Renunan : 4 Nopember 2010
Flp 3:3-8a, Mzm 105:2-3,4-5,6-7, Luk 15:1-10
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus
Flp 3:3-8a, Mzm 105:2-3,4-5,6-7, Luk 15:1-10
Peringatan Wajib St. Karolus Borromeus
‘Cinta kasih Tuhan mencari dan menyelamatkan. Bagi-Nya manusia sungguh berharga."
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggan serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." "Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat."
Demikianlah sabda bahagia bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Dalam satu kunjungan ke penjara, seorang narapidana bertanya, “Apakah Tuhan masih mengasihi kami?” “Apakah Tuhan masih mau mengampuni kami?” Pertanyaan ini kerap muncul ketika orang sungguh menyadari kedosaannya yang besar dan mempunyai niat untuk bertobat.
Injil hari ini kiranya menjadi jawaban yang sangat pasti kepada kita, bahwa Tuhan mengasihi semua orang dan akan selalu mengasihi semua orang. Dalam Injil jelas dikatakan bahwa kasih Tuhan sungguh luar biasa, Dia tidak ingin satu orangpun yang dikasihiNya hilang, Dia akan menari sampai ketemu dan bila sudah ketemu, Dia akan bergembira. Mendengar gambaran ini, tentu bukan berarti bahwa demi mencari satu orang yang hilang, Tuhan tidak mempedulikan yang lain. Tetapi yang mau dimaksudkan adalah bahwa kasih Tuhan itu sungguh besar, Dia tidak mengharapkan satu orangpun hilang, satu orangpun bagi Dia sangat berharga.
Berbeda halnya dengan prinsip orang Farisi dan prinsip kita pada umumnya. Pada umumnya kita sering mengatakan bahwa biar satu atau dua hilang, yang penting masih ada banyak lagi. Sehingga pertanyaan di atas sebenarnya menjadi, “Apakah keluarga dan orang lain masih mau menerima narapidana yang bebas dari tahanan dan mau bertobat?” Hal yang kerap terjadi adalah, kita tidak peduli dengan orang-orang yang ‘berdosa’, kita sulit menerima orang yang mempunyai niat untuk bertobat. Sikap ini mungkin kerap kita ungkapkan dengan sikap kecurigaan besar atau bahkan penolakan kepada orang-orang yang berdosa dan juga kepada orang yang mempunyai niat untuk bertobat. Sikap kita yang demikian, seringkali juga menghalangi mereka untuk ‘terlepas’ dari kedosaannya dan bahkan menjadi penyebab mereka kembali bahkan semakin jauh terjerumus dalam kedosaannya. Tetapi syukurlah, kasih Tuhan itu tidak seperti prinsip manusia. Bagi Tuhan satu orang sangat berharga, sehingga Dia akan selalu mencari dan bersukacita bila satu orang berdosa bertobat.
Sabda bahagia bagi kita hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa betapa besar kasih Tuhan, betapa Tuhan rindu agar kita mau bertobat. Kitapun tentu tidak lepas dari dosa, sehingga dengan Sabda ini kita berani kembali kepadaNya, kita berani bertobat walau sebesar apapun dosa-dosa kita. Lewat Sabda ini, kita sadar bahwa bila kita adalah juga orang yang tidak lepas dari dosa-dosa dan mengharapkan belaskasih Tuhan, tentu kita juga berani ‘mencari’, menerima dan bersukaria bila ada seseoang yang bertobat, bukan malah menolak atau menyingkirkan mereka.
REFLEKSI HARI INI:
1. Sadarilah bahwa diri kita juga tidak lepas dari dosa, dan mengharapkan belaskasih Tuhan.
2. Kita percaya bahwa Tuhan selalu mau menerima kita, sehingga kita berani untuk bertobat.
3. Iman juga harus berbuah dalam perbuatan yang mencari, mendoakan, menerima dan bersukacita bila ada orang yang bertobat.
4. Hanyatilah hari ini bahwa semua orang berharga di mata Tuhan.
Demikianlah sabda bahagia bagi kita hari ini.
PERMENUNGAN:
Dalam satu kunjungan ke penjara, seorang narapidana bertanya, “Apakah Tuhan masih mengasihi kami?” “Apakah Tuhan masih mau mengampuni kami?” Pertanyaan ini kerap muncul ketika orang sungguh menyadari kedosaannya yang besar dan mempunyai niat untuk bertobat.
Injil hari ini kiranya menjadi jawaban yang sangat pasti kepada kita, bahwa Tuhan mengasihi semua orang dan akan selalu mengasihi semua orang. Dalam Injil jelas dikatakan bahwa kasih Tuhan sungguh luar biasa, Dia tidak ingin satu orangpun yang dikasihiNya hilang, Dia akan menari sampai ketemu dan bila sudah ketemu, Dia akan bergembira. Mendengar gambaran ini, tentu bukan berarti bahwa demi mencari satu orang yang hilang, Tuhan tidak mempedulikan yang lain. Tetapi yang mau dimaksudkan adalah bahwa kasih Tuhan itu sungguh besar, Dia tidak mengharapkan satu orangpun hilang, satu orangpun bagi Dia sangat berharga.
Berbeda halnya dengan prinsip orang Farisi dan prinsip kita pada umumnya. Pada umumnya kita sering mengatakan bahwa biar satu atau dua hilang, yang penting masih ada banyak lagi. Sehingga pertanyaan di atas sebenarnya menjadi, “Apakah keluarga dan orang lain masih mau menerima narapidana yang bebas dari tahanan dan mau bertobat?” Hal yang kerap terjadi adalah, kita tidak peduli dengan orang-orang yang ‘berdosa’, kita sulit menerima orang yang mempunyai niat untuk bertobat. Sikap ini mungkin kerap kita ungkapkan dengan sikap kecurigaan besar atau bahkan penolakan kepada orang-orang yang berdosa dan juga kepada orang yang mempunyai niat untuk bertobat. Sikap kita yang demikian, seringkali juga menghalangi mereka untuk ‘terlepas’ dari kedosaannya dan bahkan menjadi penyebab mereka kembali bahkan semakin jauh terjerumus dalam kedosaannya. Tetapi syukurlah, kasih Tuhan itu tidak seperti prinsip manusia. Bagi Tuhan satu orang sangat berharga, sehingga Dia akan selalu mencari dan bersukacita bila satu orang berdosa bertobat.
Sabda bahagia bagi kita hari ini mengajak kita untuk menyadari bahwa betapa besar kasih Tuhan, betapa Tuhan rindu agar kita mau bertobat. Kitapun tentu tidak lepas dari dosa, sehingga dengan Sabda ini kita berani kembali kepadaNya, kita berani bertobat walau sebesar apapun dosa-dosa kita. Lewat Sabda ini, kita sadar bahwa bila kita adalah juga orang yang tidak lepas dari dosa-dosa dan mengharapkan belaskasih Tuhan, tentu kita juga berani ‘mencari’, menerima dan bersukaria bila ada seseoang yang bertobat, bukan malah menolak atau menyingkirkan mereka.
REFLEKSI HARI INI:
1. Sadarilah bahwa diri kita juga tidak lepas dari dosa, dan mengharapkan belaskasih Tuhan.
2. Kita percaya bahwa Tuhan selalu mau menerima kita, sehingga kita berani untuk bertobat.
3. Iman juga harus berbuah dalam perbuatan yang mencari, mendoakan, menerima dan bersukacita bila ada orang yang bertobat.
4. Hanyatilah hari ini bahwa semua orang berharga di mata Tuhan.
0 comments:
Post a Comment
Syalom. Terimakasih atas kunjungan dan komentarnya.Semoga Tuhan memberkati para Saudara.