluk kepada Yesus. Yesus sendiri tidak akan membiarkan umat-Nya dikuasai, diperhamba oleh roh-roh jahat. Dari perikop ini juga jelas bagi kita bahwa menjalin persahabatan dengan roh-roh jahat itu berarti kita mengorbankan orang lain, diri kita dan menjadikan diri kita diperhamba oleh roh-roh jahat itu. Semoga sabda Yesus hari ini mengingatkan kita dan membuat kita percaya kepada Yesus, bukan kepada kekuatan-kekuatan lain. Sehingga kita menyerahkan diri seutuhnya kepada Yesus yang mahakuasa dan mahakasih.
Kehadiran Yesus yang menyembuhkan memang membuat penduduk desa itu merasa rugi karena kehilangan babi-babi mereka juga mungkin karena roh-roh jahat yang mungkin sengaja mereka pelihara dan menjadikan orang kerasukan itu menjadi tumbal. Karena itu mereka mengusir Yesus dari kampong mereka. Bagi mereka lebih berharga babi-babi dibanding orang yang disembuhkan itu. Bagi Yesus, menyelamatkan manusia lebih berharga dibanding babi-babi. Semoga kita juga selalu menganggap sesama atau keselamatan orang lain lebih berharga dibanding dengan harta, sehingga kita tidak mengorbankan orang lain karena persahabatan kita dengan harta atau kekuatan-kekuatan si jahat. Amin.
Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!"
Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Demikianlah Injil Tuhan bagi kita hari ini.
RENUNGAN:
Membaca teks Injil hari ini, ada anekdot yang mengatakan, “Orang Batak itu banyak yang kerasukan setan atau gampang kerasukan setan.” Anekdot ini kalau gak dimengerti sebagai anekdot atau kelakar, bisa membuat marah orang Batak. Ternyata kelakar itu dikaitkan bacaan Injil hari ini, yakni setan legion yang memasuki babi-babi. Orang Batak sendiri umumnya suka makan daging babi dan bahkan dalam acara pesta-pesta adat, daging babi menjadi lauk utama. Adapula yang tidak mau makan daging babi karena takut keasukan setan. Namun kiranya ini hanya sebuah kelakar dan bukan ini yang menjadi inti permenungan kita hari ini.
Gambaran orang yang kerasukan setan sebagaimana yang kita dengarkan dalam Injil hari ini sangat mengerikan. Orang yang kerasukan setan itu siang malam berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Dia sudah sering dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Namun walaupun begitu keadaanya dan banyak roh jahat yang berdiam dalam diri orang tersebut, Yesus menyembuhkannya dengan mengusir roh-roh jahat itu keluar dari dalam diri orang itu. Orang yang kerasukan itu menjadi sembuh, dan waras kembali. Namun orang-orang di daerah itu bukannya senang karena Yesus menyembuhkan orang itu tetapi malah mengusir Yesus dari tempat itu. Sepertinya mereka merasa rugi karena babi-babi mereka menjadi korban. Nampaknya babi-babi lebih berharga dibanding dengan kesembuhan orang itu. Setelah menyaksikan peristiwa itu, mereka juga merasa bahwa untuk selanjutnya kehadiran Yesus akan merugikan mereka. Melihat sikap mereka yang aneh itu, kita jadi menduga bahwa penduduk itu memang sengaja memelihara atau bersahat dengan roh-roh jahat dan orang itu mereka jadikan sebagai tumbal. Mungkin karena itu, mereka keberatan roh-roh jahat itu justru diusir oleh Yesus. Mereka lebih senang roh-roh jahat itu tinggal di tempat mereka disbanding dengan kehadiran Yesus.
Bisa kita katakan bahwa perikop di atas menjadi gambaran situasi hidup manusia hingga sekarang ini. Hingga saat ini masih banyak orang bahkan orang kristiani yang senang memelihara roh-roh jahat atau menjalin persahatan dengan roh-roh jahat atau kekuatan di luar Yesus. Pasti masih ada orang yang menjalin persahatan dengan roh-roh jahat dan untuk itu tega mengorbankan orang lain bahkan anggota keluarganya menjadi tumbal. Demikian juga halnya yang terjadi, banyak orang yang merasa harta kekayaan lebih berharga dari pada orang lain atau sesama, sehingga berani mengorbankan orang lain demi kepentingannya. Bahkan masih banyak orang yang ingin tetap hidup dalam dunia demikian, walaupun jelas dia tahu bahwa karena hal itu dia harus mengorbankan orang lain, tidak ingin datang kepada Yesus untuk melepaskannya. Banyak juga orang kristiani yang lebih percaya pada kekuatan roh-roh jahat, mengabdi roh-roh jahat, dan tidak percaya pada Yesus.
Lewat injil hari ini, hendaknya kita sadar bahwa tidak ada kekuatan yang melebihi Yesus sendiri. Semua kekuatan roh-roha jahat dan kekuatan yang ada di dunia ini takut dan takluk kepada Yesus. Yesus sendiri tidak akan membiarkan umat-Nya dikuasai, diperhamba oleh roh-roh jahat. Dari perikop ini juga jelas bagi kita bahwa menjalin persahabatan dengan roh-roh jahat itu berarti kita mengorbankan orang lain, diri kita dan menjadikan diri kita diperhamba oleh roh-roh jahat itu. Semoga sabda Yesus hari ini mengingatkan kita dan membuat kita percaya kepada Yesus, bukan kepada kekuatan-kekuatan lain. Sehingga kita menyerahkan diri seutuhnya kepada Yesus yang mahakuasa dan mahakasih.
Kehadiran Yesus yang menyembuhkan memang membuat penduduk desa itu merasa rugi karena kehilangan babi-babi mereka juga mungkin karena roh-roh jahat yang mungkin sengaja mereka pelihara dan menjadikan orang kerasukan itu menjadi tumbal. Karena itu mereka mengusir Yesus dari kampong mereka. Bagi mereka lebih berharga babi-babi dibanding orang yang disembuhkan itu. Bagi Yesus, menyelamatkan manusia lebih berharga dibanding babi-babi. Semoga kita juga selalu menganggap sesama atau keselamatan orang lain lebih berharga dibanding dengan harta, sehingga kita tidak mengorbankan orang lain karena persahabatan kita dengan harta atau kekuatan-kekuatan si jahat. Amin.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.